12.0 | Contact

3.2K 595 85
                                    

Ujian sekolah di Korea Selatan telah dimulai hari ini. Anak-anak keluarga Seunghyun pun tengah bersiap untuk berangkat ke sekolahnya masing-masing, tak terkecuali Junghwan.

Junghwan telah melewati operasinya satu bulan yang lalu, ia juga masih dalam masa pemulihan dan rutin menjalani berbagai terapi di rumah sakit. Meski begitu Junghwan telah boleh melakukan aktivitasnya seperti biasa walau masih tetap dalam penjagaan ketat orang tuanya, anak yang masih senang bergerak dan bermain bersama teman-temannya itu juga tak betah jika hanya terus-menerus terkurung di dalam rumah.

"Junghwan-ah, apa kau benar-benar mau berangkat sekolah?" Jihoon bertanya pada adiknya "Kau masih belum benar-benar sehat, istirahatlah dulu di rumah."

"Tidak mau, Hyung! Aku bosan, tahu!" Junghwan yang sedang mengunyah sarapannya itu mengerutkan bibir sambil melipatkan kedua tangan di dada.

"Kalau kau sakit di sekolah bagaimana?"

"Aku sudah sehat, Hyung! Pokoknya aku mau pergi sekolah juga!"

"Tapi--"

"Jihoon, sudahlah." Sandara menengahi anak-anaknya. "Adikmu juga sudah lama tidak bertemu teman-temannya. Eomma akan menunggunya di sekolah, kau jangan khawatir."

Junghwan menjulurkan lidahnya ke arah Jihoon setelah mendengar pembelaan dari ibunya itu, Jihoon membalasnya dengan mencubit hidung Junghwan.

"Sudah, sudah, cepat selesaikan makananmu dan berangkat dengan Appa," ucap Sandara.

"Eomma, ambilkan aku sosis lagi." Junghwan meminta pada ibunya.

Belum sempat ibunya mengambilkan, seseorang meletakkan sepotong sosis di piring Junghwan. Sandara segera menatap orang yang duduk berhadapan dengannya itu, itu Hyunsuk.

Jihoon, Seunghyun, dan lainnya yang juga berada di satu meja makan yang sama ikut menatap anak itu dengan tatapan yang sama. Hyunsuk yang tahu dirinya sedang ditatap tak memperdulikan itu.

"Junghwan, sudahi makanmu," ucap Sandara dengan dingin.

Junghwan menurut dan meletakkan kembali sosis yang baru saja ingin ia makan.

"Asahi, bereskan ini," lanjut Sandara.

Asahi yang seperti biasa berdiri untuk menunggu keluarganya selesai makan di pinggir ruangan itu segera melakukan perintah Sandara.

"Appa akan menunggu di mobil, kalian cepatlah bersiap," ucap Seunghyun yang segera beranjak dari sana, diikuti satu persatu anggota keluarga yang lain. Kecuali Asahi dan Hyunsuk.

Hyunsuk masih dalam duduknya melanjutkan makan.

"Apa kau juga akan terus mendiamkanku seperti yang lain?" tanya Hyunsuk pada Asahi yang tengah menumpuk piring-piring.

Asahi tak menjawab apapun dan meneruskan pekerjaannya.

Kini Hyunsuk berhenti makan dan menghela panjang napasnya. Ia merasa lelah. Semua orang sekarang mendiamkannya.

Sikap keluarganya terhadap Hyunsuk memang mulai berubah sejak kejadian Junghwan waktu itu.

Operasi Junghwan berhasil, tapi tetap saja kejadian itu masih membekas dan menyakiti keluarganya terutama Jihoon dan Sandara. Mereka menganggap Hyunsuk melakukan itu dengan sengaja karena ia membenci Sandara serta anak-anaknya.

Sandara tak lagi pernah bicara pada Hyunsuk dan selalu berusaha menjauhkan Hyunsuk dari Junghwan. Jihoon juga kini semakin memusuhinya. Ia masih sangat dendam dengan kejadian waktu itu.

Walaupun perubahan sikap keluarganya sangat membuat Hyunsuk tak nyaman, tapi dirinya masih tak masalah dengan itu, itu wajar menurutnya.

Satu-satunya hal yang sangat membuatnya tak tahan adalah sikap Asahi. Sikap anak itu entah kenapa juga ikut berubah.

Sloth Bear | Asahi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang