Part 6 - Alter Ego (?)

10 1 0
                                    

Suatu kejutan bagi naya melihat seseorang dari daftar hitam orang yg tidak ingin ditemui berada dihadapan nya sekarang. Rasanya seperti dia ingin menghajar orang tersebut atau pergi sejauh-jauhnya untuk tidak perlu melihat wajah menyebalkan cowo itu lagi. Sayangnya dari dua pilihan tersebut tidak ada satupun yg bisa dia lakukan. Sehingga yg terjadi selanjutnya adalah dia dan Freya beserta anak laki-laki lain di panti, bersama-sama memindahkan barang-barang dari mobil.

Setelah semua bahan makanan diturunkan kemudian dipisahkan antara makanan mentah, dan instan. Naya ingin membantu membawa barang-barang berupa buku dan alat tulis ke lantai atas, namun dicegah oleh bu santika karena kata beliau terlalu berat, beliau kemudian menyuruh Ravin untuk melakukan nya.

Ya. Ravin, yg saat ditemuinya memiliki sikap sangat menyebalkan tapi sekarang memiliki sifat 180 derajat berbeda dari sebelumnya. Ravin disini adalah seseorang yg siap membantu kapanpun dimanapun, tidak cuek, ramah, dan yg paling tidak diduga adalah penyayang.

Saat kirana yg berusia 2 tahun meminta Ravin untuk menggendongnya padahal Ravin sedang sibuk membawa box styrofoam berisi ikan mentah, laki-laki itu tetp menuruti kemauan Kirana. Padahal tadinya Naya sudah mengira Ravin akan memarahi atau menyuruh nya pergi tapi yg terjadi Ravin tetap bersikap lembut dan perlahan membiarkan Kirana menaiki punggungnya untuk digendong. Sungguh tidak terduga.

Dan untungnya naya tidak perlu berinteraksi lebih lanjut dengan Ravin, karena selanjutnya ibu santika menyuruhnya untuk membantu membuat makan siang. Meskipun sebenarnya dia sendiri tidak bisa memasak. Naya sudah khawatir akan meracuni seluruh penghuni panti asuhan jika benar dirinya yg akan meracik bumbu, tapi beruntungnya Ibu santika hanya meminta dia untuk mengupas dan memotong-motong sayuran. Sementara, teman nya yg tidak tahu diri justru malah sibuk bermain dengan anak-anak kecil diluar. Ckckc naya jadi ingin meracuni makanan milik Freya seorang.

Menu makan siang untuk hari ini adalah sayur sop dengan tempe mendoan dan tahu goreng beserta sambal bawang. Naya mengupas kentang dengan hati-hati supaya tidak membuang terlalu banyak daging nya. Karena membuat masakan untuk 15 orang maka makanan yg dibuat adalah seperti untuk makan besar. Naya merasa kagum pada ibu santika yg mengerjakan semua kegiatan untuk mengurus anak-anak panti sendiri.

"Naya kalau di rumah makan nya apa?"

"Emm aku sama juga kaya disini, sayur sop sama tempe goreng"

"Owalah sama, ibu takutnya nanti teh naya gasuka makanan disini"

"Gak kok, hehe aku makan apa aja yg dimasakin mama"
Jawab naya setengah bohong setengah jujur, karena nyatanya ketika ibunya memasak sayur dengan kacang panjang atau kacang merah dia tidak akan memakan nya.

"Berarti kamu anak baik ya, pasti nurut sama mama nya, ga kaya si Arya tuh yg ga suka makan sayur, maunya klo makan make telor terus, nyampe pusing ibu"

"Hehe ga juga kok, ibu biasa masak sebanyak ini sendiri?"

"Gak, biasanya ada teh wati sama asih yg bantuin ibu, tapi mereka sabtu minggu suka sibuk di rumah, jadi gabisa bantu"

"Oooh, berarti ibu hebat bisa masak sebanyak ini"

"Hebat dong, kan perempuan harus kuat"

"Siaap"
Naya tersenyum menanggapi bu santika. Dia kini berganti mengupas wortel, sementara bu santika masih sibuk mengulek sambal setelah membuat adonan mendoan.

"Bu, Aruna nangis"
Panggil seorang anak perempuan kira-kira seumuran dengan adik Naya yg dikenal nya bernama Endah.

"Kok bisa? Bukan nya tadi dia tidur ? "

"Iya tapi Lilis sama Kirana berantem di kamar, jadinya bangun"

"Ah kalian, kebiasaan kirana sama lilis berantem terus, teh naya ga apa-apa ibu tinggal sendiri?"

Angel or DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang