Hyunsuk tersenyum sesaat setelah membuka pintu kamar rawat Asahi. Adiknya itu tengah serius menggambar di atas buku gambarnya, tetapi langsung menoleh ke arah Hyunsuk dengan senyuman lebar begitu melihatnya menenteng jaket yang ditunggu-tunggu.
Jaket yang dipegangnya itu berwarna biru tua dengan jahitan berbentuk kupu-kupu kecil di bagian dada kiri. Bahannya agak tebal, masih cocok untuk dipakai di musim semi seperti sekarang. Asahi mungkin merasa tubuhnya dingin, makanya dia meminta itu, jadi Hyunsuk tak banyak bertanya saat diminta mengambilkan jaketnya.
Setelah membantu Asahi mandi tadi pagi, ia langsung kembali ke rumahnya untuk mengambil jaket biru yang Asahi minta. Beruntung jarak rumahnya dan rumah sakit dekat, jadi tak butuh waktu lama baginya untuk kembali lagi ke sini.
Hyunsuk lantas mendekati Asahi dan menyodorkan jaket itu. Asahi pun langsung meletakkan peralatan menggambarnya di atas kasur dan menerima jaketnya.
"Terima kasih, Hyung."
"Ne," jawab Hyunsuk sambil memberi usapan lembut pada kepala sang adik.
Hyunsuk kini mengambil buku gambar Asahi yang tergeletak dan menatap gambar yang baru saja adiknya buat.
"Kau menggambar apa?"
Asahi yang tengah memasang jaketnya kini menatap Hyunsuk.
"Sloth bear," jawabnya.
Hyunsuk melirik Asahi sebentar dan kembali memperhatikan lekat gambar milik adiknya itu.
Ada dua ekor beruang berwarna hitam dengan latar hutan di sana. Beruang yang satu terlihat lebih besar, sedang beruang yang lain terlihat lebih kecil. Seperti seorang induk dan anaknya.
Gambar itu terlihat normal jika dilihat sekilas. Namun jika diperhatikan lagi, ada sesuatu yang membuat gambar itu terlihat aneh.
Terdapat bercak-bercak berwarna merah yang berada di sekitar keduanya. Bercak merah pada anak beruang berada di bagian leher, sedangkan bercak merah pada induk beruang berada di bagian mulut. Posisi keduanya juga sedikit aneh, sebab sang induk berada di bagian tengah dengan posisi duduk, sedangkan anak beruang terlihat tertelungkup di pinggir.
"Hyung, ayo."
Perhatian Hyunsuk kini terlalih pada Asahi yang baru saja memanggil. Adiknya itu mengulurkan kedua tangan padanya, seperti seorang anak kecil yang meminta digendong. Hyunsuk seketika terkekeh geli melihat itu.
Ia lantas menaruh buku gambar Asahi di atas laci dan mulai memposisikan tangannya untuk membopong sang adik, ia juga membiarkan Asahi mengalungkan tangan ke lehernya. Kini, ia mulai mengangkatnya dan mendudukkan Asahi di kursi roda. Ia juga langsung berlutut untuk memakaikan sandal dan merapihkan jaket sang adik.
"Aku belum pernah melihatmu memakai jaket seperti ini. Apa Eomma yang membelikanmu?" Tanya Hyunsuk.
"Ini dari temanku."
"Jaehyuk?"
Asahi menggeleng, tetapi sedetik kemudian ia menatap Hyunsuk dengan alis terangkat. "Sejak kapan Hyung tahu nama temanku?"
Hyunsuk kini membalas tatapan Asahi dengan kikuk, ia jadi teringat pertemuannya dengan keluarga Yoon. "Ah, sudah lama, aku tahu dari Yedam."
Asahi mengangguk pelan mendengar itu. Matanya menatap Hyunsuk dengan sendu. "Hyung ... sudah tahu tentang Yedam Hyung?"
Hyunsuk diam beberapa saat, tapi kemudian mengangguk kecil.
"Aku tahu Hyung sakit hati dengan ucapannya waktu itu, tapi kuharap Hyung bisa memaafkannya. Bagaimana pun juga dia yang menemaniku saat Hyung pergi," ucap Asahi, ia menatap sang kakak yang masih duduk berlutut di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sloth Bear | Asahi [END]
Fanfiction⚠️ Trigger Warning! Depictions of mental illnesses (PTSD, GAD, depression, etc), manipulation towards minor, guilt tripping, bullying, self-harm, suicide, abuse, and murder. 🍃 Cover by haloviu_ 🍃 All illustrations in this book are owned by avogado...