Sementara ditempat yang berbeda kelima pemuda itu tampak sibuk menyiapkan segala keperluan untuk konser nya nanti. Dari mulai check sound sampai cek medis untuk memastikan jika mereka dalam keadaan baik-baik saja. Mereka harus melakukan itu karena ingin memberikan yang terbaik untuk para fans nya, meski terkadang mereka sering mengeluh karena kelelahan tapi mereka ingat jika mereka memiliki fans yang begitu luar biasa.
"Jack tadi conge lo keluar semua anjir" ucap Corbyn diakhiri dengan tawa nya yang membahana
"Itu kotoran bego bukan conge" elak Jack
"Sama aja kali" tambah Corbyn masih diiringi tawa
"Beda bego" Jack yang kesal menjitak kepala cowo berambut ombre itu yang masih saja menertawai dia
"Conge sama kotoran beda Bean" ucap Jonah tiba-tiba menimbrung
Karena pembelaan Jonah tadi Jack menunjukan wajah seakan dia berkata , gue bilang juga apa. Tawa Corbyn mereda saat Jonah membela Jack dan memilih meninggalkan mereka berdua. Melihat Zach yang sedang asik menikmati pizza nya Corbyn langsung mendekati pemuda itu.
"Ngapain lo kesini?" Zach sudah mencurigai kedatangan Corbyn yang tiba-tiba itu
"Kenapa? Gaboleh gue kesini?" jawabnya dengan mencomot pizza milik Zach
Belum juga sampai di mulut pizza itu terjatuh karena Zach menepuk tangan Corbyn.
"Punya gue itu"
"Bagi dikit Zach, pelit amat sih"
Daniel yang baru saja selesai dengan cek medis nya ikut mencomot pizza karena dia merasa lapar.
"Dateng nih si Kudaniel, udah raib semua pizza gue sama mereka" dengan pasrah dan sedikit tidak ikhlas Zach meninggalkan Daniel dan Corbyn.
Benar apa kata Zach pizza yang tinggal setengah lagi habis oleh kedua manusia yang kelaparan. Dengan mulut yang masih mengunyah Daniel bercerita pada Corbyn.
"Gue heran sama dua cewe ini. Udah gue tolak mentah-mentah juga masih aja deketin gue" pizza yang masih dikunyah Daniel sampai muncrat keluar saat dia bercerita
"Anjir jorok banget sih lo Kudaniel. Liat pizza lo sampe muncrat gini ke muka gue"
"Sori Bean sori"
"Kebiasaan banget sih lo. Kalo lagi makan tuh telen dulu makanan nya baru ngomong"
Memang Daniel memiliki kebiasaan buruk seperti itu, maka tak jarang jika teman-teman nya sering memperingati nya. Tapi tetap saja yang namanya Daniel Seavey itu susah diberi tahu.
"Gais, kumpul sini deh" teriak pria berwajah asia yang baru saja datang
"Mama Milong" teriak Zach
Radmilo Alexander, pria berwajah asia itu adalah manajer dari kelima pemuda berwajah tampan berotak setengah itu atau mereka biasa menyebut nya dengan sebutan Mama Milong karena sudah menganggap Milo sebagai ibu keduanya.
"Kenapa?" Tanya Jonah
"Karena kita ngadain kuis, jadi gue pengen kalian sendiri yang menentukan siapa pemenang nya" ucap Milo
"Tapi inget jangan cuma diliat dari cantiknya aja, tapi liat seberapa kreatif nya mereka membuat alasan" tambah nya lagi
"Tau aja gue bakal nyari yang cantik" gumam Daniel
Setelah mendapat tugas dari sang manajer kelima pemuda itu langsung berdiskusi menentukan siapa pemenang nya. Bukan diskusi yang mereka lakukan melainkan saling berdebat untuk menentukan siapa pemenang nya. Jonah yang jengah karena melihat teman-teman nya yang terus saja saling beradu argumen merebut ponsel yang sedang Daniel pegang.
"STOP!!" dengan sekali teriakan mereka semua langsung terdiam
"Tadi Milo udah kasih tau, jangan pilih yang cantik doang. Dasar mata keranjang" ucap Jonah
"Iya iya, abisnya gue gabisa milih salah satu dari mereka" ucap Zach seakan frustasi harus memilih yang mana
Setelah melakukan diskusi yang benar-benar diskusi mereka sudah memutuskan memilih 3 orang saja untuk mendapat tiket konser sekaligus liburan bersama mereka. Sebenarnya itu pilihan yang sulit tapi sebisa mungkin mereka harus bersikap adil.
"Gimana? Udah dapet siapa pemenang nya?" Tanya Milo yang baru saja tiba dari arah halaman belakang
Mereka semua hanya mengangguk kan kepalanya. Milo terkekeh melihat kekompakan anak-anak asuhnya itu.
"Oke. Sekarang waktunya kalian check sound"
"Aye aye captain" Zach langsung berdiri dengan bersemangat
"Tapi gue laper" rengek Jack
"Pizza yang gue pesenin tadi mana?" Tanya Milo
Daniel dan Corbyn diam saja karena merekalah pelaku nya, mereka kira pizza itu hanya milik Zach saja. Milo sudah menduga jika kedua makhluk itulah pelakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Come True
FanfictionBagaimana jadinya jika seorang artis seperti Why Don't We jatuh cinta pada seorang fans? Berawal dari rencana mereka untuk mengenal lebih dekat dengan fans hingga menjadi sebuah kisah perjalanan tour yang menyenangkan. "Aneh. Kenapa rasanya gue gama...