17

2.2K 319 98
                                    

"Jis, kamu gak kenapa-kenapa kan?" Sehun memblokade jalan Jisoo saat sudah berada di persimpangan. Sebenarnya ia ingin bertanya sejak tadi, tapi karena situasi tidak memungkinkan jadi ia bertanya sekarang.

"Emang gue kenapa hun?" Jisoo bertanya balik sambil memiringkan kepalanya.

Lisa yang kesal akhirnya menjepit leher Jisoo dengan lengannya, tak lupa jitakan mesra kembali ia berikan kepada sahabatnya ini.

"Lo kalau bego dikira-kira napa sih Jis, harusnya diwaktu kayak gini tu takaran bego lo cuma se sendok teh doang, lo malah pakai centong nasi. Kok lo bisa gabung sama om-om puber gitu sih?"

"Kan tadi gue udah bilang pengen nyari bola G-dragon. Sampai sana om-om itu manggil gue, gue samperin lah. Ternyata mereka penasaran sama rambut merah gue, mirip Elsa katanya."

Elsa bukannya rambut coklat ya

Jeon yang berada dibelakang ikut berpikir tentang rambut Elsa. Karena dulu ia sering menemani adiknya Una menonton kartun. Jadi ia sedikit tau karakter tersebut.

"Terus itu tadi apaan pake chicken smackdown segala?"

"Biar keren." Jisoo menjawab dengan singkat sambil memasang wajah tengil.

"Jis, lain kali kalau di kasih permen sama om-om burik jangan mau ya, kasian omnya nyulik anak dugong kayak lo." Lisa segera menyeret Jeon untuk segera menunjukkan jalan. Biar Sehun saja yang menemai Jisoo, ia sudah tak sanggup mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jisoo saat ini.

Sesampainya di kebun, Lisa sudah lebih dulu berlari kearah pohon yang menurutnya memiliki buah ter lebat diantara yang lain. Ia berusaha meraih sebuah apel yang menurutnya sangat besar. Setelah mendapatkannya, ia langsung memakannya tanpa pikir panjang.

"Lisa! Jangan dimakan langsung woy!" Jisoo berteriak sambil berlari mendekati Lisa. Tak lupa ia memukul punggung Lisa agar bagian apel yang dimakan gadis itu keluar dari mulutnya.

"Uhuk, keselek gue setan."

"Ngapain lo makan sih, gak jijik apa?"

"Hah?"

" Pohonnya tu kan pasti disiram pakai tai ayam." Jelas Jisoo sambil memasang wajah jijik.

"Anjir seriusan?!" Lisa reflek membuang sisa buah tersebut dan membersihkan tangannya dengan cara menggosokkan ke celananya. Tak lupa ia berlari kearah Jeon dan Sehun yang masih menatap bingung. Sambil berlari Lisa memeletkan lidahnya berusaha untuk tidak mengecap kembali rasa dari apel tadi. Ia benar-benar merasa jijik sekarang.

"Ee,aelr kekepan xene"

*Je,air cepetan sini

Seolah mengerti apa yang diucapkan Lisa, jeon segera memberikan sebotol air minum yang ia bawa tadi. Lisa segera berkumur-kumur berulang kali sampai merasa tak ada rasa yang tertinggal di lidahnya.

"Gak enak ya apelnya?" Tanya Jeon.

"Bukan gak enak Je, cuma Lisa jijik habis makan tai ayam."

"Kok bisa?" Kini Jeon dan Sehun kompak bertanya. Pasalnya, selama berkebun disini mereka tak pernah kedapatan melihat seekor ayam yang membuang kotoran tepat di buahnya.

" Taneman kalau mau subur kan harus disiram tai ayam." Balas Jisoo santai.

"Tapi buah disini gk pernah disiram kotoran Jis. Kamu dapat info darimana?"

"Upin Ipin"

Jawaban Jisoo lantas membuat Lisa termenung dan tanpa sadar menjatuhkan botol minum, Jeon yang menahan tawa karena lagi-lagi pemikiran Jisoo membuat kadar humornya semakin turun dan tak lupa Sehun yang saat ini menggaruk kepalanya yang jelas tidak gatal tersebut.

______________________________________

Jam 5 sore, Jisoo dan Lisa sudah bersantai di teras depan rumah sambil mengunyah apel yang tadi mereka panen. Menikmati rintik hujan yang sekarang tengah mengguyur seluruh desa. Sudah lama mereka tak merasakan ketenangan seperti ini, biasanya disaat hujan mereka asik dengan ponsel masing-masing sambil tidur di kasur yang hangat dan luas.

"Lo mau sampai kapan pura-pura bego kak Jis?"

Pertanyaan terlontar begitu saja dari mulut Lisa. Jisoo paham jika Lisa sudah memanggilnya 'kak' itu artinya dia memang bertanya dengan serius. Jisoo melirik Lisa sekilas, gadis itu masih santai menghadap kedepan dengan sepotong buah yang kini masuk ke mulutnya.

"Emmm, sampai ultramen besanan sama ultraflu mungkin"

Lisa hanya merotasikan matanya, lelah dengan semua tingkah Jisoo. Lisa tau semua itu hanyalah topeng. Bagaimana tidak, gadis disampingnya ini adalah mahasiswi yang menyandang predikat cumlaude lima bulan yang lalu. Saat di sekolah juga ia tak pernah keluar dari 3 besar. Bukankah aneh jika gadis sepintar dia malah mempunyai otak yang bermasalah?

Tak lama, sebuah mobil berhenti tepat didepan rumah mereka berdua. Lisa mengenali mobil tersebut, itu adalah mobil yang kemarin malam mereka naiki. Tampak dua lelaki keluar dari sana dan berlari menuju rumah.

"Loh Enu kok bisa sama mas Sehun?" Wajah Lisa berubah sumringah melihat lelaki tampan yang sempat mengalihkan dunianya.

"Hmm iya Lis, gue sama mas Sehun ada urusan ke kota. Tapi kata mas Sehun mau ngantar sesuatu ke sini." Jawab Enu ramah.

"Ini ada manisan apel dari bunda, simpan dulu semalaman baru bisa dimakan."  Sehun menyerahkan setoples manisan apel tersebut kepada Jisoo.

"Wihh bilang makasih ya sama Tante Yoona hun. Gue bawa kedalem dulu ya." Jisoo segera membawa toples tersebut dan menyimpannya.

"Mas, gue sama Jisoo boleh ikut gak? Soalnya mau beli sesuatu"

Tanpa berpikir panjang, Sehun mengangguk setuju. Ia pikir, kedua gadis itu juga butuh membeli keperluan sehari-hari. Lagipula urusannya disana juga tidak terlalu mendesak. Setelah mendapat persetujuan dari sang pemilik mobil, Lisa langsung berlari dan memberi tahu Jisoo yang saat ini baru keluar dari dapur.

"Ayo Ji siap-siap. Kita ikut mereka"

"Mau ngapain? Jual diri?"

"Yeee si goblok, belanja lah. Gak mungkin tiap hari kita makan dirumah Tante Yoona, terus beli stok cemilan juga,pokoknya perlengkapan lah, kemarin gue nyopet dompet bokap nyokap jadi adalah pegang lima jutaan "

Jisoo hanya mengangguk pasrah. Kalaupun dia menolak, Lisa akan tetap menggeret nya dengan paksa. Sepuluh menit berlalu Jisoo dan Lisa sudah berganti pakaian dan tak lupa mengunci semua jendela maupun pintu.

Entah siapa yang mengatur posisi duduk saat ini, yang jelas hal ini kembali membuat suasana kembali canggung. Lihatlah, selama diperjalanan Sehun selalu melirik ke kursi belakang yang saat ini diduduki oleh Jisoo dan Enu. Sedangkan Lisa yang berada disebelah Sehun malah tertidur pulas dengan mulut terbuka dan sedikit mengeluarkan suara dengkuran.


______________________________________



Happy reading 💚💚💚💚💚💚💚💚


DOUBLE HELIX | Hunsoo - Liskook [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang