Aku tak bisa menjanjikan sebuah komitmen apapun apalagi pernikahan padamu, lebih baik kau hentikan rasa tertarikmu padaku sebelum kau berharap lebih~~ Kim Rowoon.
Hyeyoon langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur begitu sampai di kamar. Gerakan yang tiba-tiba itu tak luput dari perhatian Seolbi, wanita itu melirik ke arah putrinya yang menutup setengah mukanya dengan bantal.
"Yoonie ah? Apa yang terjadi? Kau menangis?" tanya Seolbi mendekati Hyeyoon.
Gadis itu tak menjawab, dia hanya membalikan tubuh memunggungi sang ibu.
"Yoonie ah__"
Seolbi menyentuh punggung Hyeyoon, tapi tak sedikitpun dia mendengar sebuah tangisan keluar dari bibir sang putri. Tapi mengapa gadis itu menutup mukanya dengan bantal? batinya heran.
"Aku tak apa-apa, eomma. Tinggalkan aku sendiri. Aku butuh waktu sendiri." tutur Hyeyoon halus.
Seolbi terdiam, dia tak mungkin memaksa jika Hyeyoon tak mau bercerita. Perlahan wanita itu menjauh dari ranjang, meninggalkan Hyeyoon dalam kesunyian seperti yang diinginkan dan diharapkan oleh gadis tersebut. Samar-samar Seolbi mendengar Hyeyoon berkata sesuatu yang tak di mengerti olehnya.
"Kau bodoh Hyeyoon ah, kau begitu bodoh. Kau membiarkan dirimu jatuh cinta pada pria tak berperasaan seperti dia."
⚘⚘⚘⚘
Emily masuk ke dalam kamar Rowoon yang gelap gulita, wanita itu berjalan dengan perlahan mendekat ke arah ranjang, di mana Rowoon tengah berbaring sembari memeluk guling sebagai pertahanan. Pria itu berbaring memunggungi pintu dan menatap ke arah luar jendela. Sejak dua hari kedatangan Rowoon__ putranya__ pria itu hanya mengurung diri di dalam kamar dan tak mengizinkan siapa pun masuk untuk mengganggu termasuk dia.
"My son, kau tak ingin keluar?!" ucap Emily sambil menepuk pantat Rowoon, dan duduk di sisi ranjang. Dia memperhatikan Rowoon yang terdiam tak menggubris ucapannya, pria itu tetap tak bergeming dari pembaringan.
"Mom, aku sudah menyuruhmu jangan menggangguku," keluh Rowoon.
"Apa yang membuatmu seperti ini? Kau mengabaikan hotel dan kasino, Woon. Sudah cukup dua hari ini kau mengurung diri di dalam kamar?" desak Emily panjang lebar.
Emily makin dibuat heran karena Rowoon tetap tak bergeming dan memilih mengabaikan semua kata-katanya. Pria itu tetap membungkam mulutnya bahkan setelah Emily mendesak agar dia bicara. Dia tetap menatap ke arah luar jendela dari atas tempat tidur. Tatapan pria itu terlihat kosong, seakan-akan ada banyak pikiran yang sedang dipikirkan olehnya.
"Woon..!! Haruskah mommy menelepon Sean? Dan menanyakan padanya apa yang terjadi?" kali ini Emily sedikit memancing, wanita itu membawa nama bawahan Rowoon dalam pembicaraan mereka.
Kali ini Rowoon terpancing, pria itu menoleh ke arah Emily dan meletakan guling yang semula dipeluknya ke sisi lain. Dengan satu tarikan nafas panjang, Rowoon bangkit dan duduk. "Mom, bisa kan jangan hiraukan aku, please?!" pintanya memelas ke arah sang ibu.
Suasana menjadi hening, mungkin yang terdengar di antara mereka hanya suara denting jam yang berbunyi.
Emily menatap Rowoon kemudian mengangguk. Dia menyerah, tak ada gunanya mendesak Rowoon untuk menjawab. "Oke, kalau itu mau-mu, mommy tak akan menggangu-mu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Winning Your Heart
FanfictionMemenangkanmu sama sekali tak mudah, aku harus berjuang melelehkan hatimu yang beku, sebeku salju di musim dingin~~Kim Hyeyoon Hatiku tidak beku begitu saja, aku hanya terlalu malas terlibat dengan urusan yang bernama cinta~~Kim Rowoon Ketemu lagi d...