💸💸💸
Tenang
Damai
Tentram
Itulah gambaran kehidupan seorang Jevano Darmawangsa. Berbeda dengan Rendra yang selalu disapa oleh setiap orang di koridor sekolah, Jevano ini adalah tipe siswa yang hanya dapat dikagumi dari jauh.
Sebenarnya ia termasuk dalam jajaran most wanted sekolah, hanya saja tidak ada yang berani menyapanya secara terang-terangan karena pasti akan ia abaikan.
Bukan tanpa alasan sih Jevano melakukan itu semua. Dia hanya tidak ingin membuang waktunya untuk berkata manis atau berbasa-basi seperti apa yang Rendra selalu lakukan.
"Hey, Bro!" Sapa Peter dan Andy sambil merangkulnya.
Mungkin hanya mereka berdua yang berani menyapanya secara langsung. Yah, mau bagaimanapun mereka berdua ini memang teman-teman Jevano.
Jadi tidak ada alasan Jevano untuk mengabaikannya, 'kan?
"Hm. Laper gak lu pada? Sarapan dulu, yuk."
"Tumben lu belum sarapan. Tante Dirga gak masak?"
"Iya, Mamah kecapekan habis pulang dari Bandung."
Peter mengusap-usap rambut Jevano. "Ulululu~ Ternyata Jevano ini anak yang sayang sama Mamahnya, ya~ Aku jadi gak nyesel kenal kamu~"
"Dih, najis! Homo lu!" Cibir Jevano lalu mendorong-dorong tubuh Peter menjauh darinya.
"Kalau homoannya sama Jevan, aku mau kok," sahut Andy ikut-ikutan sambil merangkulkan lengannya di lengan Jevano.
"Lu juga apaan sih, bangsat?! Lepasin gak?!" Suruh Jevano sambil memukul lengan Andy dan didorongnya juga temannya yang satu itu.
"Jangan deket-deket sama gua! Gua jijik sama kalian!" Ucap Jevano sambil bergidik ngeri dan pergi secepat mungkin dari hadapan Peter dan Andy.
"HAHAHAHAHA CUPU LU! BARU GITU DOANG UDAH JIJIK!"
"BODO AMAT YA, SAT!" Balas Jevano tak kalah kencang. Gak peduli kalau dia berisik, toh gak akan ada yang berani negur.
Berjalan sepuluh langkah dari sana, ada Rendra dan Brian yang ternyata memperhatikan mereka bertiga dari tadi.
"Jevano anaknya emang susah berinteraksi sama orang lain atau gimana?" Tanya Brian.
"Dia? Dia mah emang payah aja anaknya," ejek Rendra. "Dari dulu sampai sekarang sifat penyendirinya gak pernah berubah."
"Elu kayaknya kenal banget sama si Jevan."
"Kenal gak kenal sih sebenernya. Kita udah kenal dari kecil dan selalu ketemu setiap bokap ada acara sama bokapnya si Jevan. Kurang suka sih gua sebenernya sama dia, kalau udah ketemu game, pasti orang lain disekitarnya bakal dicuekin."
"Oh, jadi lu maunya dapet perhatian dari si Jevan gitu?" Goda Brian sambil menyenggol lengan Rendra.
"Ya bukan gitu juga maksud gua, anjir!" Jawab Rendra sambil menabok kepala Brian. "Udah ah, ayo ke kelas."
💸💸💸
"Papah lihat, di kamar kamu udah ada pc gaming baru. Itu berapa harganya?"
"Pokoknya gak jauh beda sama harga mobil baru Rendra, selisih lima juta doang."
Jayden menatap datar anaknya. Apa Jevano mengira ia cenayang? Bagaimana bisa ia tahu jenis mobil yang baru dibeli oleh anak sahabatnya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sengaja Miskin || NoRen (BxB)
FanfictionKarena hidupnya yang sudah bergelimang harta sedari kecil, Rendra dan Jevano tumbuh menjadi pemuda yang gemar menghabiskan uang. Hal itu tentu membuat para orang tuanya frustasi karena merasa tidak berhasil mendidik anak. Demi kebaikan mereka di mas...