7. Ketemu Camer

2K 97 2
                                    

*Happy Reading*
.
.
.
.
.

"Pah, Ma Gavra mau bicara." Ucap Gavra yang baru saja pulang sehabis mengantarkan Ara kembali kerumahnya.

"Ada apa?" tanya Liam kebetulan Liam sudah pulang, Gavra tidak ingin menunda-nunda lagi.

"Gavra hamilin anak orang." Ucap Gavra to the point.

"Apa.... " Ucap Liam dan Meira kompak dengan wajah yang sangat terkejut.

"Kamu jebolin anak siapa Gavra?" tanya Liam geram.

"Gavra ngak tau."

"Namanya siapa?" tanya Meira.

"Ara."

"Nama lengkapnya siapa?"

"Gavra ngak tau."

"Astantank anak siapa sih ini gobloknya keterlaluan." Ucap Liam dengan gemas.

"Anak kamu lah." Timpal Meira ngegas. Dasar bukannya marah malah berantem.

"Anak kamu juga." Balas Liam.

"Yasudah sekarang dimana rumahnya, papa ngak mau tau secepatnya kamu harus tanggung jawab!" Ucap Liam dengan tegas.

"Hmm."

"Kamu jangan hamhem doang," ujar Liam.
"Nanti malam kita kerumahnya." Lanjutnya tak terbantahkan. Setelah mengatakan itu Liam segera masuk ke dalam kamarnya.

"Eiitt jangan pergi dulu, udah berapa bulan?" cegah Meira saat melihat Gavra yang ingin beranjak dari tempatnya.

"Apanya?" tanya Gavra yang kurang paham dengan pertanyaan Meira.

"Aduh itu kandungannya?" tanya Meira.

"Gavra ngak tau." Ucap Gavra dengan polosnya membuat Meira ingin mencabik-cabik wajah tampan anaknya ini tapi sayang nanti gantengnya hilang.

"Anak siapa sih?"

"Anak mama sama papa." Ucap Gavra sambil kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya.

"Benar-benar yah tuh anak minta di geprek." Ucap Meira.

"Gavra dengar ma." Balas Gavra yang memang belum terlalu jauh dari Meira. Sedangkan Meira hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya yang sama persis dengan Liam waktu muda dulu.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋

"Ara apa maksudnya ini?" tanya Nana menunjukkan test pack yang ada di genggamannya pada Ara yang baru saja pulang.

"Itu it-itu."

"Sekarang kamu jelasin!" ucap David.

"Kamu beneran hamil Ra?" tanya Nana dengan kecewa.

"Iya Ara hamil."

"Kenapa bisa?"

"Ara waktu itu di culik dan dikasih obat perangsang kami dijebak hiks." Ucap Ara sambil menagis ia sudah tidak bisa lagi menahan air matanya. Nana yang melihat anaknya seperti itu tidak merasa tegah ia langsung memeluk Ara sembari mengusap punggung anaknya.

GAV-RA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang