Setelah Jeon menghubungi Sehun, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang bersama. Untungnya Sehun dan Jisoo berada tak jauh dari parkiran, jadi mereka hanya perlu menunggu dua orang itu.
"Eh hun, gue pengen beli martabak noh didepan, bentar ya."
Sehun hanya mengangguk singkat, awalnya ia ingin menemani ataupun bisa saja ia yang membeli, tapi sepertinya Jisoo akan menolak. Lagipula tukang martabaknya juga masih bisa terlihat dari posisinya saat ini jadi Sehun tak perlu khawatir.
Dari jauh Sehun memperhatikan Jisoo yang kini sedang menunggu pesanan, ia terkekeh geli mengingat kejadian tadi. Andai Jisoo sudah berada disini dari dulu, mungkin ia takkan pernah diganggu nenek-nenek yang memintanya menjadi suami cucunya. Yah, ini bukan pertama kalinya hal itu terjadi. Dulu cara Sehun menghindari nya hanyalah pergi karena urusan pekerjaan. Tapi jika cara ini seperti ini ampuh, mungkin Sehun akan selalu minta tolong pada Jisoo.
"Boncel kemana mas?" Tanya Lisa yang ternyata sudah ada dibelakang Sehun.
"Hah, siapa Lis?"
"Boncel mas, si Jisoo pekok bin paok."
Spontan saja Sehun menoleh kearah Jisoo yang kini tengah berjongkok di depan gerobak sambil mengadahkan tangan. Lisa yang mengikuti arah pandang Sehun pun juga ikut menyaksikan kelakuan temannya itu.
Cosplay jadi pengemis tu anak
Lisa segera meninggalkan Sehun dan Jeon,lalu berjalan kearah Jisoo. Ia harus segera menyadarkan Jisoo sebelum kegilaannya semakin menjadi.
"Lo ngapain sih Ji?"
"Maaf neng, saya gak kenal eneng. Tapi kalau dikasih ceban mungkin bisa inget. Kasihanilah saya neng, belom makan setahun sembilan bulan ibu mengandung " Jawab Jisoo
Lisa memijat pelipisnya pelan. Hal seperti ini bukanlah yang pertama kalinya, dulu saat mereka masih sekolah Jisoo pernah berpura-pura terkena asma akut karena tidak ingin membayar. Tukang parkir yang iba pun langsung membiarkan mereka pergi. Benar-benar memalukan.
Saat Jisoo maupun Lisa masih asik dengan dunianya sendiri. Ternyata ada seorang lelaki yang memperhatikan mereka sejak tadi. Lelaki itu berada tak jauh dari tempat mereka, kelihatannya ia juga sedang menunggu pesanan.
Merasa diperhatikan seseorang, Lisa pun menoleh kearah lelaki tersebut. Dengan spontan ia berkata.
" Waw ada ubin masjid."
Lelaki itu hanya terkekeh geli mendengar pujian yang terlontar dari mulut Lisa. Jisoo yang ikut memperhatikan kan pun ikut mengangguk, seperti menilai tingkat keputihan lelaki tersebut.
Kalau disatuin sama Sehun mungkin bisa buat grup lontong berjalan
"Maaf, bisa geser sebentar? Pesenan saya udah selesai."
"O-oh iya silahkan, maaf ya ganteng babu saya udah ngalangi jalan." Ucap Lisa dengan nada kemayu tak lupa ia menarik Jisoo untuk memberi ruang pada lelaki tersebut.
"Dih sok cantik kayak barbie padahal aslinya kek bab*i, ngok ngok." Gumam Jisoo dengan keras sambil menirukan suara hewan yang tadi disebutkannya.
Lisa yang mendengar itu hanya tersenyum canggung kepada si pemuda, sedangkan tangannya mencoba untuk mencubit lengan Jisoo.
"Dih sakit bego."
"Maaf ya, temen saya tadi habis digigit siput gila jadinya gini deh."
Lelaki itu hanya tertawa. Dua gadis ini sangat lucu, pikirnya. " oh ya kenalin nama saya Eunwoo, tapi biar lebih gampang panggil Enu aja."
"Saya Lisa, ini Jisoo. Kayaknya kamu bukan asli orang sini deh." Tanya Lisa penasaran. Dilihat dari segi manapun, lelaki yang bernama Eunwoo ini bukanlah wajah khas desa seperti Bambang tadi.
"Iya, saya dari Jakarta. Kesini karena ada urusan sedikit."
"Kalau gitu panggil lo-gue aja, biar makin akrab gitu."
Enu hanya mengangguk singkat, ia sedikit melirik kearah Jisoo. Sejak Jisoo datang memesan, ia sudah tertarik pada gadis tersebut. Untungnya Lisa datang dan membuat alur perkenalan jadi tidak canggung.
"Kalau gitu gue pergi duluan ya, udah ditunggu temen."
"Pesenannya belum selesai?" Tiba-tiba Sehun datang dari belakang. Karena kedua gadis ini tidak kembali-kembali. Jadi Sehun memutuskan untuk menjemput mereka. Tak disangka keduanya malah berbincang dengan seseorang.
"Eh mas Sehun, disini juga." Sapa Enu.
"Iya ni nu, sekali-kali cari hiburan. Kamu kenal sama mereka berdua?" Tanya Sehun sambil memandang Jisoo dan Lisa.
Enu mengangguk pelan. Ia menceritakan jika mereka baru berkenalan 5 menit yang lalu. Setelah itu, Enu benar-benar meninggalkan mereka bertiga karena sudah dipanggil seseorang dari jauh.
______________________________________
Eunwoo dirgantara
Kemarin ada yang request masukin Eunwoo. Dan taraaaa
Mana orangnya ni?
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE HELIX | Hunsoo - Liskook [√]
FanfictionJisoo dan Lisa dipaksa tinggal di sebuah desa oleh orangtuanya karena telah melakukan kesalahan fatal. Dibimbing oleh dua anak teman papanya, mereka diharuskan untuk melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan orang desa.