22. Keberangkatan

1.1K 56 2
                                    

Sebelum membaca harap follow terlebih dahulu!!!!
Kalau minta follbacknya juga boleh kok😉

Jangan lupa vote juga

*Happy Reading*
.
.
.
.
.

Pagi hari ini, tepatnya di hari Selasa.
Gavra akan berangkat ke Bali untuk urusan pekerjaannya.

Ara dan Gavra sedang sibuk membereskan segala apa yang akan diperlukan Gavra di sana. Sebenarnya Ara tidak diperbolehkan untuk mempersiapkan apapun oleh Gavra, namun wanita itu hanya mengacuhkannya saja, ia tetap melipat baju-baju Gavra dan dimasukkan ke dalam koper.

Setelah selesai membereskan setiap keperluan Gavra. Saat ini keduanya berada di meja makan untuk sarapan pagi. Sedangkan Albert masih tertidur.

"Penerbangannya nanti sore kan?" tanya Ara saat sudah menghabiskan makanannya.

"Iya," balas Gavra dengan menatap Ara. Sedangkan Ara mendadak salting saat ditatap dalam oleh suaminya itu.

Dengan sedikit canggung Ara mengambil piring bekas Gavra dan juga piring bekas miliknya setelah itu ia membawanya ke wastafel, tidak lupa ia juga langsung mencucinya.

Sedangkan Gavra yang tahu jika Ara sedang salting ia hanya tersenyum.

"Ck....baru juga di tatap," ejeknya sambil melangkah ke arah Ara yang sedang mencuci piring.

Mendengar itu Ara memilih bungkam. Ia sedang tidak mood untuk meladeni suaminya itu.

Gavin mengusap pipi Ara sembari tersenyum, ia merasa tidak tegah untuk meninggalkan Ara dan Albert walau hanya tiga hari saja.

Setelah selesai Ara mematikan keran air dan berbalik menatap Gavra yang masih betah memperhatikannya.

"Kenapa?" tanya Ara dengan raut kebingungan diwajahnya saat melihat Gavra yang tidak berkedip juga.

"Cantik," puji Gavra sembari mengusap rambut Ara.

Blus. Pipi Ara langsung memerah padam, sedangkan wajah Gavra kembali mengukir senyuman manis.

Dengan pelan Gavra menarik Ara masuk kedalam pelukannya. Cowok itu meneggelamkan wajahnya di ceruk leher Ara sembari mengendus-ngendusnya membuat Ara merasa kegelian.

"Lepas Gavra nanti ada yang liat!" ucap Ara dengan pelan seperti bisikan.

"Emangnya kenapa?" tanya Gavra seolah berbisik tepat ditelinga Ara.

"Nanti ada yang liat." Ucapnya.

"Siapa? Kita cuma berdua di sini."

Ara hanya mengatupkan bibirnya pasrah, ia mendengus kesal karna Gavra yang tidak berhenti mencium lehernya.

"Gav geli is." Ucap Ara sambil menyingkirkan wajah Gavra dari lehernya.

"Tapi gue suka leher lo harum strawberry." Ucap Gavra dengan memelas. Laki-laki itu mengikuti Ara yang melangkah keruang tamu. Saat duduk Ia kembali menenggelamkan wajahnya di leher Ara sembari memberikan sedikit kecupan. Sedangkan Ara hanya menghembuskan nafas pelan sepertinya manja Gavra kambu lagi.

"Ehem." Dehem seseorang dari depan pintu.

Ara sontak membulatkan matanya, Gavra dengan sigap melepas pelukan mereka. Gavra mengalihkan pandangannya ke Azel dan Kiel yang tepat berada di depan pintu utama, ia menatap mereka dengan tajam.

"Ngak sopan." Ucap Gavra.

"Ck.....makanya kalo mau uwuan itu cek dulu pintu udah ketutup ngak!!" Ucap Kiel sambil mendudukkan dirinya di samping Gavra dan diikuti oleh Azel.

GAV-RA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang