You don't have to be born beautiful to be wildly attractive.
-Diana Vreeland -
Happy Reading!
****
Naya memasuki kelas dengan tidak semangat, firasatnya mengatakan hari ini akan lebih buruk dari kemarin. Kemarin ketika menyadari bahwa dia telah dikerjai, Naya memutuskan untuk membatalkan kerja kelompok mereka. Sekarang dia hanya berharap semoga tidak ada yg mengetahui tentang chat tersebut.
"Pagi nay, lemes banget lo, sakit?"
Naya langsung menjatuhkan kepalanya di meja begitu sampai di tempat duduk nya."Gak, gua lagi ga pengen ngapa-ngapa in, jangan ajak gua ngobrol dulu frey, lagi ga mood"
"Oh oke, kalau lo butuh apa-apa tinggal panggil gua, jangan pingsan di kelas, gua gamau gendong lo"
"Iyee"
Naya memejamkan matanya, mencoba menghilangkan kejadian buruk yg dialaminya, tapi semakin dia berusaha melupakan nya dia justru semakin mengingat kejadian itu. Sungguh mengapa dirinya bisa dengan mudahnya mempercayai pesan tersebut, padahal sudah jelas sekali bahwa tidak mungkin seorang Alvan tiba-tiba mengirimkan pesan kepada Nayara Syifabella yg tidak pernah dia sapa sebelumnya, apalagi isi pesan tersebut sedikit tidak biasa, bego banget si lo Nay!!
Getaran ponsel membuat naya membuka matanya, selanjutnya dia merasa menyesal telah membuka pesan tersebut.
"Nay, Nay ini nomor lo?"
Naya menggenggam ponselnya erat-erat, dia melirik sinis dalang dibalik tersebarnya screenshoot pesan dirinya dengan Alvan di grup kelas. Ilham, ketua geng bucin yg justru sedang tertawa-tawa ketika membaca keseluruhan screenshoot yg dikirimkan nya. Rasanya Naya ingin menyiramkan cairan HCl ke wajahnya.
Naya sungguh ingin kabur dari kelasnya, dia bisa merasakan keriuhan di kelas serta pandangan terkejut dan tidak percaya dari teman sekelasnya. Termasuk Freya yg merasa bingung saat membaca pesan tersebut. Bel masuk berbunyi mengurungkan niat Naya untuk keluar dari kelas. Dia menolak berbicara ketika Freya meminta nya untuk bercerita, sekarang yg bisa dilakukan nya hanya menahan rasa malu selama jam pelajaran pertama dan berharap semoga waktu istirahat segeraa tiba.
****
Sepanjang pelajaran Naya tidak bisa memfokuskan diri dengan materi yg dijelaskan, pikiran nya melayang pada hari-hari yg harus dijalani nya setelah ini, bagaimana mungkin ia bisa bersikap biasa saja ketika dirinya sudah dipermalukan? Meskipun chat tersebut hanya tersebar di grup kelas, tetapi pasti anak perempuan di kelasnya akan membicarakan tentang ini ke teman-teman mereka dikelas lain, sehingga dengan mudah dirinya akan dikenal sebaga orang tidak tahu malu yg berharap menjadi pacar Alvan.
"Udah gak usah terlalu dipikirin, wajah lo nyampe pucet gitu Nay, mending sekarang kita ke kantin, lo harus makan Nay"
Naya memang telah melewatkan sarapan karena dia sedang tidak memiliki nafsu makan, pikiran nya terlalu kalut memikirkan nasib dirinya di sekolah. Dan lagi, bagaimana mungkin dia bisa dengan tenang ke kantin sementara pesan tersebut baru saja tersebar tadi pagi? Mungkin sekarang orang-orang sedang menggunakan waktu istirahat ini untuk bergosip.
"Gua ga mau keluar dari kelas Frey, mau taro dimana muka guaaa"
"Ya di wajah lo lah, udah deh daripada sakit mending kita makan dulu, nanti lo gua traktir bubur ayam 88"
Biasanya jika Naya mendapat tawaran ini di kesempatan lain mungkin dia akan melompat kegirangan. Namun kali ini berbeda, dunia nya sedang tidak berputar pada makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel or Devil
Teen FictionKetika kesabaran nya yg terus teruji mendadak habis, membuat Nayara Syifabella tanpa sengaja mengatakan sesuatu yg menghancurkan ketenangan di masa remaja nya. Kejengahan nya terhadap geng bucin (budak micin) yg secara sengaja mengatainya 'Tidak ca...