Diperjalanan pulang mereka bertemu dengan beberapa warga kampung, Sehun dan Jeon menyapa mereka dengan ramah begitu pula sebaliknya.
Sedangkan Jisoo dan Lisa memilih diam, karena tidak ada satupun yang mereka kenal."Eh mas Sehun dan mas Jeon, pada mau kemana?." Tanya seorang ibu-ibu yang kini menghampiri keempat orang ini.
" Baru siap nanam padi bu, ini mau pulang. Saya pamit dulu ya."
Risih, satu kata yang Jisoo dan Lisa rasakan sekarang. Mereka selalu diperhatikan orang-orang seperti sebuah patung yang diarak.
Apa yang salah dengan penampilan mereka?. Lisa menatap Jisoo dan menyipitkan matanya. Apa mungkin karena Jisoo yang terlihat seperti kain pel basah dengan ikan ditangannya?
Tadi Sehun menawarkan untuk membawa ikan tersebut, tapi Jisoo menolaknya. Jisoo mengatakan jika ikan ini seekor jantan, jadi agar ikannya tetap segar ia harus bersama dengan seorang gadis. Perkataan itu sukses membuat Jisoo mendapatkan sentilan manja dari Lisa.
"MAS. MAS JEON!"
Seorang gadis imut dengan rambut sebahu menghampiri mereka berempat, lebih tepatnya menghampiri Jeon yang kini tengah tersenyum pada gadis itu.
Setelah sampai,Jeon lantas menepuk kepalanya pelan. "Kamu ngapain disini?"
Lisa langsung menatap gadis itu tajam, siapa dia. Kenapa Jeon sangat lembut terhadapnya. Apa dia saingannya?
"Mas kok udah lama gak main kerumah?"
Anjir, pake kerumah segala
"Mas agak sibuk kemarin, ya udah nanti mas main kerumah kamu ya."
Bangke, Jeon manggil diri sendiri mas
Merasa hawa disekitar Lisa mulai tidak mengenakkan, Jisoo menarik lengan Lisa untuk segera menjauh. Tak lupa Jisoo memanggil Sehun untuk ikut meninggalkan dua sejoli itu untuk berbincang.
Dijalan, Lisa hanya diam. Jisoo tau sahabatnya itu sedang menahan cacian agar tidak keluar dari mulutnya. Entah mengapa Lisa sangat kesal melihat kejadian tadi. Jeon selalu menghindarinya tapi mengapa dengan gadis itu tidak. Lisa berbalik dan menatap Sehun tajam, seolah minta penjelasan.
"Dia itu temen Jeon dari kecil." Sehun yang mengerti tatapan Lisa pun mulai menceritakan yang sebenarnya.
"Temen kok manggilnya mas-mas sih, gak sadar umur apa gimana." Ketus Lisa
"Dulu Una itu pernah hampir diculik, dan Jeon yang menyelamatkan nya. Makannya sampai sekarang dia terus bergantung sama Jeon. Pernah sekali Jeon pergi keluar kota, Una langsung nangis histeris. Bisa dibilang Jeon itu penyembuh dia dikala trauma datang."
"Berarti si Una Una itu harus terus nempel sama Jeon sampai bau tanah gitu. Itukan waktu mereka kecil, sekarang udah pada besar kan. Bisa jaga diri sendiri"
"Lisa!"
Lisa tertegun mendengar teguran dari Jisoo. Ia tau seharusnya ia tidak perlu semarah ini, apalagi ia juga tau menghilangkan trauma pada anak tak semudah yang terlihat. Ia pernah melihatnya pada Jisoo. Lisa bahkan ikut menangis waktu Jisoo terus-menerus berteriak dari dalam kamarnya.
"S-sorry."
Jisoo lantas memberikan ikannya pada Sehun. Ia sudah tak peduli apakah ikan itu jantan atau betina sekarang. Yang terpenting ia harus mengembalikan tawa gadis rewel yang satu ini.
"Lis, gue itung sampai lima. Yang kalah jatah makan dikurangi. Satu, dua, Lima"
Jisoo berlari kencang meninggalkan Lisa dan Sehun yang masih terbengong. Lisa yang sadar dengan apa yang dilakukan Jisoo adalah untuk membuatnya tertawa pun berhasil. Ia tertawa sekarang.
"ULANG WOY!"
Lisa akhirnya ikut berlari mengejar Jisoo yang sudah mulai tidak terlihat. Bisa bahaya jika jatah makannya benar-benar dihabiskan oleh Jisoo.
Dengan napas yang seperti setengah hilang akhirnya Lisa sampai dirumah. Melihat sekeliling guna mencari Jisoo, tapi tidak ketemu. Mungkin Jisoo sudah masuk, wajah Lisa berubah sendu. Ia merasa bersalah karena menganggap trauma adalah hal sepele, terlebih di hadapan Jisoo yang notabene pernah mengalami hal yang sama.
"Heh, gak usah masang muka kek monyet gitu."
Terdengar suara dari atas pohon. Bisa kalian tebak, itu adalah Jisoo yang sedang memakan jambu dengan tenang.
"Lo kali yang kayak monyet. Ngapain lo ngambil yang diatas. Yang dibawah kan ada." Lisa mendekati pohon tersebut dan mendongak untuk melihat Jisoo.
"Mencoba berkamuflase jadi kupu-kupu." Jawab Jisoo singkat.
" Si goblooookkkk, eeeee adaa si goblokkkk." Lisa bernyanyi dengan nada keras agar terdengar oleh Jisoo. Ia pun masuk kerumah meninggalkan Jisoo yang masih menikmati makanannya.
______________________________________
Kenalin temen Jeon
Una ningtyas
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE HELIX | Hunsoo - Liskook [√]
FanfictionJisoo dan Lisa dipaksa tinggal di sebuah desa oleh orangtuanya karena telah melakukan kesalahan fatal. Dibimbing oleh dua anak teman papanya, mereka diharuskan untuk melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan orang desa.