"Pokoknya ini salah Sehun, jadi biar dia yang tanggung jawab."
"Udah jelas ini salahnya Jisoo, siapa yang nyuruh dia berduaan sama laki-laki."
Saat ini diruang tamu, terdapat 6 orang yang saling beradu pandang, ya seharusnya hanya orang tua Jisoo yang datang, tapi tidak afdol rasanya jika tidak membawa kedua orang tua Lisa. Hyun Bin dan Siwon tengah berdebat sengit untuk menentukan siapa yang salah. Hyun bin menyalahkan Jisoo sedangkan Siwon menyalahkan Sehun. Yoona dan Ye Jin hanya mengangguk setuju dengan perkataan para suami. Bagaimana dengan Sehun dan Jisoo? Tanpa sempat mencerna apa yang terjadi mereka dikurung sejak tadi oleh para orang tua, dikamar terpisah tentunya.
Sementara itu, Jeon masih setia menemani Lisa yang kini tertidur pulas akibat efek dari obat yang tadi ia belikan. Ia memperhatikan tiap detail bentuk wajah sang gadis dengan seksama, cantik sangat cantik. Hidung nya yang lancip bak gambaran gunung anak TK, bibir yang merah merona, dan bulu mata yang lentik seperti gelombang badai. Apa selama ini dia terlalu ketus terhadap gadis ini, padahal sejujurnya sejak melihat Lisa didekati Bambang, hatinya tidak tenang, belum lagi melihat kedekatannya dengan Enu. Tanpa sadar, tangan Jeon mendekat untuk sekedar mengelus surai Lisa tapi sebelum itu terjadi.
"Ngokk,hmm-hehe jangan disitu Je geli ah."
Reflek saja, Jeon menarik tangannya kembali. Apa yang dimimpikan gadis ini?
Tringggg~~
Dering telfon terdengar dari balik sakunya. Bunda?
"Hallo, assalamualaikum Bund? Ada apa?."
"Waalaikumsalam,Kamu dimana nak?"
"Dikamar Lisa bund, Nemani dia tidur."
"Bunda?"
"Pulang kamu sekarang! Bawa Lisa!."
Tut
Jeon memandang telfon nya bingung, kenapa Bunda tiba-tiba marah, memang apa salahnya?
Melihat Lisa yang masih tampak belum sehat membuat Jeon enggan membangunkannya. Tapi ia tak mungkin tidak menuruti apa kata bundanya.
"Lis, Lisa ayok bangun." Ucap Jeon lembut sambil mencubit pelan ujung hidung Lisa yang tampak memerah.
Bukannya terbangun, Lisa malah semakin mengeratkan selimutnya. Jeon ingat dengan apa yang dikatakan Jisoo jika Lisa tidak akan terbangun bahkan saat dipindah ke teras rumah. Tak hilang akal, Jeon akhirnya memutuskan untuk pergi ke gudang mengambil gerobak.
Dengan kecepatan kaki yang berlari, Jeon sampai hanya dengan memakan waktu 3 menit. Letak gudang dengan rumahnya hanya berjarak lima meter, maka dari itu dia dapat melihat mobil mewah yang ia kira seorang tamu penting Bundanya. Jeon akhirnya masuk dari pintu belakang rumah untuk mengambil kunci.
Dari dapur, Jeon mendengar suara tentang perjodohan. Karena penasaran akhirnya Jeon mendekat ke pintu agar bisa mendengar dengan lebih jelas.
"Mau gak mau Lisa juga harus saya jodohkan dengan anak lelaki saya. Begitu juga dengan Jisoo."
"Keputusan ada ditangan anak-anak. Jika memang anaknya mau kita lakukan segera "
"Sesuai usia.Jisoo pertama dan Lisa kedua."
Tidak tahan dengan kalimat lanjutannya. Jeon langsung membuka tirai dengan wajah kecewa.
"Bunda sama ayah gak boleh gitu. Biarin Lisa nentuin pilihannya sendiri. Kenapa harus dijodohkan sama Bang Sehun."
"Loh Nak, udah sampai? Lisa mana?" Tanya Yoona tanpa menjawab pertanyaan Jeon.
"Ketinggalan dirumah. Pokoknya biarin Lisa milih sendiri. Bang Sehun emang ganteng tapi gak harus punya dua istri Yah.Jeon jemput Lisa sekarang."
Jeon bergegas pergi meninggalkan para orang tua yang masih bingung dengan ucapan sang bungsu.
Bunda kok jahat banget sih
Ayah juga kenapa kok tega
Lisa kan berhak bahagia
Lagipula Bang Sehun itu suka sama kak Jisoo doang, gimana nasib Lisa nanti
Belasan bahkan puluhan kalimat sedang bercampur aduk dikepala Jeon sekarang. Ia masih tidak menyangka kedua orangtuanya tega menjadikan Lisa istri kedua Sehun. Ia harus memberitahu Lisa untuk segera mengambil keputusan secepatnya.
Jeon langsung masuk ke kamar Lisa setelah mengucap salam didepan pintu masuk tadi. Jeon dengan semangat menggoyang-goyangkan pundak Lisa sambil memanggil namanya. Sayangnya hal itu tidak berhasil. Dengan inisiatif pribadi, Jeon mendekatkan bibirnya tepat di tepan telinga Lisa berencana membisikkan sesuatu.
"Sayang, bangun"
Benar saja, dengan dua kata tadi Lisa langsung membuka mata terkejut. Matanya melirik ke samping guna melihat apakah yang memanggilnya tadi setan atau bukan.
"Setannya ganteng banget mirip masa depan gue, hehe."
"Ini Jeon Lis bukan setan."
"Hah!" Lisa terlonjak mendengar sosok itu bisa berbicara. Bahkan tubuhnya reflek berdiri tegak dengan tangan yang memeluk tubuhnya.
"Gak usah kaget gitu kali, udah sembuh kan? Aku mau ngomong sesuatu coba kamu duduk dulu."
Lisa yang terdiam memilih menurut untuk duduk di samping tempat tidur, bersebelahan dengan Jeon.
"Lis, Bunda mau jodohin kamu sama anaknya. Kalau kamu nolak, aku bakalan dukung kok. Kamu berhak nentuin pilihan kamu "
"Hah! Serius?"
"Iya Lis, kamu pasti kaget ya. Kalau gak ma-."
"Yakali gue gak mau Je, Gue kerumah Lo sekarang!." Dengan sedikit sempoyongan Lisa berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka, tak lupa mengambil sisir dan bedak mengabaikan Jeon yang kini memandannya sedih
Ternyata Lisa suka sama Bang Sehun
Pikir JeonKalau gini siapa yang salah? 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE HELIX | Hunsoo - Liskook [√]
Fiksi PenggemarJisoo dan Lisa dipaksa tinggal di sebuah desa oleh orangtuanya karena telah melakukan kesalahan fatal. Dibimbing oleh dua anak teman papanya, mereka diharuskan untuk melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan orang desa.