21. Mulai berani

1.5K 71 2
                                    

Hai hai ketemu lagi dengan part baru Gavra😊

Sebelum baca vote dulu ya:)

*Happy Reading*
.
.
.
.
.

Sore hari ini Ara dan Gavra berada di rumah bunda Nana_ bunda Ara. Mereka sekarang sedang berada di taman belakang menikmati berbagai macam kue yang Nana buat, kecuali David dan Axel karna mereka sedang berada di luar kota saat ini.

"Cucu oma ganteng banget." Puji Nana sembari menyubit pelan pipi gembul Albert, sedangkan bayi yang ada didalam gendongannya itu menatapnya dengan dalam.

Gavra tersenyum bangga pesona anaknya memang tidaklah main-main masih bayi saja ia sudah terlihat gagah.

Gavra menolehkan kepalanya kesamping melihat istrinya yang juga sedang tersenyum sumringan, ia lalu mendekatkan bibirnya ketelingan Ara. "Nambah lagi yuk!!!" bisiknya dengan sensual.

Mendengar itu, bulu kuduk Ara jadi merinding. "Albert masih kecil." Balas Ara dengan bisikan juga.

Gavra tersenyum smirk. "Jadi kalo Albert udah besar boleh dong?" tanyanya dengan suara pelan, ia menaik-turunkan kedua alisnya menggoda Ara.

Ara menyikut perut Gavra, dan menatap sinis suaminya itu. "Diam."

Nana memgernyitkan dahinya heran melihat anaknya dan menantunya yang sedari tadi saling berbisik-bisik.

"Kalian kenapa bisik-bisik?" tanyanya penasaran.

Ara spontan menatap Nana. Ia lalu menggeleng-gelengkan kepalanya singkat dengan cepat.

Gavra tersenyum jail menatap istrinya itu, sedikit bermain tidak masalah bukan pikirnya.

S'kali-kali kerjain istri. Batinnya

Ia lalu menatap Nana dengan senyuman soknya itu. "Biasa bun masalah nambah anak, katanya Ara mau hamil lagi." Ucapnya dengan lantang. Sembari pura-pura tidak melihat kearah Ara yang saat ini sudah menatapnya dengan horor. Sedangkan Nana tertawa mendengar hal itu.

Ara menyubit paha Gavra tanpa ampun, untung saja suaminya itu duduk berdekatan dengannya jadi Nana tidak akan melihat kelakuannya ini.

Dengan belum melepas cubitannya ia menatap wajah Gavra yang juga sedang menatapnya dengan tatapan memelas. Gavra yakin pahanya pasti sudah memerah bahkan bisa saja akan membiru karna cubitan maut istrinya itu. Sepertinya ia salah mencari gara-gara dengan istrinya. Ingatkan dirinya untuk tidak lagi mengerjai Ara.

Setelah puas, Ara lalu melepas cubitannya dengan senyum mengejek seakan ia berbicara mampus pada suaminya itu. Sedangkan Gavra langsung mengusap-usap bekas cubitan Ara.

"Al sini sama mommy kita masuk udah mau hujan!" Ucap Ara, ia bangkit dari duduknya dan mengambil alih Albert kedalam gendongannya.

"Ar tungguin!" ucap Gavra.

Hanya tinggal Nana saja disana, ia tersenyum menatap punggung anaknya, ia berdoa semoga hubungan rumah tangga anaknya terus seperti tadi sangatlah harmonis.

*****

"Cari apa?" tanya Ara saat melihat Gavra mencari sesuatu di lemari dapur. Suaminya itu terus saja bolak-balik membuka setiap lemari. Ara jadi pusing melihatnya.

"Botol asi Albert dimana?" tanya Gavra yang sudah duduk di salah satu kursi didekatnya karna merasa lelah.

Ara memutar bola matanya jengkel. Mungkin sudah beribu kali ia bilang pada suminya itu jika ia selalu menaru botol asi Albert di dalam kulkas agar tidak cepat basi.

GAV-RA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang