24. Menyebalkan

1K 61 2
                                    

Hai guys

Sebelum membaca jangan lupa follow terlebih dahulu!!!

Jangan lupa votenya juga!!

*Happy Reading*
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari sabtu, kemarin malam Gavra sudah kembali.

Mentari sudah terbit, namun kedua manusia berbeda usia itu masih tertidur dengan nyenyak, Ara dibuat geleng-geleng melihatnya siapa lagi jika bukan ayah dan anak yang sama-sama kebo, tapi wajar kalo bayi.

Wanita itu menyibak gorden, membuat cahaya matahari masuk dan mengusik tidur Gavra. Laki-laki itu mengucek matanya, dan menguap.

Ara terkekeh pelan melihat wajah Gavra yang sangat berantakan, namun tetap terlihat ganteng. Perempuan itu mengambil handuk dan melemparkannya tepat pada wajah suaminya yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.

Gavra tersentak kaget saat merasakan sesuatu menabrak wajahnya. Ia belum menyadari jika pelakunya adalah Ara.

Cowok itu melihat sekelilingnya dan berhenti tepat pada wanita yang tersenyum dengan wajah polosnya alias dibuat-buat.

"Sini!!" ucapnya dengan datar.

Ara menatap suaminya dan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu siapa lagi yakali setan," ucap Gavra.

"Mau ngapain?" tanya Ara saat sudah sampai di depan Gavra.

Cowok itu tidak menjawabnya, dia menarik istrinya dan secepat kilat ia mencium bibir Ara, setelah itu ia berlari terbirit-birit ke arah kamar mandi.

Ara geleng-geleng kepala saat mendengar suaminya tertawa di dalam kamar mandi, apanya yang lucu pikirnya.

Seperti biasanya Ara akan membuat sarapan terlebih dahulu setelah itu akan mengurus anaknya.

"Sayang." Saat sedang asik mencuci sayur, suara teriakan Gavra membuat Ara terlonjak kaget. Ara menghembuskan napasnya pelan.

"Kenapa?" balasnya.

"Al pup," ucap Gavra dengan tidak mengurangi intonasi suaranya.

Lagi-lagi Ara menghembuskan napas sabar, baru masalah begitu saja suaminya tidak mau. "Kamu aja yang bersihin!!"

Ara membalikkan tubuhnya saat mendengar derap langkah ke arahnya. "Al nya mana?" tanyanya saat melihat hanya Gavra yang datang.

"Masih di at-atas, emm it-itu Ra kam-kamu liat gih!!" pintanya dengan gugup. Laki-laki itu berharap saat Ara melihat keadaan anaknya ia tidak akan dimarahi, bisa-bisa ia tidur di luar, astaga bagaimana jadinya nanti jika ia benar-benar di suruh tidur di luar pikirnya.

Ara menyipitkan matanya, ia curiga sesuatu terjadi pada anaknya. "Kamu apain anak kamu?" tanyanya sambil melangkah menuju kamar.

"Em anu ee itu."

"Kamu kenapa jadi gugup gitu?" tanyanya diselah-selah langkah menaiki tangga.

Gavra tidak menjawab lagi. Cowok itu mulai menghitung di dalam hati dan pada hitungan yang ketiga teriakan membahana memenuhi ruangan itu.

"GAVRA INI KENAPA BISA BEGINI?" Ara memejamkan matanya sembari mengatur napasnya yang naik turun menahan emosi, bagaimana ia tidak naik darah jika dihadapannya sekarang ia melihat pup anaknya yang berantakan dimana-mana.

"Kamu bersihin sekarang yang dilantai, aku ngak mau tau...c.e.p.a.t!!!!" sentaknya dengan emosi, matanya sudah melotot manatap suaminya tanda ia benar-benar marah, namun Gavra malah tertawa menganggap itu lucu karna wajah istrinya yang menggemaskan saat melotot seperti sekarang.

GAV-RA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang