💸💸💸
Bangun pagi, Rendra merasa ada di dalam pelukan seseorang. Ternyata orang itu adalah kekasihnya sendiri. Mereka berdua ketiduran di kamar Hanan setelah sesi nangisnya Rendra berakhir. Pemuda manis itu tidak sengaja tertidur di pangkuan Jevano saat pria itu mengusap-usap rambutnya.
"AYO BANGUN WAHAI MANUSIA-MANUSIA BUCIN! JANGAN LAMA-LAMA DI KAMAR AING! NANTI JADI BAU BUCIN SOALNYA!"
Dag!
Dag!
Dag!
Dag!
Hanan berteriak sambil memukul-mukul pintu agar Jevano dan Rendra cepat bangun. "BANGUN, HEY! AYO BANGUN! PHILLIP AJA UDAH BANGUN MASA KALIAN BELUM!"
Bugh!
Rendra melempar bantal tepat ke wajah Hanan. "Berisik."
Hanan mengambil bantal yang jatuh ke lantai setelah mengenai wajahnya kemudian meremasnya karena kesal. "WAH! MANEH EMANG GAK TAHU MALU BANGET, YA?! UDAH NUMPANG DI KAMAR AING SEKARANG MALAH NGELEMPAR BANTAL KE MUKA AING YANG GANTENG INI?!"
"TERUS KENAPA, HAH?! LAGIAN SUARA LU GANGGU BANGET TAHU GAK?!"
"HA. HA. HA. EMANGNYA MANEH LIHAT AING PEDULI?! ENGGA TUH!"
"HANAN! RENDRA! JANGAN TERIAK-TERIAK KALAU GAK MAU WAJAN INI KENA KEPALA KALIAN!" Seru Tian dari dapur.
"Elu, sih!" Rendra pun malah menyalahkan Hanan dengan suara yang sudah dikecilkan.
"Lah?! Kok aing?! Kan maneh yang ngajak ribut duluan!"
"Tapi 'kan—hmmmph!" Perkataan Rendra terpotong karena Jevano sudah membekap mulutnya menggunakan tangan besarnya.
"Diem ya, Sayang? Aku masih agak ngantuk," ujar Jevano dengan suara serak.
Hanan mendengus kecil. Lagi-lagi dia harus menjadi obat nyamuk di sini. Rasanya ia ingin berteriak kembali tapi Hanan masih sayang kepalanya. Dia gak mau wajan Mamahnya mendarat sempurna di kepala.
"Bucin, anjir."
💸💸💸
Siang harinya, anak-anak RETAS sedang duduk-duduk santai di depan rumah Yoga. Mereka baru saja selesai bermain petak umpet dan sekarang lagi selonjoran sambil kipas-kipas ditambah makan es campur yang sengaja dibuat oleh Tante Juna.
Omong-omong, RETAS adalah nama resmi geng mereka berenam sekarang. Hanan bilang, biarpun di kampung mereka harus tetep gaul dan kekinian. Dan, RETAS itu adalah sebuah singkatan dari "Remaja Tampan Sekali". Iya, narsis banget emang soalnya itu Hanan yang buat dan yang lain hanya iya-iya aja daripada anaknya ngamuk.
"Nama geng kita harus RETAS banget, nih? Nanti kalau dikira geng cyber crime gimana?" Tanya Naresh.
"Yaelah, mana ada yang bakal nyangka kayak gitu. Udahlah, RETAS juga bagus kok. Emangnya kalian ada inisiatif buat kasih nama? Engga, 'kan? Nah, yaudah terima aja," jawab Hanan sambil menghabiskan es campurnya.
"Lagian lu ada ide dari mana sih bikin nama geng segala," sahut Rendra.
Hanan tiduran di lantai dan kepalanya ia letakkan di paha Arka kemudian menjawab pertanyaan Rendra. "Tiba-tiba kepikiran aja dan karena kebetulan kita semua ganteng-ganteng meskipun tetep gantengan aing, akhirnya terbentuk deh nama RETAS."
"Tapi gua masih geli dengernya," timpal Jevano dan langsung diangguki oleh Rendra.
"Ya kalian tinggal keluar aja dari RETAS kalau ngerasa keberatan. Cuma itu berarti kalian gak seganteng kita-kita ini," jawab Hanan sambil menyibak poni rambut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sengaja Miskin || NoRen (BxB)
FanfictionKarena hidupnya yang sudah bergelimang harta sedari kecil, Rendra dan Jevano tumbuh menjadi pemuda yang gemar menghabiskan uang. Hal itu tentu membuat para orang tuanya frustasi karena merasa tidak berhasil mendidik anak. Demi kebaikan mereka di mas...