Sudah satu jam setengah mereka pergi meninggalkan tempat horor tersebut tapi Rumi masih saja terbayang dengan kejadian aneh tadi. Dari mulai tempat nya yang menyeramkan hingga ibu pemilik kedai yang sama horor nya, sorot mata yang tajam, rambut hitam menjuntai, bibir merekah yang dipolesi lipstick gelap juga ada sedikit noda darah diujung baju nya.
"Astaga kenapa sih tiap gue mau merem ibu-ibu itu muncul terus" keluh Rumi karena dari tadi dia tidak bisa menutup mata karena bayangan itu.
"Daripada kebayang terus tuh ibu-ibu mending bayangin muka ganteng gue" sahut manusia dari balik tubuh Rumi.
"Kampret gue kaget" Rumi hampir saja jantungan karena Daniel muncul dibelakangnya.
"Hehe sori Rum, udah gausah dipikirin ibu-ibu tadi ntar Lo jatuh cinta lagi sama dia"
"Eh sembarangan aja Lo kalo ngomong dikira gue penyuka sesama gue gitu. Gini-gini gue masih normal ya suka sama cowok" jawab Rumi.
"Kalo sama gue suka ga?" Sahut Daniel lagi
Seketika Rumi diam tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Daniel padanya, tapi sebuah senyuman terbit diwajahnya yang kini sudah memerah menahan malu seraya pergi meninggalkan pemuda itu.
"Lah bukan nya dijawab malah pergi gitu aja" gumam Daniel sembari menyusul gadis itu.
"Jawab dulu Rum pertanyaan gue tadi" desak Daniel dengan sedikit menarik bahu Rumi agar berhadapan dengan nya.
"Kayanya tanpa perlu gue jawab pun Lo pasti tau apa jawaban nya" Rumi dengan tergesa meninggalkan Daniel yang tampak sedang berpikir.
Memang dasarnya Daniel yang tidak peka, masih saja dia menanyakan hal tersebut pada Rumi padahal sudah jelas jika gadis tersebut mengidolakan dirinya sudah pasti dia suka pada pemuda bermata biru itu.
Karena jam tidurnya sudah terlewat Rumi jadi merasa tidak mengantuk apalagi setelah Daniel bertanya seperti itu padanya jantung Rumi bekerja lebih cepat dari biasanya. Kegabutan melanda sedari tadi dia hanya men scroll beranda Instagram nya hingga tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan nya.
"Gabut yha neng?"
"Iya bang, neng gabut nich" balas Rumi
"Eh Lo belum tidur?" Lanjut Rumi ketika sadar jika yang bertanya tadi adalah Daniel
"Hehe biasa gue insom, terus kenapa Lo belum tidur?"
"Lo tuh kebiasaan banget sih ngasih pertanyaan yang sebenernya lo udah tau jawaban nya"
Daniel hanya bisa nyengir menanggapi Rumi karena memang benar adanya ucapan Rumi tersebut. Setelah itu dia pergi meninggalkan gadis itu membawa perlengkapan ketika dia gabut ditengah malam, dua buah cup mie instan pedas dengan sebotol air mineral. Tak lupa juga dia menyalakan laptop mencari tayangan film horor di aplikasi favoritnya, Rumi tersenyum melihat Daniel yang sibuk menyiapkan itu semua ternyata pemuda jangkung itu mengerti apa yang dia butuhkan saat ini.
***
Pagi hari Rumi masih saja bergelung dengan selimut hingga sinar matahari menyelinap masuk melalui celah jendela yang terbuka, dengan sedikit menyipitkan mata Rumi perlahan membuka mata dan merasa seperti tertidur diatas kasur empuk yang nyaman. Dengan gerakan perlahan Rumi bangkit dari tidurnya sambil menguap dan matanya menatap sekeliling ruangan yang bukan seperti di dalam bus, masih dalam keadaan mengantuk Rumi menyingkap selimut dan langsung tersadar jika dia berada disebuah kamar bukan nya di dalam bus seperti semalam.
"Kalo Lo masih ngantuk tidur lagi aja" gumam seseorang dibelakang tubuh Rumi
Spontan Rumi membalikan tubuhnya dan mendapati Daniel yang tertidur tanpa mengenakan atasan.
