Happy reading guys👇😁
Sorry bagi anak kecil diharap menjauh, jangan sampai hp kalian disita ma mamah, papah, bibi, kakak hanya gara2 kalian nekat baca part ini😳🤣
Soalnya part dibawah sedikit mengandung kalimat yang tak pantas dibaca anak dibawah umur alias sedikit vulgar😭
Jangan lupa yaaa kalau aku dah ingetin kalian dan aku harap kalian bisa membedakan mana yg real dan mana yg fikitf jd adegan dibawah ini jangan diikuti bagi kalian yg belum menikah, klw udh nikah mah sah2 aja🤣🤣Hyeyoon merebahkan tubuhnya ke atas ranjang setiap persendian dalam tubuhnya terasa ngilu, entah kenapa berada di kamar ini kelelahan yang dirasakan olehnya menjadi dua kali lipat. Dia sendiri pun merasa heran, bahkan semenit yang lalu dia tak merasakan apa-apa selain nyaman. Apa gara-gara rasa nyaman itu membuat seluruh anggota tubuhnya berulah?
Ranjang berukuran besar itu melesak begitu tubuh mungilnya berbaring di atasnya. Sprei yang berwarna senada dengan tembok serta keharuman ruangan tersebut membuat kedua bola mata Hyeyoon terpejam perlahan. Yah tak ada salahnya kan dia menikmati kenyamanan ini? Toh sang empunya rumah sudah mengijinkan dia tidur di tempat ini.
Entah sudah berapa lama Hyeyoon tertidur sampai-sampai pintu kamarnya terbuka dia tak sadar saking pulasnya.
"Yoon ah, lihatlah dia seperti putri tidur kalau seperti itu." Bisik Emily yang ternyata membuka pintu kamar Hyeyoon hanya untuk memastikan gadis itu betah atau tidak berada di rumahnya.
"Yaa kau benar Em! Ayo biarkan dia istirahat..," angguk Sangyoon sambil berbisik pula. "Jangan sampai rencana kita gagal, Em, hanya gara-gara suaramu."
"Iyaa.." sahut Emily masih berbisik.
Mereka meninggalkan Hyeyoon yang masih tertidur dan tak lupa menutup pintu kembali.
Oh lihatlah saking tak mau mengganggu Hyeyoon mereka pun berjalan sambil berjingkat. Belum lagi Emily dia selalu mengurai senyum yang sungguh-sungguh membuat orang curiga.
"Jangan tertawa, Em. Aku takut dia terbangun," Sangyoon mencolek pipi Emily mengingatkan wanita itu yang tertawa dengan berlebihan. "Kau sudah mengemasi semuanya kan?"
"Tentu! Oh.. biarkan aku merasakan kesenangan ini barang sekejap Yoon. Jangan menyelaku," delik Emily.
"Senangnya nanti saja kalau semua sudah berjalan sesuai rencana."
"Kau yakin akan berhasil?"
Sangyoon mengangguk pasti tak ada sedikit pun keraguan dalam matanya, "Aku pernah bilang kan, aku tak berharap kita melahirkan anak yang bodoh. Dan Rowoon, dia bukan anak yang bodoh, Em. Dia sepertiku, dia pasti akan melakukan hal yang kita inginkan."
Wanita bergaya anggun itu terkikik senang dengan menutup mulutnya, dia takut jika suara tawanya membangunkan Hyeyoon dari tidurnya. "Aku rasa kita jahat pada anak kita, Yoon." Sesalnya penuh kepalsuan.
"Dia perlu dorongan seperti ini, Em. Kalau tidak.." desah Sangyoon.
"Aku setuju!"
"Kalau begitu ayoo, kita jangan membuang waktu lagi, aku juga tak ingin kita terlambat." Sangyoon melirik ke arah arlojinya serta menarik tangan Emily lembut meninggalkan depan kamar Hyeyoon.
__________
Sebuah mobil lamborghini melaju dengan kecepatan tinggi memecah jalan Birmingham dan melewati beberapa kendaraan lainnya, saking cepatnya sampai-sampai mobil itu mendapat peringatan dari pengemudi lain dengan membunyikan klakson mobil mereka, dan tentunya pengendara mobil lamborghini itu bersikap masa bodoh. Dia tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi bagai kilat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winning Your Heart
FanfictionMemenangkanmu sama sekali tak mudah, aku harus berjuang melelehkan hatimu yang beku, sebeku salju di musim dingin~~Kim Hyeyoon Hatiku tidak beku begitu saja, aku hanya terlalu malas terlibat dengan urusan yang bernama cinta~~Kim Rowoon Ketemu lagi d...