💸💸💸
Jevano dan Arka masuk ke kamar Naresh tanpa seizin sang pemilik kamar. Mereka meletakkan sepucuk surat yang telah dibuat oleh Rendra. Jevano menyimpannya di atas buku yang akhir-akhir ini sering Naresh baca yaitu buku tentang tips jitu mendekati pujaan hati.
"Kira-kira kalau disimpen disitu keliatan gak, ya?"
"Harusnya sih keliatan," jawab Arka.
"Kalau engga gimana?" Tanya Jevano lagi.
"Kita kasih clue biar dia sadar. Naresh 'kan harus pergi ke tempat itu sebelum sore."
"KAK ARKA! JEVANO! KALIAN DIMANA?!" Suara teriakan Naresh terdengar dan mereka berdua pun buru-buru keluar. Pintu kamar kembali ditutup seolah belum ada orang yang masuk.
"Kenapa, Na?" Tanya Arka.
"Aku beliin kalian es kelapa. Udah aku taro di meja makan, ya. Duh, panas banget siang ini. Mandi, ah," ucap Naresh sambil mengibas-ngibaskan bajunya. Dia masuk ke kamar untuk mengambil pakaian.
Jevano dan Arka pun pergi ke dapur. Mereka minum es kelapa yang dibeli Naresh sambil menunggu anak itu sadar ada surat yang disimpan untuknya.
"Kak! Kak Arka!!" Naresh langsung berlari ke dapur dengan sebuah surat yang berada di tangannya.
"Apa?"
"Yoga ngajak aku ketemuan!"
"Ya, terus?"
"Aku deg-degan!" Jawab Naresh sambil memegang dadanya.
"Lebay. Siapa tahu Yoga hanya mau bayar hutang," sahut Jevano.
"Eh! Yoga gak pernah punya hutang sama gua! Malahan gua yang ngutang sama dia."
"Anjir, gak tahu malu. Berarti dia mau ketemu elu buat nagih hutangnya."
"Iya, gitu? Duh, gua belum ada duit." Naresh malah serius menanggapi perkataan Jevano. "Ya udah deh, gua gak akan pergi. Bilang aja gua gak lihat suratnya."
Arka mencubit paha Jevano karena anak itu malah membuat Naresh mengurungkan niat untuk bertemu. Jevano mengaduh kesakitan dan menatap malas Naresh.
"Gua bercanda doang, ogeb. Gak mungkin Yoga setega itu sama elu. Udah sana pergi temuin dia."
"Kalau gua beneran ditagih gimana?"
"Kakak bakal pinjemin kamu duit," sahut Arka.
Naresh tersenyum cerah. "Oke, deh! Kalau gitu aku mau mandi dulu!" Dia pun segera berlari ke kamar mandi setelah meletakkan surat yang katanya dari Yoga di atas kulkas.
"Aku baru tahu si Naresh sebodoh itu, Kak."
"Emang dari dulu, Jev. Waktu kecil dia hampir diculik gara-gara ada yang bilang mau traktir di warnet seharian."
💸💸💸
Sementara di kediaman Hirawan kondisinya lumayan agak ricuh, keadaan di kediaman Pramudya malah tenang. Rendra dan Hanan hanya sedang duduk di teras sambil menunggu Yoga lewat.
"Yoga lama juga ya siap-siapnya."
"Yaelah, namanya juga mau ketemu gebetan. Doi harus cakep dong," jawab Hanan. Mereka sibuk makan basreng karena kalau cuma nungguin doang bakal gabut.
Jadi, mereka berempat itu sudah membuat surat untuk Naresh dan Yoga. Surat yang diberi seolah-olah dikirim dari Yoga untuk Naresh dan sebaliknya. Isi suratnya yaitu hanya sebuah ungkapan ingin bertemu dan membicarakan hal yang penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sengaja Miskin || NoRen (BxB)
FanficKarena hidupnya yang sudah bergelimang harta sedari kecil, Rendra dan Jevano tumbuh menjadi pemuda yang gemar menghabiskan uang. Hal itu tentu membuat para orang tuanya frustasi karena merasa tidak berhasil mendidik anak. Demi kebaikan mereka di mas...