"Ke-kenapa kita ada disini?" Suara Rumi seakan menghilang melihat pemandangan yang tersuguh dihadapan nya.
"Nanti aja ceritanya gue masih ngantuk" jawab Daniel
Tiba-tiba saja jiwa seorang Fangirl Rumi muncul melihat Daniel yang sedang memejamkan mata tanpa mengenakan atasan, biasanya dia hanya melihat dari postingan pria tersebut tapi kali ini dia melihat nya secara langsung dan tidak tahan untuk berteriak serta histeris. Baiklah Rumi tahan dulu yah teriakan nya sekarang waktunya menikmati saat-saat kaya gini, ucap Rumi dalam hati.
Sedari tadi Rumi tersenyum sambil kembali merebahkan tubuh nya disamping Daniel dengan terus menatap nya.
"Buset jam segini mereka belum nongol juga" gerutu Corbyn
"Yah keenakan dong tuh si Kudaniel Bobonya di nenenin Rumi" gumam Zach
"Anjir Rumi nenenin Daniel?! Serius lo?" Laura kaget mendengar penuturan Zach tadi
"Hah di nenenin? Gila aja Lo Ra" Zach malah balik nge gas pada Laura
"Tadi Lo yang bilang Z-dong" balas Laura tak mau kalah
"Kapan gue bilang gitu?" Zach masih belum menyadari ucapan nya tadi
"Tadi banget Lo ngomong kaya gitu" ucap Jonah
"Masa sih?"
"Seterah anjir" jawab Laura kesal
"Terserah" koar semua orang disitu membenarkan ucapan Laura yang keliru padahal dia memang sengaja karena kepalang kesal pada Zach.
"Coba telepon lagi Bel, Rumi nya" ujar Jonah pada Isabel
"Dari tadi udah ditelepon tapi ga di angkat Jo"
"Ah elah tuh Kudaniel bikin lama aja" gerutu Jack
"Good morning selamat pagi epribadeh" terdengarlah sapaan alay seorang Rumi Robert
"Noh temen Lo nongol juga" tunjuk Corbyn dengan hidung tak lupa juga tampang masam nya
Rencana nya pagi ini mereka akan sarapan di rooftop hotel tempat mereka menginap sembari menikmati cahaya mentari di pagi hari tapi gagal karena Daniel dan Rumi yang baru saja terbangun dari mimpi indah nya. Terpaksa mereka makan di cafe lantai bawah, dengan wajah tak semangat Zach menyuap makanan ke mulutnya dengan tidak berselera tapi tidak hanya sepiring yang dia habiskan.
Sedari tadi Rumi tak henti-hentinya mengembangkan senyum membayangkan kejadian tadi pagi, kalo kata anak zaman sekarang sih rezeki anak Soleh ini mah.
"Ra.. Ra.." panggil Isabel
Laura menoleh dengan satu alis terangkat seolah bertanya. Isabel mendekatkan mulutnya ke telinga Laura bermaksud untuk berbisik.
"Lo perhatiin ga si Rumi dari tadi senyam senyum ga jelas" bisik Isabel
"Alah paling dia abis nonton Korea yang adegan gituan nya" jawab Laura asal
"Gue yakin sih bukan, soalnya abis senyum ga jelas matanya lirik-lirik Daniel"
"Masa sih? Wah pasti ada sesuatu nih sampe mereka berdua bangun kesiangan"
"Kan gue bilang juga apa" sahut Isabel hingga tak sadar dirinya menggebrak meja
Jelas gebrakan Isabel membuat kaget semua orang dan penasaran apa yang sedang Isabel dan Laura bicarakan.
"Tenang bel gausah emosi gitu" ucap Jonah menenangkan
"Hehe sorry gais" Isabel menunduk malu
"Abis ini kita introgasi dia" bisik Laura dengan mata penuh selidik pada Rumi.
***
Ada yang nungguin cerita ini ga sih? Wkwkwk
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Come True
FanfictionBagaimana jadinya jika seorang artis seperti Why Don't We jatuh cinta pada seorang fans? Berawal dari rencana mereka untuk mengenal lebih dekat dengan fans hingga menjadi sebuah kisah perjalanan tour yang menyenangkan. "Aneh. Kenapa rasanya gue gama...