Happy Reading🖐
"Lepaskan dia Max!"Max_ orang yang tengah mencekal kedua lengan Hyeyoon terkejut ketika mendengar teriakan garang dari Rowoon. Pria itu berjalan cepat ke arah Max dengan muka masam. Max tak tau apa yang menyebabkan pria itu terlihat sangat marah padanya?
Seharusnya dia diberi pujian karena telah melakukan satu hal yang benar, bukannya mendapat tatapan amarah seperti itu, bukan? Pikir Max tak habis pikir.
"Kau pikir kau siapa, Max? Sehingga memperlakukan seorang tamu layaknya pencuri?" Rowoon bertanya sinis saat Ia sampai di depan Max.
"Maaf sir, kelakuan nona ini patut dicurigai," Max menunduk tak berani mengangkat wajahnya ke arah Rowoon.
Rowoon melirik ke arah Hyeyoon yang sama-sama tertunduk, kedua tangan gadis itu berada di belakang tubuhnya dan dicekal dengan erat oleh Max. Rowoon menggeleng, apa yang gadis itu lakukan di sini?
"Lepaskan tangannya, Max. Dia bukan penjahat." Kali ini Rowoon merendahkan suranya.
Rowoon tak bisa menyalahkan Max yang memperlakukan Hyeyoon seperti itu, sebab Max baru bekerja dengannya selama satu bulan dan dia tak tau menahu tentang Hyeyoon.
Max menurut dia melepaskan cekalan tangannya, "Sorry miss jika saya salah." Katanya sembari membungkuk ke arah Hyeyoon.
Hyeyoon hanya bisa mengangguk pelan, karena dia masih belum bisa menegakkan wajah dan menatap Max. Jika dia melakukan hal itu otomatis dia akan dapat melihat Rowoon dengan jelas. Malu_ hanya itu yang dia rasakan saat ini, maka dari itu dia tak dapat mengangkat wajahnya tinggi-tinggi.
Hyeyoon hanya bisa mendengar Rowoon memerintahkan Max untuk kembali ke tempatnya.
"Kembalilah ke tempatmu Max."
"Yes, sir."
"Lain kali bekerjalah lebih hati-hati. Bedakan orang yang benar-benar mencurigakan dengan yang tidak, jangan seperti tadi."
"Yes, sir." Angguk Max patuh.
Pria itu tak sedikit pun membantah perintah Rowoon, meski dalam hati Ia membenarkan kelakuannya karena merasa tindak tanduk Hyeyoon sangat mencurigakan tadi.
"Kalau begitu saya permisi, Sir."
Max meninggalkan Hyeyoon dan Rowoon yang sama-sama diam membisu.
"Apa yang kau lakukan di sini, Hye?" Tanya Rowoon membuka percakapan setelah mereka terdiam cukup lama.
Hyeyoon masih tak ingin mengangkat kepalanya. Dia tetap membisu.
"Hye? Sekali lagi aku tanya apa yang kau lakukan di sini?"
"Ini hotel Woon. Tentu saja aku ingin menginap," entah dari mana Hyeyoon mendapat keberanian untuk menjawab bahkan kali ini dia mengangkat kepala dan menatap Rowoon dengan manik cokelatnya.
"Huh.. menginap? Setelah kau nyaman di rumah barumu? Kau harap aku percaya dengan perkataanmu?" Tawa Rowoon, ada nada remeh dalam suara tawanya.
"Terserah! Kau mau percaya atau tidak."
Hyeyoon benar-benar malu, kini tak ada alasan untuknya membatalkan semua. Mau tak mau dirinya harus menginap di hotel ini. Tak ada lagi jalan untuk mundur, apalagi setelah Rowoon menangkap basah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winning Your Heart
FanfictionMemenangkanmu sama sekali tak mudah, aku harus berjuang melelehkan hatimu yang beku, sebeku salju di musim dingin~~Kim Hyeyoon Hatiku tidak beku begitu saja, aku hanya terlalu malas terlibat dengan urusan yang bernama cinta~~Kim Rowoon Ketemu lagi d...