Happy reading cingu😁👇
Kedua bola mata Moze melebar saat mendengar cerita Hyeyoon sehingga membuat onxy yang berwarna hitam pekat itu terlihat sangat indah. Raut penyesalan nampak di wajahnya saat Hyeyoon menyudahi ceritanya. "Sekali lagi aku minta maaf Hye, atas saranku kau jadi terluka."Hyeyoon tertawa miris, "Bukan salahmu Moze. Aku yang sudah gila karena berani mengajukan permintaan itu. Aku kira dia akan setuju," pandangan Hyeyoon nanar saat membayangkan kejadian semalam.
Moze tak tau harus menghibur Hyeyoon dengan apa, jadi gadis itu hanya terdiam. Selera makan paginya jadi hilang, semula dia ingin mengajak Hyeyoon sarapan bersama tapi jika melihat Hyeyoon yang bersedih seperti itu rasa-rasanya makanannya akan tersangkut di tenggorokan.
"Bagaimana bisa seorang kucing menolak daging yang ditawarkan?" Geleng Moze.
"Moze.. kau kira Rowoon itu kucing!"
Ekor mata Hyeyoon menyipit tak suka. Dia tak percaya Moze mengumpamakan Rowoon seperti kucing. Meski pria itu telah menolaknya ada rasa tak rela jika ada orang yang menjelek-jelekan pria itu.
"Kau marah?!"
"Bukan seperti itu Moze hanya saja perumpamaan itu terdengar kasar."
"Hahaha..," Moze tertawa lebar kemudian dia langsung menghentikan tawanya saat Hyeyoon menatapnya sedikit tajam. "Maaf.. kau terdengar sangat lucu jika membelanya setelah dia menyakitimu."
"Bukan seperti itu, Moze hanya saja.."
"Ups.. aku lupa jika kau sangat menyukainya."
Hyeyoon tak mengiyakan ataupun menolak dia hanya diam saja saat Moze mengatakan hal tersebut.
"Lantas apa yang akan kau lakukan sekarang Hye? Apa kau akan menyerah?"
"Entahlah," ujar Hyeyoon angkat bahu.
"Untuk sekarang lupakan penolakan pria itu, Hye. Kita makan, lalu berangkat bekerja. Bukankah banyak hal yang harus kita kerjakan untuk fashion show musim semi nanti."
Hyeyoon menatap Moze yang tengah mengoleskan selai pada roti yang ada di depannya.
"Maaf aku tak pernah makan berat di pagi hari. Sarapanku yang sebatas susu serta roti isi selai kalau tidak ya telur mata sapi."
"Tak masalah, aku tak keberatan. Meski nanti aku akan kelaparan."
Suara kekehan tertahan di bibir mungil Moze saat gadis itu mengunyah roti selainya. Dia sangat tau jika Hyeyoon terbiasa makan berat, bahkan porsi makan gadis itu lebih banyak dari dirinya.
Mereka berdua makan dengan tenang, apalagi Hyeyoon yang terlalu malas mengeluarkan suaranya lagi. Dia hanya menikmati sarapan yang disediakan Moze tanpa banyak bicara. Sampai akhirnya mereka selesai dan Moze bangkit merapikan kembali piring-piringnya dan bermaksud mencucinya.
"Biar aku saja, Moze."
"Hye, kau itu tamuku tak mungkin aku membiarkan kau mencuci piring-piring ini."
Hyeyoon menggeleng, "Biar aku saja. Meski aku tamu di sini, aku tak boleh hanya berpangku tangan."
"Terserahlah, yang penting aku tak memaksa. Kalau begitu aku siap-siap ya. Oh iya bukankah kau akan menceritakan kenapa dahimu bisa sampai terluka? Apa yang terjadi."
"Eumm.. aku lupa. Hari ini aku boleh berangkat bersamamu kan?"
"Tentu saja boleh Hye," kedua bola mata Moze memutar, dia menghadap kembali ke arah Hyeyoon. "Apa yang terjadi dengan mobilmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winning Your Heart
FanfictionMemenangkanmu sama sekali tak mudah, aku harus berjuang melelehkan hatimu yang beku, sebeku salju di musim dingin~~Kim Hyeyoon Hatiku tidak beku begitu saja, aku hanya terlalu malas terlibat dengan urusan yang bernama cinta~~Kim Rowoon Ketemu lagi d...