♡ 25 ♡

226 27 17
                                    

Happy reading uri chingu👇😊
Kita ketemu lagi sama Kim2 couple.. couple terbucin satu sisi dan couple denial di sisi yang lain😍💋

Jangan hujat maupun maki aku jika part2 depan Hyeyoon sedikit terluka😢 Sungguh aku nggak berniat begitu tapi mau bagaimana lagi, kalau nggak gitu Rowoon tetep aja bakal denial terus.

Soo pantengin terus couple tersweet ini yaa👋💖😍




Rowoon tertawa terbahak-bahak saat dia ada di kamarnya sendirian. Setelah mengucap selamat malam dan mengecup bibir Hyeyoon lama dan dalam dia meninggalkan wanita itu dan kembali ke kamarnya.

"Jatuh cinta padanya! Aku rasa kata itu terlalu berlebihan." Gelengnya dengan derai air mata, "Aku memang tertarik padanya, tapi suatu saat rasa itu pasti akan menghilang seiring berjalannya waktu!"

Rowoon membuka jas yang dipakainya dan melemparnya ke tempat tidur, berikutnya dia melepas dasi dan kemejanya hingga menampakan dadanya yang bidang.

"Hye, kau gadis mungil yang terlalu percaya diri. Hahahahaha.." Tawanya tak berhenti meski ia tengah mengguyur tubuhnya dengan dinginnya air shower.

Rowoon berhenti tertawa saat dia tiba-tiba teringat perkataan Hyeyoon sebelum ia meninggalkan kamar gadis mungil tersebut.

Ingatlah tuan pemaksa, ada saatnya kau tak bisa hidup tanpaku!

Tangannya menyugar rambut yang kian basah kemudian dia menggeleng sambil memejamkan mata, mengusir kata-kata yang semakin merasuki pikirannya itu.

⚘⚘⚘⚘

"Kau tau kak, dia ada di mana sekarang?" Jiun menyesap anggurnya kemudian membanting gelasnya ke lantai.

Praaangg..

"Dia ada dalam perlindungan laki-laki itu. Huh! Dia pikir gadisnya akan selamat jika dia berbuat seperti itu."
Tawa sinis keluar dari bibir Jiun.

"Selama kau bergaul dengannya apa dia tak pernah menaruh curiga padamu?"

"Tidak! Gadis itu terlalu lugu dan bodoh. Dia sama seperti Lili." Ada sarat kesedihan diakhir kalimat Jiun.

"Kau merasa kasihan padanya?"

Jiun menggeleng. "Tidak! Aku hanya menyayangkan, gadis semanis itu harus mengalami nasib yang sama seperti Lili. Ah tidak, mungkin dia lebih beruntung dari Lili. Si brengsek itu memilihnya, Rowoon memilihnya!" Tangannya terkepal erat, sorot matanya memancarkan kesedihan yang amat dalam.

Flashback on...

"Kak.. hari ini aku berencana melamar Rowoon. Aku ingin mengutarakan keinginanku menikah dengannya." Senyum manis Lili memenuhi ruang kerja Jiun yang tengah mengerjakan tugas kantornya.

"Apa kakak tak salah dengar? Kau mau melamar?" Alis Jiun bertaut.

Lili mengangguk, wajahnya begitu cantik dengan senyum selebar itu. "Mm.. apa salahnya seorang wanita melamar duluan. Aku begitu mencintai Rowoon."

Jiun bangkit dari kursi dan mendekati Lili lalu mencolek hidung mancung gadis itu. "Kalau kau mencintainya kenapa kau tak kenalkan dia pada kami?"

Winning Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang