23. Sakit

25 5 0
                                    

Konser berakhir dengan sangat sempurna seperti biasanya. Tepat pukul 5 pagi mereka sudah tiba di Illinois, Chicago dengan keadaan langit yang masih gelap serta rasa kantuk mereka berjalan memasuki hotel dengan terenggan-enggan hingga suara teriakan Laura serta ambruk nya tubuh Zach membuat semua nya melototkan mata. Milo langsung menelepon ambulance untuk membawa Zach ke rumah sakit terdekat karena tidak mungkin mereka menggotong tubuh Zach bersama-sama.

Tak lama ambulance datang, Milo menyarankan tidak mesti semuanya ikut ke rumah sakit karena dia tau the boys pasti kelelahan dan butuh istirahat jadi hanya dirinya dan Laura saja yang menemani Zach sementara sisa nya melanjutkan perjalanan menuju hotel.

"Tumbenan banget si Z-dong tumbeng kek gitu" ucap Corbyn

"Emang sebelum konser dia udah pucet banget di tambah keringet dingin" tutur Jack

"Pantes waktu opening dia ga fokus" sahut Jonah

"Mungkin dia emang lagi butuh istirahat" tambah Jack

Sementara di rumah sakit Laura benar-benar khawatir akan kondisi Zach saat ini, sampai tiba di rumah sakit pemuda berpipi merah itu masih belum sadarkan diri. Sedari tadi tangan Laura terus menggenggam tangan Zach seolah memberinya kekuatan, Milo yang berada dibelakang gadis itu terus tersenyum seraya terus memperhatikan genggaman tangan Laura pada Zach.

"Zach bangun dong jangan bikin gue khawatir" lirih Laura dengan wajah gusar nya.

"Zach ayo bangun jangan gini terus" rengek Laura lagi

"Zach ih"

"Iya sayang ini gue bangun" ucap Zach dengan mata terpejam.

"Lah Zach?"

"Bwahaha sorry honey, dari tadi gue ngibulin Lo" tawa Zach pecah saat Laura kebingungan

"Jadi maksud lo-"

"Iyaa sebenernya dari tadi gue udah bangun" aku Zach

"Ih nyebelin banget sih Lo Zachary" geram Laura tak lupa juga cubitan disekitar perut dan pinggang Zach hingga membuat pria itu bergerak tak tentu arah menahan geli.

Gerakan Zach jadi sedikit sulit dengan selang infus yang menempel ditangan nya hingga tangan satunya yang terbebas selang infus meraup kedua tangan Laura jadi satu agar gadis itu menghentikan aksi menggelitik nya. Laura langsung diam seketika seraya memperhatikan wajah Zach yang hanya berjarak beberapa senti sampai helaan nafas Zach mengenai wajah cantik gadis tersebut.

Cup

Zach tidak tahan untuk tidak mengecup Laura yang menurutnya menggemaskan saat tadi bertatapan dengan nya, sementara Laura hanya diam mematung kaget dengan perlakuan Zach yang tiba-tiba itu.

"Gue tau gue ganteng, udah dong gausah diliatin terus gue nya" suara Zach memecah keheningan karena gadis itu tak kunjung bergerak.

Laura mengerjapkan matanya dengan semu merah di pipi serta senyuman yang sedari tadi dia tahan.

"Kata dokter setelah infusan Lo abis, Lo bisa balik Zach" Milo datang diwaktu yang tepat.

Zach hanya menggaguk menanggapi ucapan Milo barusan sementara Laura langsung duduk di kursi sebelah kasur yang ditempati Zach dengan canggung sambil memainkan ponsel nya dan berdoa semoga Milo tidak melihat kejadian barusan. Semoga saja.

***

Diandra Scott, asisten Milo sekaligus kekasih nya ini sedang membagi kamar untuk the boys, crew juga Rumi dan Isabel. Setelah mendapat kamar masing-masing mereka semua langsung membersihkan diri dan kembali beristirahat untuk persiapan konser nanti malam.

Tok..tok..

Ketukan di pintu menghentikan aktivitas Rumi yang sedang menonton drama Korea episode terakhir, episode yang sangat dia tunggu setelah hampir seminggu menunggu.

"Ganggu aja, siapa sih" gerutu Rumi seraya bangkit dari posisi wenak nya menuju pintu.

