"Asahi! Tunggu! Kau kenapa?"
Jaehyuk berlari mengejar Asahi yang kini menghampiri wanita di samping Haruto. Ia terkejut melihat anak itu tiba-tiba saja bangkit dan menyebut wanita itu dengan sebutan ibu. Itu bukan Sandara, ibu tiri Asahi yang selama ini Jaehyuk tahu.
Jaehyuk yang terengah karena mengejarnya kini berada tepat beberapa meter di dekat Asahi, Jaehyuk bisa melihat ekspresi anak itu dari samping. Asahi menghentikan langkahnya dan diam memperhatikan wanita yang sedang memeluk Haruto itu. Asahi juga mencengkram tangannya sendiri dengan gemetar.
Kini kedua orang yang baru saja saling bertukar peluk itu pun menyadari keberadaan Asahi dan menatapnya.
Haruto terheran melihat Asahi. Anak itu menatapnya dengan aneh, Asahi juga terus menatap ibunya. Haruto pun menoleh ke arah ibunya, ekspresi wanita itu juga kini sama anehnya dengan Asahi, mereka sama-sama terlihat terkejut.
"Asahi," ucap pelan wanita itu.
Haruto lekas menggenggam lengan sang ibu dan menatap bingung. "Eomma mengenalnya?"
Asahi tersentak. Ia tak percaya dengan panggilan yang baru saja Haruto sebutkan.
Eomma? Haruto memanggilnya 'Eomma'?
Wanita itu dengan tiba-tiba menarik Haruto. "Ayo pergi."
"Eomma!" Asahi berteriak. Ia berusaha meraih lengan wanita itu.
Wanita itu pun seketika menampar wajahnya.
"JANGAN MENYENTUHKU!"
Semua orang tercengang. Jaehyuk yang melihat itu bahkan benar-benar menahan napas sekarang. Temannya itu baru saja ditampar. Jaehyuk hampir ikut berteriak melihat Asahi ditampar sekeras itu.
Lalu, wanita itu ... wanita itu ibu Asahi? Kenapa Asahi memanggilnya 'Eomma'?
Jaehyuk pun hendak mengampiri Asahi. Namun, Sandara tiba-tiba datang. Wanita itu langsung meraih Asahi.
"Asahi!" Sandara menyentuh pipi Asahi yang memerah. Mata Asahi mulai berkaca-kaca dan tubuhnya gemetar.
Sandara lekas menatap wanita di depannya, ia pun terkejut. "Ha-hana?! Kau--"
"Haruto, ayo!" Wanita bernama Hana itu cepat-cepat menarik Haruto kembali.
"Hana! Ini Asahi!" Teriak Sandara. "Dia anakmu!" Sandara memegangi tangan Asahi yang gemetar karena terisak.
Semua orang pun kini tersentak mendengar itu. Terutama Haruto.
Hana menghentikan langkahnya dan lekas berbalik. "Jangan bicara omong kosong!"
Haruto benar-benar kebingungan sekarang. Ia lantas menggenggam lengan ibunya sekali lagi. "Eomma, apa maksudnya?"
"Dia ibuku!" Asahi berteriak. "Kenapa kau memanggilnya Eomma?! Kenapa kau memeluknya?! Dia ibuku, Haruto! Itu ibuku!"
Asahi meneriakkan itu dengan tubuh gemetar. Kalimatnya tercampur dengan isakan.
Haruto yang mendengarnya pun kini terkejut bukan main. Ia semakin mengeratkan tangannya pada Hana yang kini terlihat marah.
"Hana, kau tahu dia anakmu, kumohon jangan mengelak, kau menyakitinya," ucap Sandara pada Hana.
"Aku tak peduli padanya! Urus saja sampah itu kalau kau peduli!"
"Dia anakmu!"
"Dia tak berguna!"
"Hana!"
Sandara baru saja hendak mendekat pada Hana sebelum Yedam tiba-tiba datang menghentikan itu. Yedam menahan ibunya dari pertengkaran tersebut, ia juga kini menatap sekitar. Terlihat banyak siswa yang mulai ikut menonton hal itu dari pinggir, banyak juga dari mereka yang terlihat terkejut dan saling berbisik menatap Asahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sloth Bear | Asahi [END]
أدب الهواة⚠️ Trigger Warning! Depictions of mental illnesses (PTSD, GAD, depression, etc), manipulation towards minor, guilt tripping, bullying, self-harm, suicide, abuse, and murder. 🍃 Cover by haloviu_ 🍃 All illustrations in this book are owned by avogado...