♡ 4 ♡

294 45 93
                                    

Apa yang kau harapkan dengan berada di sisiku gadis mungil, aku bukanlah orang yang bisa jatuh cinta dengan mudah~~ Kim Rowoon


Rowoon masuk ke dalam ballroom hotel dengan maskulin. Memakai kemeja biru navy dengan jas berwarna hitam menambah nilai plus ketampanan wajahnya. Pria itu menatap ke sekeliling ballroom, melihat bagaimana pesta itu berjalan dengan sangat meriah membuatnya mengangguk puas. Dia sangat senang jika hotel dan para staff yang bekerja untuknya bisa diandalkan oleh orang lain.

"Sir Rowoon terima kasih banyak atas kenyamanan hotel yang anda berikan, sehingga pesta ini dapat berlangsung dengan sangat meriah." Jenny menyalami Rowoon dan membuyarkan lamuanannya.

Rowoon hanya mengangguk tanpa melepas pandangannya ke sekeliling dan melihat beberapa orang yang tengah berlalu lalang.

Jenny__ wanita berambut panjang dengan gaun hitam menempel di tubuhnya tersebut, menatap heran ke arah Rowoon. Tangan kekar pria itu memang ada dalam genggamannya, tapi mata pria itu nyalang menatap setiap orang yang berjalan keluar masuk ballroom dengan kening yang mengkerut.

"Siapa yang anda cari, sir?"

Rowoon tersentak pria itu buru-buru mengalihkan pandangan dan tersenyum ke arah wanita yang tengah menggenggam erat tangannya.
"Tidak ada! Pesta anda sungguh meriah, nona."

"Semua ini berkat anda, sir. Berkat campur tangan anda sehingga membuat pesta ini meriah dan aman."

"Itu sudah menjadi bagian tugas kami, nona."

Rowoon segera menarik tangannya dari genggaman Jenny saat ujung ekor matanya menangkap sosok mungil dengan gaun berwarna putih memasuki ruangan dengan tiga orang gadis yang sangat dikenalnya, yang setiap tiga bulan sekali menginap di hotel.

Yah siapa lagi kalau bukan Hyeyoon.

"Nikmati pestamu, nona. Saya permisi dulu," pamit Rowoon.

Pria itu menepuk bahu Jenny dengan lembut. Jenny menganggukan kepala badannya sedikit membungkuk menerima perlakuan Rowoon. "Sekali lagi terima kasih, sir."

Rowoon berlalu tanpa bicara apapun lagi. Kaki panjangnya bergegas melangkah mendekati gadis mungil yang selama tiga hari ini menghindarinya. Ralat bukan menghindari lebih tepatnya menyembunyikan diri di dalam kamar tanpa keluar sedikit pun. Bahkan untuk sekedar sarapan dan makan malam pun dia meminta jasa cleaning service agar mengantarkan makanan ke kamar.

Tiga hari? Yah tiga hari telah berlalu sejak kedatangan gadis cilik itu dan sudah saatnya dia melepas gadis itu pergi.

Langkah kaki Rowoon semakin mendekat, harum tubuh gadis penghuni 896 mulai merasuk ke dalam rongga hidungnya. Bau harum yang selalu dihirupnya ketika dia berdekatan dengannya.

"Kau diundang juga dalam pesta ini, gadis cilik?" Rowoon bertanya lirih sembari memperhatikan reaksi gadis mungil itu.

Rowoon melihat bahu gadis itu bergetar. Mungkin gadis itu terkejut mendengar suaranya atau juga mungkin karena dia terkejut karena sentuhan yang tiba-tiba_ pikirnya berasumsi.

"Ternyata anda sir, kenapa anda selalu menggangguku?" tanya Hyeyoon sarkas.

Rowoon semakin melihat keterkejutan Hyeyoon saat dia membalikan badan dan berhadapan langsung dengan tinggi badannya. Mata gadis mungil itu sempat memincing saat menatap matanya dan gadis itu pun sempat menahan nafasnya.

"Bagaimana hari-hari terakhirmu, gadis cilik?"

Rowoon tersenyum, tatkala mendapat tatapan tajam dari gadis mungil yang berdiri cukup dekat dengannya.

Winning Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang