10. Pindahan

2.2K 111 6
                                    

*Happy Reading*
.
.
.
.
.

Sinar matahari yang masuk melalui celah-celah gorden di sebuah kamar hotel ternama membuat kedua sejoli yang masih menikmati hangatnya selimut yang menutupi tubuh mereka menjadi merasa terganggu, salah satu dari mereka membuka matanya secara perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk keretina matanya.
Matanya membola secara sempurna saat melihat jam yang tertera di hpnya, pukul 10.55.

"Astaga gue telat bangun." Ara langsung menyibak selimutnya dan berlari kekamar mandi untuk membersihkan dirinya, ia merutuki dirinya sendiri yang terlambat bangun mau ditaru dimana mukanya didepan mertuanya nanti, bisa habis dia di marahi Nana jika tahu anaknya bangun hampir pukul 11, mempersingkat waktu Ara hanya mandi 8 menit saja cepat-cepat memakai pakaiannya lalu keluar dari kamar mandi menuju ke arah Gavra yang masih tertidur dengan nyenyak.
Oh iya baju Ara sama Gavra udah disiapin sama Nana dan Meira memang di hotelnya.

"Gav bangun udah jam 11!" Ujar Ara menggoyangkan lengan Gavra, namun Gavra sama sekali tidak bergeming ataupun merasa terusik, tidurnya sangatlah nyenyak.

Tidak kehabisan akal Ara spontan mencubit lengan Gavra.
"Aww." Ujar Gavra sambil mengusap-usap lengannya yang baru saja mendapat cubitan keras.

"Eh sakit ya, so-sorry gue ngak sengaja, lo sih dibangunin malah tambah ngorok aja." Ujar Ara.
"Lo liat jam ini udah jam 11 tau ngak." Lanjut Ara.

Tanpa membalas ucapan Ara Gavra bangkit dari tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tidak menunggu lama Gavra sudah siap.

Ting....
Bunyi nontifikasi dari hp Gavra.

Mama
Kamu sama Ara langsung pulang aja ke rumah yang dikasih sama papa!, semua barang kalian sudah lengkap di sana. Oh iya satu lagi kamu pakai mobil yang ada di basement hotel nanti ada yang kasih kamu kuncinya itu hadiah dari mertua kamu.

"Pulang!" ujar Gavra. Liam memang menghadiakan sebuah rumah untuk mereka sedangkan David memberikan mobil sebagai hadiahnya.

Punya suami kok kayak kulkas berjalan, apa susahnya sih bicara panjang, Batin Ara.

Ara hanya mengekor di belakang Gavra yang saat ini sudah berjalan menuju basement hotel.

Saat dipertengahan jalan Ara tiba-tiba merasa lapar saat melihat banyaknya pedagang kaki lima yang berjejer di sepanjang jalan.
"Gav gue lapar."

"Mau makan apa?" tanya Gavra.

"Bubur ayam."

"Anything else?"

"Es cream." Ujar Ara dengan semangat.

"All right."

"buburnya dibungkus aja Gav!" Ucap Ara saat Gavra sudah keluar dari mobil untuk membeli bubur ayam yang Ara inginkan. 5 menit Gavra sudah kembali dan memberikan Ara sekantong plastik, Ara menerimanya dengan senang hati dan memakannya sepanjang perjalanan. Sesekali Ara menyuapi Gavra dan diterima dengan baik oleh Gavra.

"Kita mau kemana?" tanya Ara saat sadar jalan yang mereka tempuh bukanlah jalan kerumahnya ataupun kerumah Gavra.

"Rumah kita."

GAV-RA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang