💸💸💸
"Rendra Arkatamaaa! Sepupu aing yang paling manis! Yuhuuu! Where are you~" panggil Hanan sambil berkeliling rumah. Padahal dia sudah mengeluarkan suara sekeras mungkin tapi kenapa sepupunya itu gak muncul sama sekali.
"Mommy~ Rendra mana, sih?" Tanya Hanan yang menghampiri Tian di ruang keluarga.
"Banyak gaya banget kamu manggil Mamah pake sebutan Mommy segala. Dia ada di kamarnya, lah."
"Hehehe, 'kan biar gaul, Mah. Di kamarnya? Ngapain?"
"Main tenis."
"Oh, tidur. Oke deh, aku mau gangguin."
"Jangan! Dia baru aja tidur sehabis minum obat."
Hanan mengerucutkan bibirnya. "Ya udah aku mau lihat aja."
"Dibilangin jangan ya jangan. Ngeyel, deh."
"Emang kenapa, sih? Aku cuma mau nengok doang."
Tian menggelengkan kepalanya. "Udah, gak usah. Mending kamu duduk di sini dulu," ucapnya sambil menepuk-nepuk sofa yang kosong.
Hanan menuruti keinginan Mamahnya dan duduk tepat sebelah Tian. Dia menaikkan dagunya seolah bertanya 'ada apa?' sampai Mamahnya terlihat antusias seperti itu.
Tian mengambil ponselnya yang berada di atas meja. Jari-jarinya aktif berselancar di atas layar dan seketika senyumnya timbul saat sudah menemukan sesuatu yang ia cari.
"Nih liat," serunya sambil memberikan ponsel pada Hanan.
"Apaan emangnya—OMAYGAD! KOK BISA GINI?!" Pekik Hanan saat melihat foto Rendra dan Jevano yang berpelukan saat tidur. Dia bahkan terlihat sampai bolak-balik memperbesar layar saking tidak percayanya Tom and Jerry itu bisa akur dan berpelukan layaknya teletubbies.
Tian tertawa kecil. "Mamah juga gak tahu. Mereka tiba-tiba aja udah ada di posisi kayak gitu waktu Mamah tinggal sebentar karena harus ngambil obat. Lucu, ya?"
"Lucu banget, Mah! Terus sekarang Jevano masih di kamar Rendra?!"
"Engga, dia udah pulang barengan sama Kak Arka. Lagian Rendra juga ngusir dia sih, kayaknya kalau gak diusir Jevano bakal tetep ikut tidur siang di sini."
"Hm, kalau gitu aku pinjem ponsel ini bentar, ya! Mau kasih liat ke Naresh sama Yoga, mereka pasti potek, deh. HAHAHAHAHA."
Hanan malah langsung tertawa jahat sambil berlari keluar rumah. Dia udah gak sabar ngeliat betapa terpuruknya Yoga dan Naresh saat diperlihatkan foto mesra Rendra dan Jevano. Ya gini nih emang kalau tai sapi dikasih nyawa, gak ada adabnya sama sekali :)
Tok
Tok
Tok
"Permisi, selamat siang! Yoga Bimantara?!" Panggil Hanan sambil mengetuk pintu terus-menerus. Mulut dan tangannya tidak akan berhenti sampai Yoga membukakan pintu untuknya.
"YOGA! ADA DI DALEM, 'KAN?!"
Tok! Tok! Tok!
"SPADAAAA! PERMISI, PAKET!"
Cklek
"Napa, sih?!"
"ANJIR! UNTUNG AJA KEPALA MANEH GAK AING GETOK!" Ucap Hanan sambil terperanjat kaget. Dia sampai mundur sedikit saking gak nyangkanya Yoga bakal keluar tiba-tiba.
"Alay. Buruan ada apa?"
"Santai atuh. Mending sekarang kita samperin Naresh dulu biar maneh poteknya gak sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sengaja Miskin || NoRen (BxB)
FanfictionKarena hidupnya yang sudah bergelimang harta sedari kecil, Rendra dan Jevano tumbuh menjadi pemuda yang gemar menghabiskan uang. Hal itu tentu membuat para orang tuanya frustasi karena merasa tidak berhasil mendidik anak. Demi kebaikan mereka di mas...