Prolog

5.7K 201 0
                                    

Maklum jika typo bertebaran

Seorang gadis yang sedang berjalan ditaman, dia adalah Ara, ia baru saja pulang dari rumah salah satu sahabatnya dan sialnya ban mobilnya kempes dan paling sialnya lagi hpnya kehabisan batrai, ia sudah tidak punya pilihan lain selain berjalan kaki, dan saat ini Ara ada di sebuah taman.

Tiba-tiba
"Hmmpppp."

"Cepat bawa dia masuk ke mobil." Ucap salah satu dari 2 pria yang ada di taman.

"Baik bos."

"Rencana yang sangat menarik, gue tunggu kehancuran lo Alrez Gavra Ivander." Ucap seseorang dengan senyum smirknya di balik masker yang ia pakai.

"Bawa ke hotel xxxxx, dan pastikan dia meminumnya."

"Baik"

Di tempat lain club yang sudah dipenuhi oleh anggota Avigator, avigator adalah sebuah geng yang diketuai oleh Gavra, mereka saat ini berada di club untuk menyambut ketua baru mereka Sekaligus lengsernya Gavra dari jabatan ketuanya karena rencananya Gavra akan kuliah di Amrik, dan Gavra pun juga sudah lulus SMA jadi dia memilih untuk lengser dari jabatan ketuanya di geng Avigator.

"Satu gelas lagi." Ucap cowok yang duduk di sofa single yang tak lain adalah Gavra, saat ini Gavra sudah sangat mabuk karena meminum 2 botal vodka tanpa henti sedari tadi, sedangkan kedua sahabatnya sudah pergi entah kemana, Gavra pun tak mementingkan hal itu. Baru kali ini Gavra sangat mabuk.

"Puas-puasin dah." Sahut Kiel yang ada di pojok club bersama Azel, (jangan mikir macam-macam para pembaca).

Drrttt drtttt

"Hhmm." Saut Gavra setelah menerima telfon entah dari siapa, Gavra tak sempat melihat nama si penelfon.

"Kalo mau adek lo selamat datang ke hotel xxxx kamar no 203, 10 menit gue kasih waktu." Ucap seseorang di seb'rang sana. Gavra sangat mengenal suara itu yang tak lain adalah musuh bebuyutannya.

Setelah mendengar hal itu Gavra segera mengambil kunci motornya dan melajukannya dengan kecepatan penuh, yang saat ini ada dipikirannya hanyalah keselamatan adiknya.

Sampai musuhnya menyentuh sedikit saja adiknya dia tidak akan pernah memberikan ampun.

"Bangsat lo vael." Teriak Gavra. Yah vael adalah orang yang sudah menelfon Gavra.

Di tempat lain

"Euggg," lirih seorang gadis dia adalah Ara.
"Gue dimana, lo kan yang nyulik gue?" lanjutnya saat melihat seorang cowok masuk ke kamar hotel yang saat ini dia tempati.

"Bukan gue, ini minum dulu!" ucap seorang yang baru datang dan memberikan segelas air kepada Ara yang ada dihadapannya saat ini. Tanpa menaru curiga sama sekali Ara segera meminumnya sampai tandas.

"Thanks,"
Beberapa menit setelah itu
"Eehggg ko tubuh gue jadi panas?" tanyanya kepada cowok yang ada di hadapannya, ia tak mengenali siapa sebenarnya laki-laki yang berdiri di hadapannya ini. Gadis itu terus saja mengeliat seperti cacing kepanasan. sedangkan cowok yang sedari tadi berada di depan Ara segera menghubungi bosnya.

"Halo, bos obatnya sudah bekerja."

"Bagus, tugas lo selesai tinggalkan saja dia!!!"

"Baik bos."

"Gavra,... Gavra lo gampang bangat dikibulin coba dari dulu rencana gue kayak gini lo akan lebih cepat hancur." Ucap seseorang setelah selesai menelfon bawahannya yang mengawasi Ara tadi.

Sedangkan Gavra yang sudah sampai di hotel xxx, segera melangkahkan kakinya menuju lift. Sesampainya dikamar no 203,
"Mir... Mira kamu di mana?" panggil Gavra, Mira adalah adik perempuan Gavra yang saat ini masih duduk di bangku kelas 10. Gavra yang tidak mendengar sautan dari adiknya semakin masuk ke dalam kamar hotel itu.

"Panas plisss tolongin g-gue!" Lirih seorang gadis, Gavra yang mendengarnya segera mendekat ke asal suara itu. Ini bukan suara adiknya pikir Gavra, tapi karena rasa penasarannya ia pun menghampiri asal suara itu.

"Gav..Gavra tolongin gue!" ucap Ara  dengan nada memohon saat melihat Gavra berdiri dihadapannya, Ara mengenal Gavra karena mereka satu angkatan di SMA Pancasila ditambah mereka juga satu kelas saat kelas XII, Ara tak lagi berpikir kenapa Gavra bisa ada di sini, ia merasa sangat panas dan itu membuat Ara sangat tersiksa.

Saat melihat bahwa gadis yang berbicara lirih itu adalah Ara, Gavra tentu sangat terkejut.
"Lo kenapa bisa ada di sini Ar?" tanya Gavra.

"Gu gue ng ngak tau Gav, plis tolongin gue!" mohon Ara yang sudah sangat tidak bisa menahan panas yang ada di tubuhnya, Ara yang sudah tak tahan segera menarik Gavra.

Gavra yang tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya karena pergerakan mendadak Ara akhirnya jatuh tepat di atas tubuh Ara yang sedang berbaring.

Pergerakan Ara sangat cepat.
"Lo jangan pernah nyesal Ar, lo yang ajak gue..." Tutur Gavra yang sudah sangat mabuk. Gavra tau gadis yang ada di hadapannya ini sudah meminum obat perangsang, Ara yang ia kenal tidak seperti ini, Gavra yang juga sudah sangat mabuk tidak bisa berpikir jernih lagi. Dia tau kalau hal ini akan membawa penyesalan yang sangat besar baik untuk dirinya maupun untuk Ara dan keluarga mereka.

Maaf ucap Gavra di dalam hati.

Senin, 12 - 07 - 2021
Jangan lupa vote & komen:)
See you in the next part:)

GAV-RA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang