Gila, adalah sebuah kata yg bisa menggambarkan perasaan Naya sekarang. Dia tidak tahu apa yg merasuki pikiran nya hingga dengan mudahnya menyetujui perjanjian tidak masuk akal yg ditawarkan Ilham. Mendapatkan Pacar ganteng dan tampil di pensi? Ingatkan dia untuk mengutuk dirinya sendiri yg telah menghilangkan kewarasan nya siang tadi.
"Huaaa gua harus gimana Frey?!!"
Naya merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Freya. Hari ini mereka sedang berada di kamar Freya untuk mengerjakan tugas makalah biologi atau lebih tepatnya bergosip."Lo sih pake kalap segala, makin rumit kan jadinya"
Freya menyalakan laptop nya sambil ikut memikirkan nasib naya kedepan nya. Sejujurnya dia merasa bangga Naya sudah berani menyuarakkan kekesalan nya pada Ilham, tapi dia tidak menyangka bahwa Ilham akan memancing nya untuk melakukan sesuatu yg tidak pernah diduganya. Mencari pacar.Sejak dulu Freya memang tidak pernah menyukai Ilham. Cowo itu selalu saja menilai seseorang dari penampilan nya, belum lagi mulut nya yg 'lemes' dan dengan mudah berbicara apa saja sesukanya tanpa memikirkan perasaan orang lain.
"Ugh tapi gua gabisa diem aja tadi, harusnya gua nyiram muka dia make es teh sebelum pergi, dasar ilham brengsek!!!"
Naya mengucapkan kata terakhir dengan sungguh-sungguh. Dia benar-benar merasa sebagai orang paling sial karena telah sekelas dengan Ilham Aditama. Cowo itu selalu saja sombong dan merendahkan orang lain, hanya karena orang tua nya pejabat, dan selalu memanjakan dia. Huh padahal kekayaan Ilham mungkin tidak sebanding dengan kekayaan sahabat nya Freya."Bener banget Nay, harusnya lo kasih pelajaran dulu ke Ilham, tapi lo juga jangan langsung nyetujuin aja perkataan dia"
"Iih masa gua mundur gitu aja, gabisa Frey, bisa jatoh harga diri gua kalau nolak tawaran dia tadi"
"Iyasih, tau ah gua pusing, mending ngerjain makalah dulu nih, gua bikin bab 1 ama bab 2 setengah, nanti lo sisanya"
"Hmm"
Naya mengambil boneka teddy bear milik Freya, dan membenamkan wajahnya disana. Kelembutan dari bulu boneka ini bahkan mengalahkan sprei di kamarnya. Naya ingin tertidur saja, tapi pikiran nya memaksa untuk segera membuat strategi pencarian pacar sebelum dia terlambat.Pensi akan diadakan setiap akhir tahun, dan sekarang adalah awal semester, sebenarnya dia masih memiliki waktu yg cukup panjang yaitu 6 bulan, tapi masalahnya bagaimana mencari pacar super ganteng yg mau dengan nya jika wajahnya pas-pas an begini. Belum lagi jerawat merahnya yg memenuhi pipi kanan dan bruntusan di jidat. Naya tidak mungkin menghilangkan semua jerawatnya dalam waktu singkat sementara mereka sangat suka datang dan pergi tanpa peringatan.
Dan lagi, dimana dia bisa menemukan cowo paling ganteng disekolah? Padahal dia sendiri tidak memiliki banyak kenalan cowo, kontak laki-laki diponsel nya bahkan bisa dihitung jari, itupun adalah teman sekelasnya yg mana bukan termasuk kategori cowo paling ganteng disekolah.
Naya menyerah, sepertinya dia harus menggunakan kekuatan orang dalam untuk mencari pacar."Freeey, bantu gua cari pacar dong"
Freya menghela nafas mendengar rengekan Naya, sudah diduganya bahwa dia harus turun tangan untuk mencarikan Naya pacar."Huft, berani bayar gua berapa?"
"Hehehe, beramal ke sahabat sendiri kan berpahala Frey, lagian lo udah punya semuanya, emang lo butuh apa lagi"
Naya mengamati keseluruhan kamar Freya, dengan dominasi warna pink pada dinding nya dengan beberapa poster idol kesayangan nya menempel rapi di sana, lemari baju super besar yg dia yakini isinya adalah baju dari brand ternama, sebuah tv LCD, Ac, belum lagi lemari besar berisi koleksi Album dan goods dari Idol grup kesukaan nya. Tentu saja kamar Freya sudah memenuhi semua kriteria dari room-able yg dibutuhkan."Gua butuh video call an sama beomgyu"
"Hah ? Siapa tuh?"
"Tau ah, masalahnya gua juga bingung nay mau nyariin cowo kaya gimana, emangnya ada cowo yg ganteng banget disekolah kita?"
Freya berpikir sejenak kemudian merasa tidak yakin atas hasil pemikiran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel or Devil
Teen FictionKetika kesabaran nya yg terus teruji mendadak habis, membuat Nayara Syifabella tanpa sengaja mengatakan sesuatu yg menghancurkan ketenangan di masa remaja nya. Kejengahan nya terhadap geng bucin (budak micin) yg secara sengaja mengatainya 'Tidak ca...