11. Pendekatan

172 19 14
                                    

Setelah pembagian raport inilah hal yang paling ditunggu para siswa Liburan. Begitu pula dengan Rumi yang sudah tidak sabar menantikan hal ini terjadi.

Rumi telah bersiap dari pukul 10 pagi untuk pergi ke konser, padahal konser baru akan dimulai pukul 7 malam nanti. Dengan keadaan kamar yang berantakan Rumi masih saja memilih-milih pakaian apa yang akan dia kenakan ke konser nanti.

Terdengar suara pintu yang terbuka yang menampilkan Ibu Rumi dengan ekspresi kaget melihat keadaan kamar anak gadisnya yang tampak kacau seperti kapal pecah tersebut.

"Yaampun Rumiiiii, ngapain kamu ngacak-ngacak baju kaya gitu"

Rumi berjengit kaget dengan kehadiran serta teriakan ibunya itu.

"Eh ada Mamah ternyata" Rumi cengengesan

"Ini Mah Rumi bingung harus pake baju yang mana buat nanti ke konser, soalnya Rumi gapunya baju"

"Baju kamu tuh satu lemari penuh masih aja bilang gapunya baju" jawab Ibunya dengan penuh penekanan

"Yaa tapi kan-"

"Udah pake baju yang ada aja. Ribet banget" perintah Ibunya

"Jangan lupa juga diberesin" perintahnya sekali lagi sebelum melenggang pergi

Rumi dengan pasrah memilih baju random dan segera merapihkan kekacauan yang dia buat.

Ditempat lain, Marsha terlihat bosan tidak melakukan kegiatan apapun dirumah. Apalagi dengan keadaan rumah yang sepi menambah kebosanan Marsha.

Tok..tok..

Marsha langsung mendongak saat mendengar suara ketukan pintu yang terdengar nyaring ke seisi rumah yang sepi. Seketika Marsha bangkit dari posisi wenak nya karena ketukan dipintu yang semakin keras dan menuntut untuk dibuka.

Dengan wajah yang ditekuk Marsha melangkah kan kakinya menuju pintu. Karena penasaran siapa yang berkunjung Marsha mengintip dari jendela tapi percuma saja orang itu membelakangi pintu dengan kupluk sweater yang menutupi kepalanya.

"Maaf cari siapa yaa?" Tanya Marsha karena merasa asing dengan orang tersebut.

Orang tersebut berbalik ketika mendengar suara Marsha bertanya.

"Hai Sha"

"Jerry, lo ngapain disini? Kenapa bisa tau rumah gue?" Tanya Marsha tidak percaya dengan kehadiran Jerry didepan pintu rumah nya

"Tau lah kan gue cenayang" jawab nya asal

"Cenayang? Maksud lo?" Marsha tidak mengerti maksud perkataan Jerry

"Engga udah lupain aja" Jerry sudah hafal jika Marsha bertanya seperti itu artinya dia tidak tahu dan Jerry malas untuk menjawab nya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue, lo kesini mau apa?"

"Mau minta sumbangan. Eh maksudnya mau ngajak lo jalan" buru-buru Jerry meralat ucapan nya karena pasti Marsha akan bertanya.

"Jalan kemana?"

"Yaa kemana aja. Gue tau lo gabut kan dirumah terus"

"Hehe tau aja sih lo. Yaudah lo masuk aja dulu, gue mau siap-siap" dengan semangat Marsha langsung mengganti pakaian nya dan menyuruh Jerry untuk menunggunya selagi bersiap.

Rencana nya Jerry akan mengajak Marsha pergi ke Universal Studio berdua tapi entah angin dari mana tiba-tiba saja teman-teman Jerry datang merusak rencana nya. Padahal niatnya mengajak Marsha agar mereka bisa lebih dekat lagi tapi nyatanya gagal.

"Eh kalian. Gue kira Jerry kesini sendirian" Marsha yang baru saja turun untuk menemui Jerry kaget karena ternyata teman-teman nya yang lain pun sudah berkumpul didepan rumah nya.

"Hai Marsha cantik banget sih lo hari ini" Calvin menyapa Marsha

"Gak sopan banget sih lo nyuri start gue" ujat Jerry tidak terima

"Sori Jer kelepasan gue" sahut Calvin

"Alah gausah didenger Sha si Calvin, dia mah gitu kesemua cewe" timpal Rendy

"Daripada lo ganteng-ganteng tapi jomblo" sindir Calvin

"Ajig kasar" Daniel mengeluarkan suaranya

Aldric hanya tertawa tanpa ikut berkomentar dengan mata yang masih terfokus pada layar ponsel yang menampilkan room chat nya dengan sang kekasih.

Karena Jerry datang kerumah Marsha menggunakan sepeda motor terpaksa dititipkan disana dan memilih ikut pada Rendy yang membawa mobil beserta teman-teman nya. Sepanjang perjalanan mereka berdebat kemana tujuan mereka, Jerry bersikukuh untuk pergi ke Universal Studio sedangkan Calvin mencibir jika mereka bukan anak kecil lagi meski sebenarnya tidak hanya untuk anak kecil saja orang dewasa sekalipun pasti akan senang jika diajak ke Universal Studio.

Daniel memberi saran jika mereka pergi ke cafe saja tapi langsung ditolak Aldric karena menurutnya itu membosankan.

Akhirnya setelah berdebat panjang mereka memutuskan untuk pergi ke Universal Studio sesuai usulan Jerry.

"Gue bilang juga apa mending kita kesana aja sekalian refreshing gitu" ucap Jerry

"Tapi sayangnya kita gak full team" ada sedikit kekecewaan dari Rendy karena Isabel tidak ada disana.

Baru saja sampai disana dengan antusias Calvin menarik lengan Daniel untuk memasuki wahana Transformer the Ride. Tadi saja dia mengolok jika pergi kesana seperti bocah 5 tahun tapi lihat sekarang siapa yang paling antusias diantara yang lain nya.

"Kebanyakan gengsi sih idup lo" ucap Jerry sambil menjitak kepala Calvin

"Udah gausah banyak bacot cepetan antri keburu penuh nanti" dengan sebuah dorongan Jerry pun mulai masuk kedalam antrian.

"Al kenapa lo gak ajak Rumi,Laura sama Isabel?" Marsha jadi penasaran kenapa mereka tidak mengajak ketiga gadis itu padahal kan mereka semua berencana untuk liburan bareng.

"Perasaan tadi gue udah bilang deh kalo kita gak full team" gumam Rendy

"Mereka lagi sibuk buat persiapan nanti konser" jawab Aldric

Hari itu dihabiskan dengan berkeliling menaiki wahana-wahana yang ada di Universal Studio itu meski tanpa kehadiran Isabel,Laura dan Rumi.

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang