5. Merasa Aneh

2K 114 5
                                    

*Happy Reading*
.
.
.
.
.

Tolong di komen ya kalo ada kata-kata yang ngak sesuai dengan ekspetasi kalian biar author bisa perbaiki lagi.

Thanks buat yang udah vote dan comment:)

Tolong hargai karya orang lain!!!!:) banyak typo bertebaran

"Halo....? Div lo tau di mana tempat beli bubur manado?" tanya Ara. Ara saat ini sangat menginginkan bubur manado ia juga sangat heran ada apa dengan dirinya, kenapa begitu sangat menginginkan makanan khas manado itu.

"Gue juga ngak tau Ra, coba lo tanya sama Ana aja!" balas Divsha.
"Lo kenapa emang tiba-tiba cari bubur manado?" tanya Divsha.

"Gua ngak tau."

"Lo kayak orang ngidam tau ngak."

Setelah mendengar itu Ara refleks mengecek tanggal, kejadian itu memang sudah berlalu satu bulan, dengan tangan sedikit gemetar Ara mencoba mengambil kalender yang ada di atas nakas di samping tempat tidurnya dengan perlahan mengambilnya dan melihat tanggal hari ini. bagaikan disambar petir disiang bolong Ara sangat terkejut saat melihat tanggal yang tercantum di kalender yang ada di genggamannya, dia telat 2 minggu yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah malam itu apakah memberikan hasil? yang tidak sesuai dengan apa yang ia mau.

"Ra...? Lo kok diam aja?"
"Ara......Ar? lo dengar suara guekan?" Ucap Divsha dengan nada sedikit ia naikkan.

"Ah ia Div gu-gue dengar kok, yaudah gue tutup ya, gue mau tanya sama Ana aja mungkin dia tau."

Setelah panggilan itu berakhir, Ara tidak lagi menghubungi Ana melainkan ia segera bersiap-siap, Ara memutuskan untuk membuktikan apakah yang ia pikirkan saat ini benar atau tidak.

"Bun.... Ara mau ke rumah Ana dulu." Pamit Ara pada Nana.

"Iya, kamu hati-hati?" Pesan Nana.

Setalah pamit dengan bundanya, Ara segera berjalan ke bagasi dan mengambil mobilnya untuk segera menuju ke apotek terdekat, Ara tadi berbohong pada Nana tujuannya sebenarnya adalah apotek bukan ke rumah Nana.

"Permisi mbak." Ucap Ara saat sudah tiba di Apotek.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya mbak kasir dengan sopan, yaiyalah sopan kalo ngegas yang ada pembeli pada lari wkwkwkw.

"Emm... Saya mau cari test pack." Ujar Ara.

"Oh untuk mamanya ya kak?" tanya mbak kasir yang bernametag Siva.

"Iya." Ara harus berbohong demi kebaikannya, ia sangat yakin jika ia mengatakan yang sebenarnya pasti mbak kasir itu akan menatapnya remeh karena ia masih sangat muda dan tidak memiliki suami.

"Ini kak." Ucap Siva sembari memberikan testpack itu pada Ara.

"Berapa mbak?"

"20 ribu." Balas Siva. (mohon maaf kalo harganya salah soalnya author ngak tau harga test pack😂)

Sesudah membayar test pack yang ia beli, Ara pun kembali menuju rumahnya.

#*#

"Hikss ngak, ngak mungkin, ini ngak mungkin, gue ngak percaya gue hamil." Ucap Ara dengan wajah yang sudah dibanjiri oleh air matanya. Saat ini keadaannya benar-benar sangat kacau, mata sembab, rambut yang acak-acakan Ara sudah mirip seperti orang yang tidak memiliki gairah hidup sekarang.

GAV-RA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang