Pagi yang cerah ini,ah mungkin pagi yang menyebalkan bagi dua gadis ayu ini. Pasalnya hari ini mereka akan diasingkan ke desa.Jisoo dan Lisa akan diantar oleh orang tua mereka sampai di tujuan. Tapi sepertinya mereka melakukan kesalahan.
"Ponsel papa sita"
"Pakaian terbuka bunda ambil"
"Aksesoris gaya-gaya mama bawa"
"Kartu kredit dan lainnya bawa sini"
What!
Bukankah keterlaluan mengambil semua kebutuhan pokok Jisoo dan Lisa. Koper yang sudah mereka susun rapi pun dibongkar lagi oleh para orang tua ini. Mengambil semua barang-barang yang menurut mereka tak boleh di bawa putrinya. Saat ingin protes, bunda Jisoo sudah memasang tampang horor dan itu ampuh membungkam mulut mereka.Kini mereka tengah duduk diruang tamu teman orang tua mereka. Yah, tidak terlalu buruk setidaknya tinggal dirumah ini mereka takkan merasa jijik. Karena nampaknya paman dan bibi ini orang berada, terlihat dari rumahnya yang tampak lebih megah dari yang lainnya.
"Kalian akan tinggal di rumah lama paman Siwon " ucapan bunda Jisoo benar-benar menghancurkan ekspektasi mereka berdua. Jadi mereka akan hidup sendiri? Membuat makanan dan bersih-bersih juga dilakukan sendiri?
Lisa ingin melompat kelaut rasanya. Baru dibayangkan saja sudah merasa tersiksa. Lisa menunjukkan wajah melas kepada sang papa. Tapi balasannya adalah wajah jenaka sang papa yang kini sedang menjulurkan lidah seperti sedang mengejek.
Oh my!- kenapa ia memiliki papa yang menyebalkan seperti ini.Setelah acara perpisahan dengan para orang tua, kini mereka diantar kerumah yang tadi dibicarakan. Mereka diantar oleh bibi Yoona, istri dari paman Siwon. Bibi ini sangat cantik dan anggun,beda dengan bunda,pikir Jisoo.
Kini mereka sampai di sebuah rumah yang benar-benar jauh dari perkiraan mereka. Mereka kira akan tinggal digubuk reot dan hampir tumbang. Walaupun rumah ini terbuat dari kayu, tapi nampak sangat bagus dan terawat.
Yoona yang melihat ekspresi mereka hanya tersenyum maklum." Rumah ini dibuat oleh orang tua kalian dan juga paman Siwon waktu mereka masih melaksanakan kkn di desa ini."
Mereka segera memasuki rumah dan meletakkan koper mereka di kamar masing-masing. Jisoo memilih kamar yang berada dibelakang agar tidurnya tidak terganggu karena terlalu terpapar sinar matahari. Sedangkan Lisa memilih kamar didepan karena dia memang tak suka berada dibelakang. " Kalau gitu bibi pergi dulu, kalau kalian perlu apa-apa datang aja kerumah." Mereka mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Yah, mungkin tidak terlalu buruk berada disini.
Kini mereka memilih untuk berbaring dikasur Lisa." Jis, Menurut lo apa yang bakalan terjadi sama kita selanjutnya."
"Emm,kayaknya kita nanti bakalan jadi kembang desa terus banyak cowok ngantri didepan rumah sambil bawa makanan. Jadi kita gak repot kalau mau makan" Jawab Jisoo santai.
"Itu sih halu lo doang." Lisa menoyor kepala Jisoo pelan. Membuat sang pemilik kepala mencebik kesal. Mereka yang saat ini sangat kelelahan karena melakukan perjalanan selama 5 jam memilih untuk tidur sebentar. Yah, berharap semua ini adalah sebuah mimpi.
Tok tok tok
Terdengar bunyi pintu diketuk rupanya bisa membangunkan seorang Lalisa. Ugh, kenapa hari sudah gelap. Berapa jam mereka tidur. Pikir Lisa sambil mengerjapkan matanya berulang kali.
Tok tok tok
"Iya sebentar!"
Lisa bergegas kearah depan berniat membuka pintu, mungkin itu adalah paman atau bibi. Setelah Lisa membuka pintu terlihat seorang lelaki berperawakan tinggi sedang berada dihadapannya. Dan jangan lupakan wajahnya yang begitu imut sekaligus tampan. Lisa sampai melongo beberapa detik sebelum pria tadi membuyarkan lamunannya.
"Emm, kalian dipanggil bunda suruh kerumah. Makan malam"
"O-okay. Makasih mas ganteng" sial Lisa keceplosan.
$
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE HELIX | Hunsoo - Liskook [√]
FanfictionJisoo dan Lisa dipaksa tinggal di sebuah desa oleh orangtuanya karena telah melakukan kesalahan fatal. Dibimbing oleh dua anak teman papanya, mereka diharuskan untuk melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan orang desa.