" Lo tau jambu depan rumah gue jenis apaan?"
Jelas saat ini Jeon sedang terdiam menyimpulkan, mengelola dan memahami pertanyaan tersebut.
Tiba-tiba saja telinganya memerah menandakan ia sedang malu dengan sesuatu yang terlintas dipikirannya tadi.
"Ah, hahaha mau nanya itu ternyata." Ucap Jeon sambil menggaruk kepala belakangnya
"Itu jenis dalhari kak. Kalau tidak salah bibitnya dari rumah Una."
Jisoo mengangguk pelan. Sambil menepuk-nepuk punggung Jeon perlahan ia kembali fokus ke masakannya.
"Ya udah, Saya pergi dulu ya kak."
"Oke, tiati ada tante-tante suka nyulik bocil."
Dasar bocah, digoda dikit meleyot gimana mau jadi pasangan nya nenek gerondong
Tok tok tok
"Assalamualaikum"
Kali ini giliran Jeon yang mengetuk rumah Jisoo. Tak terdengar sedikitpun suara dari sana. Apakah Jisoo berbohong tentang gembel yang tadi ia bicarakan, pikir Jeon.
Brukkk
"Huaaaaa sakittt!'
Terdengar suara sesuatu yang jatuh serta teriakan seorang gadis dari dalam rumah. Dengan secepat kilat Minato, Jeon pun mendobrak paksa pintu yang ternyata tidak dikunci.
" Ya ampun Lis kamu ngapain tiduran di pintu "
"Tidur-tidur kepala lo benjol! Gue kesandung bego, tolong cepet!"
Dengan sigap Jeon mengangkat tubuh ramping Lisa menuju tempat tidur, melihat wajah Lisa yang pucat,rambut acak-acakan serta suhu tubuh yang tinggi membuat Jeon sadar jika yang disebut gembel oleh Jisoo adalah Lisa.
"Kamu sakit?"
"Enggak Je, enggak. Badan panas, hidung beler mata merah itu sehat Je,serius." Ketus Lisa
Ganteng-ganteng goblok . Batin Lisa mengakui
"Oh ya, itu titipan dari kak Ji, makanan untuk kamu. Kalau sudah saya mau pergi dulu kerumah Una."
Sia*lan
Jika ini adalah anime, pasti muncul perempatan di jidat Lisa saat ini, hey didepanya ada gadis sedang terbaring sakit, dan dia dengan mudahnya mengatakan hal seperti itu.
Hikss
Drama kedua pun dimulai, dengan ide yang tiba-tiba muncul diotaknya, Lisa mulai mengeluarkan jurus memelasnya.
"B-badan gue lemes banget, kepala gue sakit, mau jalan aja gak bisa, mana laper banget,hiks, semalem juga disuruh kerja rodi sama Jisoo, hiks. Andai ada orang baik yang mau nyuapin. Pasti gue bakalan terimakasih banget ."
Entah terlalu polos atau apa, dengan cepat Jeon membuka semua rantang yang tadi ia bawa. Memastikan semuanya sudah tidak terlalu panas, ia menyuapi Lisa dengan tenang. Sedangkan Lisa sendiri tidak menyangka akan mendapatkan respon yang seperti itu. Ia pikir, ia akan bisa memainkan peran istri tersakiti seperti di film-film.
"Obat kamu mana?." Tanya Jeon setelah Lisa menolak suapan yang ke sepuluh.
"Gak ada, sakitnya mulai dari malam mana ada warung buka."
"Oke, kalau gitu saya pergi dulu." Jeon segera berdiri dari kursinya dan membereskan sisa makanan.
"Lo mau ketemu si Una?"
"Kalau emang mau tetep ketemu harusnya dari tadi, gak usah bantuin gue. Bikin nyesek aja."
"Kata siapa saya mau ketempat dia? Saya mau beli obat di warung mang Asep."
Setelah Kalimat tersebut keluar dari mulutnya,Jeon pun pergi meninggalkan Lisa yang masih terdiam disana.
Kok jadi romance gini 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE HELIX | Hunsoo - Liskook [√]
FanfictionJisoo dan Lisa dipaksa tinggal di sebuah desa oleh orangtuanya karena telah melakukan kesalahan fatal. Dibimbing oleh dua anak teman papanya, mereka diharuskan untuk melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan orang desa.