♡ 22 ♡

207 23 21
                                    

Happy reading team Kim2 Couple😊👇

Aku selalu berdoa untuk kebahagiaan kalian, kesehatan kalian, dan tentunya keselamatan kalian💖
Semoga kalian semua sayang2nya aku selalu dalam lindunganNya💋

Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, Rowoon dan Hyeyoon pun menjalani kehidupan seperti biasa. Bahkan mungkin saking biasanya sampai-sampai pria itu berlaku sama seperti dulu, yaitu tak pernah menyempatkan diri untuk menghubungi Hyeyoon. Sejak perpisahan mereka terakhir kali, Rowoon sama sekali tak berniat menghubungi Hyeyoon, meski hanya sekedar menanyakan kabar gadis itu. Rowoon menghabiskan hari-harinya dengan sibuk mengurus hotel dan kasino yang dikelolanya.

Begitu pun pagi ini setelah memimpin rapat tahuan hotel Rowoon bergegas ke arah kasino, pagi ini dia menerima penelpon gelap yang mengatakan akan ada orang yang membuat kekacauan di kasino. Dengan tampang tegas seperti biasa Rowoon memasuki kasino dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kasino. Dari meja blackjack, domino hingga meja rollete, sampai saat ini tak ada sedikit pun pergerakan pengunjung yang mencurigakan, mereka bermain dengan santai, bahkan terkadang mereka bersenda gurau satu sama lain.

Rowoon mendengus kasar, apa pengancam itu hanya main-main dengannya? Sudah lama dia ingin tau apa motif sang pelaku selama ini? Ancaman-ancaman yang selama ini dilontarkan padanya? Untuk apa semua itu?

Rowoon mendekat ke arah Sean yang tengah berdiri dengan waspada, raut tak tenang nampak jelas sekali di wajah pria berkulit putih itu. Dia menepuk bahu Sean ketika berada persis di samping pria itu. "Sudah kau temukan orang yang mencurigaan, Sean?"

"Belum! Sejauh ini tak ada orang yang mencurigakan. Mereka semua adalah tamu-tamu hotel," ucap Sean menunjuk para pengunjung kasino dengan isyarat kepalanya.

"Orang itu benar-benar licin. Dia tau kita pasti akan memeperketat penjagaan kita. Apakah kita hanya dijebak? Mungkin ada rencana lain yang direncanakan olehnya."

"Mungkin saja, bos! Kita tak akan pernah tau."

"Kalau kau jadi dia apa yang akan kau rencanakan, Sean."

Sean mengerutkan kening, tangannya menggaruk dagunya saat berpikir segala rencana-rencana balas dendam menurut versinya.

"Aku tak tau!" geleng Sean menemukan jalan buntu.

"Huh! Kau tak punya alasan untuk balas dendam padaku," Rowoon melangkah mendekati meja blackjack. Meja itu penuh dengan orang-orang yang sedang bermain. Hiruk pikuk kesenangan memenuhi meja dengan nuansa hijau tersebut. Bahkan beberapa pria mulai menari kesenangan karena kemenangan mereka.

Melihat hal itu mau tak mau pria bertinggi 192 cm itu tersenyum, secara tak langsung kebahagiaan mereka menyalur ke dalam tulangnya sehingga menimbulkan sensasi rasa senang juga.

"Aku senang kalian bisa menang!" tegur Rowoon.

Salah satu dari pria yang menari itu semakin tertawa lebar, bagaimana tidak? Ketika sang pemilik hotel menyalami tentu saja itu akan membuat Ia senang bukan.

Gelagat aneh mulai terjadi ada beberapa orang mulai mabuk sehingga menimbulkan sedikit kekacauan dengan isyarat kepalanya Rowoon memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengatasinya.

"Ancaman itu ternyata benar! Huh sampai kapan aku harus selalu waspada seperti ini?" geleng Rowoon sembari memijit pangkal hidungnya.

Winning Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang