6

1.7K 318 52
                                    

Sesampainya di area persawahan, Sehun mengajak Jisoo dan Lisa untuk mengganti sandal mereka dengan sepatu boots yang sudah ia siapkan dari kemarin. Sehun memaklumi jika ini adalah pengalaman pertama mereka dan mereka juga tidak pernah sekalipun masuk ke dalam lumpur, jadi ia menyiapkan hal-hal yang sekiranya membantu.

Sedangkan Jeon, ia diperintahkan untuk meletakkan lebih dulu kedua rantang yang tadi mereka bawa ke saung. Takut jika selalu dibawa malah membuat isinya jadi berantakan. Tak lupa Sehun berpesan untuk mengambilkan dua caping yang bertengger di tiang penyangga rumah-rumahan tersebut.

"Kalian pakai dulu sepatu boots nya, takut nanti gatal-gatal." Sehun memberikan Jisoo dan Lisa masing-masing sepasang. Kedua gadis ini menurut seperti seorang anak yang diajarkan papanya, tidak menolak ataupun mengeluh.

Tak lama Jeon datang dengan dua caping ditangannya. Lisa pun segera menghampiri Jeon dan mengambil salah satu caping tersebut.

"Ini sih mirip sama punya gue tadi." Ucap Lisa setelah membolak-balik kan topi petani dengan seksama.

Mereka berempat terpisah menjadi dua bagian. Jeon dan Lisa tengah menanam padi di area yang lebih jauh, katanya Lisa tidak ingin diganggu siapapun ia ingin fokus menanam padi. Tapi, percayakah kalian?

"Jadi caranya kayak gini Ji, diberi jarak sedikit antara satu dengan yang lainnya" Sehun mengajari Jisoo cara menanam padi dengan baik. Jisoo mengikutinya dengan bersungguh-sungguh, terlihat dari raut wajahnya yang kadangkala datar ataupun tersenyum kecil apabila pekerjaan sangat mirip dengan lelaki disampingnya ini.

Lucu. Pikir Sehun yang yang sejak tadi menatap nya.

"Tuh udah saya tunjukin caranya, sekarang kamu yang sambung. Saya mau ku saung. Kalau bingung tanya sama bang Sehun." Cara mengajar Jeon berbanding terbalik dengan abangnya. Ternyata Jeon masih kurang nyaman berada didekat Lisa, bukan karena dia benci wanita. Tapi karena gadis ini sejak tadi berusaha menempel padanya. Mulai dari berpura-pura jatuh, atau berpura-pura ada ular yang mendekatinya. Lisa selalu berusaha untuk memotong jarak diantara keduanya.

Jeon benar-benar meninggalkan Lisa yang saat ini tengah menggerutu. Ia kesal karena modusnya sangat mudah terbaca. Biasanya saat ia dikota, teman lelakinya tidak ada yang menolak jika Lisa bersandar di bahu mereka atau bahkan memeluk mereka ketika sedang dalam mood yang buruk. Harga diri Lisa merasa dilukai sekarang.

Dengan kesal Lisa menanam padi dengan asal-asalan, Lisa sudah tidak menemukan alasan mengapa ia harus melakukan ini. Dengan ide yang terlintas di kepala ia segera memanggil Sehun.

"Mas Sehun. Gue lapar, tadi belom sempat sarapan. Makan dulu yuk." Ajak Lisa dengan wajah seperti kucing minta dipungut.

Sehun berpikir sejenak, benar juga. Mereka harus makan terlebih dahulu. Mungkin Sehun atau Jeon bisa makan setelah bekerja, tapi Sehun yakin mereka belum pernah sarapan setelah bekerja. Dengan anggukan Sehun menyetujui perkataan Lisa.

Mereka berempat duduk bersama dengan sajian makanan berada ditengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berempat duduk bersama dengan sajian makanan berada ditengah. Yoona sudah memasak berbagai macam makanan untuk mereka, tapi ada satu masakan yang tidak pernah sekalipun Jisoo dan Lisa lihat.

"Ini apa? Kayak batu." Tanya Jisoo yang entah pada siapa, ia hanya mengangkat sayur tersebut dan mencoba mengendus nya. Wangi

"Ini namanya tutut Jis, sejenis keong sawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini namanya tutut Jis, sejenis keong sawah. Enak loh, coba makan." Sehun dengan sigap mengambil piring dan memasukkan beberapa keong ke piring tersebut dan memberikannya pada Jisoo.

Awalnya Jisoo bingung bagaimana cara memakannya karena tidak tau bagian mana yang bisa dimakan. Tapi setelah melihat Jeon, ia pun menirunya. Jisoo menyesap ujung dari keong tersebut dan mendapati sesuatu masuk ke mulut, ia pun mengunyahnya.

"Eh iya enak. Pas makan ini berasa naik kereta api gue." Ucapan Jisoo membuat ketiganya sedikit bingung. Memangnya apa hubungannya keong dengan kereta api, tapi tak lama Jeon terkekeh geli.

"Bisaan aja kak Jis. Sementang namanya tutut, jadi naik kereta api tut tut tut."

Cengo. Hanya itu yang bisa Sehun dan Lisa lakukan sekarang. Bisa-bisanya Jisoo punya pemikiran lintas negara seperti itu. Sedangkan Jisoo kini bertos ria dengan Jeon, Jisoo senang ada yang bisa menafsirkan perkataan nya.

______________________________________

Makin gaje gak sih ceritanya 😅

DOUBLE HELIX | Hunsoo - Liskook [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang