"Beneran cowo yg ketemu sama lo itu Rafa?"
"Iyaaa, dia jelas-jelas nyebutin namanya sendiri Rafardhan Sayudha"
Freya masih tidak percaya dengan cerita Naya. Setahunya Rafa tidak tinggal di perumahan yg sama dengan Naya. Tapi kalau Rafa memang sudah pindah, mengapa teman nya tidak memberitahukan informasi tersebut."Temen gua ga bilang dia udah pindah"
"Info dari temen lo mungkin kurang update, gua dapet dari sumbernya langsung nih"
"Hmm mungkin"
Farra memasang wajah berpikirnya, kalau Naya sudah berkenalan dengan Rafa tanpa perlu direncanakan berarti kesempatan Naya untuk bisa akrab dengan Rafa semakin besar.Artinya peluang Naya untuk berpacaran dengan Rafa lebih besar dibandingkan peluang bersama Ravin. Jika Rafa dan Ravin adalah ruang sampel, dan Rafa adalah titik sampel berarti peluang naya berpacaran dengan Ravin adalah? Tunggu dulu, mengapa dia jadi mengingat materi peluang. Farra menggelengkan kepalanya, kembali fokus pada pembicaraan mereka.
"Berarti sekarang lo ngedektin Rafa aja Nay"
"Iyakan, gua juga mikir begitu, karna percuma aja gua ngedektin Ravin, uugh nyebut namanya aja bikin gua kesel"
Naya mengepalkan tangan nya gemas, teringat kembali hari jumat sialnya."Eh tapi gua penasaran, kenapa Ravin bisa langsung nolak lo"
"Gua juga ga ngerti Far, tapi yg jelas dia itu aneh banget, pas nengok wajahnya mah ganteeng banget, terus pas udah ngomong, bikin gua emosi setengah mati, main nolak gitu ajaa.."
"Mungkin lo salah kali, lo ngasih nya bener ga?"
"Ya bener lah, gua biasa aja nawarin nya, tapi dia kayaknya emang rada-rada sih"
"Mungkin... atau jangan-jangan dia...?"
Farra melebarkan matanya, merasa terkejut atas dugaan nya sendiri. Naya yg tidak mengerti, mengerutkan kening meminta penjelasan.
"Homo nay, gasuka cewe"
Ucap Farra setengah berbisik."Gila aja lo, ga kalii, mungkin dia pernah disakitin cewe atau yg lain"
Naya merinding membayangkan jika Ravin ternyata memang tidak menyukai perempuan. Dengan wajah setampan itu, sangat disayangkan jika Ravin justru memiliki kepribadian yg belok."Iiih bisa aja nay, lo tau ga cowo-cowo yg berotot, wajahnya ganteng, perutnya sixpack tapi punya pacarnya cowo"
"Udah deh, gausah bahas itu, bikin gua keinget bentar lagi kiamat tau ga"
"Iyadeh"
Farra terdiam mengalah. Yah memang benar sih, tanda-tanda kiamat salah satunya adalah laki-laki menyukai sesama jenis. Dan mengingat kondisi di zaman sekarang membuat Farra menyadari bahwa kiamat semakin dekat."Udah deh, mending kita langsung ke intinya aja, jadi menurut lo gua harus gimana Frey?"
"Hmm"
Freya berpikir lagi, sebagai manajer pencarian pacar bagi Naya, dia harus menguras otaknya semakin dalam untuk memikirkan strategi pendekatan. Pikiran nya kemudian menuju pada eskul gelis, seingatnya sebentar lagi gelis akan mengadakan kegiatan."Kayaknya lo harus gabung gelis Nay"
"Emang pendaftaran eskul masih buka Frey? Sekarang udah hampir pertengahan semester loh"
Naya menumpukkan kepalanya pada tangan yg berada di meja, keheningan di ruang kelas memudahkan nya untuk ikut berpikir."Bisaa"
Farra membuka ponselnya kemudian mencari poster yg pernah dilihatnya di grup kelas."Nih, mereka bakal ngadain open house sabtu nanti, lo ikutan aja, biasanya kalau acara begini sekalian buka pendaftaran"
Naya melihat poster tersebut, dan membaca syarat dan ketentuan nya. Dia hanya perlu mengisi link gform untuk pendaftaran kemudian hadir pada pelaksanaan open house di hari sabtu pukul 8 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel or Devil
Teen FictionKetika kesabaran nya yg terus teruji mendadak habis, membuat Nayara Syifabella tanpa sengaja mengatakan sesuatu yg menghancurkan ketenangan di masa remaja nya. Kejengahan nya terhadap geng bucin (budak micin) yg secara sengaja mengatainya 'Tidak ca...