"Maaf cari sia-" ucapan Rumi terhenti tatkala Daniel main nyelonong masuk tanpa permisi bersama Jonah dibelakang nya. Dahi Rumi mengernyit tidak paham dengan kelakuan kedua pemuda itu.

"Rum baju tidur gue diman- aaaaa" Isabel yang ingin bertanya pada Rumi malah berbalik dan segera masuk toilet karena keberadaan kedua pemuda tidak jelas itu.

"Rumi kenapa ga bilang sih ada cowok diluar" teriak Isabel di dalam toilet

"Gue juga kaget Bel dua cunguk ini tiba-tiba nyelonong masuk aja" teriak Rumi balik

Plak

Sebuah bantal mendarat tepat di wajah cantik Rumi.

"Ga sopan, cowok seganteng gue Lo bilang cunguk" sewot Daniel

"Gapapa sih Lo bilang kita berdua cunguk tapi Lo suka kan" timpal Jonah

Dengan wajah kesal Rumi menggangguk kan kepala karena ucapan Jonah benar adanya. Setelah hampir satu Minggu Rumi mengenal the boys, mereka sudah seperti teman bukan lagi seorang fans dan idolanya karena sikap kelima pemuda tersebut yang begitu baik dan ramah membuat Rumi juga kedua teman nya merasa nyaman.

"Gue gabut" ucap Daniel

"Sama gue juga" balas Jonah

"Pantesan pada ngerusuh kesini" timpal Isabel yang baru saja selesai dengan urusan nya.

"Rum ikut gue yok" ajak Daniel disertai tarikan pada tangan Rumi

"Eh kemana?" Karena tarikan Daniel pada tangan nya Rumi terpaksa bangkit dari duduknya hingga suara keduanya menghilang dibalik pintu hotel.

Tersisa Jonah dan Isabel yang saling diam tak ada yang niat membuka percakapan. Kenapa tiba-tiba canggung gini yah, batin Isabel.

"Rencana nya sih kita mau ke rumah sakit, mau ikut bel?" Jonah sedikit berbasa basi untuk mengajak Isabel pergi

"Rumi sama Daniel juga mau kesana? Yaudah gue ikut"

Saat dalam perjalanan suasana di mobil sangat ricuh karna pertengkaran kecil Daniel dan Rumi, sedang Jonah dan Isabel hanya menanggapi sembari ikut tersenyum dan mengompori keduanya.

"Inget kalian jangan bikin ribut ntar di dalem ini rumah sakit" kata Jonah memperingatkan mereka berdua.

"Awas loh jangan sampe kita diusir karena kalian berdua yah" tambah Isabel

Setibanya mereka didepan ruang IGD tempat Zach berada, terlihat lah pemuda berpipi merah itu tengah merengek pada kedua teman nya Corbyn dan Jack seperti anak kecil yang meminta permen pada ayah dan ibunya.

"Zach besok kan masih bisa kalo mau ke kebun binatang"

"Gamau gue pengen nya sekarang please" rengek bayi besar itu.

"Kondisi Lo belum sepenuh nya sehat Z-dong jangan ngadi-ngadi deh Lo" tegur Jack kesal.

Mereka berempat yang baru saja datang tentu bingung dengan pembicaraan ketiga pemuda itu, dengan gerakan alis mengangkat Daniel seolah bertanya apa yg terjadi pada Corbyn.

"Nih bayi gede mau main ke kebun binatang" jawab Laura

"Seriusan Zach? Lo mau ke kebun binatang?" Tanya Isabel heran

Dengan bibir mengerucut serta anggukan atas pertanyaan Isabel, Zach juga menunjukan puppy eyes nya berharap keinganan nya bisa dikabulkan.

"Yaudah ayok" ucap Rumi tiba-tiba

Seketika Daniel langsung memalingkan wajahnya dengan mata molotot.

"Gak gak gak pokonya Lo harus ikut gue" sahut Daniel dengan tarikan tangan pada Rumi. Tak lama Daniel kembali menyahut dan berbalik

"Have Fun guys"

"Mau kemana sih Kudaniel" tanya Rumi sayup-sayup hingga suara keduanya lenyap dan hilang dari pandangan.

Akhirnya keinginan Zach pun terkabul atas usaha nya memohon kepada teman-teman nya meski hanya Jack dan Laura saja yang ikut dengan nya. Sedangkan Corbyn, Jonah dan Isabel mereka memisahkan diri dan memilih pergi dengan tujuan lain.

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang