Vote juseyo😚😚😚
💸💸💸
Hari Minggu yang lumayan cerah, Renjun masih terlihat menggulung diri di dalam selimut. Meski sudah ada matahari namun udara yang cukup dingin semakin membuatnya ingin berlama-lama di atas ranjang. Semua ketenangan itu berjalan lancar sampai akhirnya ada satu pengganggu datang dan menarik selimutnya sampai ia jatuh ke lantai.
"Ayo bangun, Sayang."
"BANGSAT! NGAPAIN, SIH?!"
"Bangunin elu."
"TAPI GAK USAH KASAR-KASAR JUGA! PANTAT GUA SAKIT ANJIR!" Protes Rendra sambil mengelusi bokongnya dan masih terduduk di lantai.
"Terus gimana? Mau gantian gua yang elus?"
"ITU MAH ENAK DI ELU!"
"Hehehe tahu aja. Ayo bangunlah, kita jogging. Udah lama juga 'kan gak keliling kampung."
"Gak! Males. Mau tidur," jawab Rendra dan kembali naik ke atas ranjang. Dia menutup wajahnya dengan bantal sambil memunggungi orang itu.
"Tidur mulu. Ayolah jalan-jalan."
"Kalau gua gak mau itu artinya engga, Jevan. Sono pulang lagi aja."
"Gak mau. Maunya jalan-jalan sama elu."
"Sayangnya gua gak minat."
"Yakin gak minat? Sekalipun gua bakal traktir elu jajan di pasar kaget?"
"Apapun yang gua mau?"
"Apapun."
"Oke! Gua ganti baju sama cuci muka dulu!" Rendra langsung lompat dari kasur untuk mengambil handuk dan berlari keluar kamar menuju kamar mandi.
Jevano hanya menggelengkan kepala dan terkekeh pelan. Daripada diem, dia pun mengambil selimut yang dipakai Rendra lalu melipatnya. Dia juga membenahi ranjang Rendra agar lebih rapi.
Setelah itu, dia pun keluar kamar dan menunggu Rendra di ruang tamu sambil mengobrol ringan dengan Om Jonathan.
"Kalian mau kemana?"
"Ke pasar kaget, Om. Kata Hanan disana banyak yang jualan makanan makanya mau ajak Rendra."
"Kamu deket banget ya sama Rendra."
"Engga, Om. Malah baru disini kita bisa ngobrol. Selama dulu di Jakarta, kita gak pernah ngobrol. Tegur sapa aja engga. Makanya aku juga sempet speechless aja, sih."
"Loh, Om kira kamu emang udah deket banget. Dilihat dari kamu yang suka ngisengin Rendra bahkan tahu hal-hal kecil soal Rendra."
"Soal itu sih, aku juga gak tahu kenapa. Kayak udah naluri aja gitu."
Jonathan tertawa lalu menyeruput kopinya. "Semoga kalian bisa saling ngerti satu sama lain, ya. Tapi sebenernya kalian tuh pacaran gak, sih?"
"O-oh itu... Eummm..."
"Jevan, ayo!" Sela Rendra yang muncul menyelamatkan Jevano dari pertanyaan random Om Jonathan.
"Oh, iya. Om Jo, kita pergi dulu, ya."
"Iya, hati-hati. Mau uang jajan berapa, Ren?" Tanya Jonathan sambil bersiap-siap mengeluarkan dompetnya.
"Gak usah repot-repot, Om. Jajan kali ini semuanya disponsori sama Jevan. Iya, 'kan?"
Jevano mengangguk mantap. "Iya. Tenang aja, Om. Om Jo gak usah keluarin uang buat Rendra."
"Tetep aja, udah ini bawa uangnya buat cadangan." Jonathan memberikan dua lembar uang seratus ribuan pada Rendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sengaja Miskin || NoRen (BxB)
Fiksi PenggemarKarena hidupnya yang sudah bergelimang harta sedari kecil, Rendra dan Jevano tumbuh menjadi pemuda yang gemar menghabiskan uang. Hal itu tentu membuat para orang tuanya frustasi karena merasa tidak berhasil mendidik anak. Demi kebaikan mereka di mas...