Suasana terasa ramai akibat ulah Zach dan kawan-kawan nya hingga para gadis itu lupa kenapa mereka dibawa kesana secara mendadak.
"Kok gue jadi laper ya"
"Yaallah Byn perasaan lo baru aja sarapan tadi" sahut Jack
"Iya nih sarapan bagian gue juga dia embat" memang Daniel yang tadi terburu-buru menjemput Rumi tidak sempat sarapan terlebih dahulu.
"Gue herman sama lo Byn. Makan lo banyak tapi badan lo tetep aja kurus kerempeng gitu" ujar Zach
"Bukan herman tapi heran,Herron" ralat Jonah
"Nah iya itu maksut gue" dengan sebuah cengiran Zach membenarkan ucapan Jonah
Jonah hanya memutar bola matanya malas.
"Morning guys" sapa seseorang diambang pintu
"Pagi Mama Milong" jawab mereka serempak
Ketiga gadis itu ingat jika pemuda berwajah asia itu yang kemarin memperkenalkan dirinya sebagai manager dari Why Don't We tapi mereka lupa siapa nama pria itu.
"Hai lagi gadis-gadis" sapa Milo juga pada mereka
"Hai" hanya Laura yang membalas sapaan Milo
"Kalian pasti herman kenapa tiba-tiba dibawa kesini" tebak Milo
"Emm maap tadi lo manggil gue?" Zach bertanya pada Milo
"Maap barusan gue typo" buru-buru Milo meralat
"Yaa pastilah siapa yang gak bingung coba pagi-pagi udah dijemput mana disuruh packing segala lagi" jawab Rumi
"Oke oke gue bakal kasih tau sekarang. Sebenarnya hadiah dari kuis yang kalian menangkan bukan hanya sebuah tiket konser aja tapi kalian juga akan ikut dalam beberapa tour kita selama seminggu yang kebetulan bertepatan liburan musim panas. Apa kalian kebe--" belum juga Milo menyelesaikan pertanyaan nya ketiga gadis itu sudah berteriak kesenangan sambil memeluk satu sama lain.
"Lo seriuskan? Gak bohongkan?" Tanya Isabel antusias
"Apa muka gue muka pembohong?" Milo balik bertanya
"Bukan sih. Tapi yaa siapa tau lo mau nge prank kita gitu" jawab Laura
Sedari tadi kelima pemuda itu hanya memperhatikan tanpa berkomentar sedikit pun karena mereka sudah tau tujuan Milo menyuruh mereka untuk menjemput para gadis itu. Mereka pun tidak keberatan dengan hal itu karena dengan cara ini mereka bisa lebih dekat dan mengenal para fans nya meski tidak semua.
"Semalem tidur jam berapa?" Tiba-tiba saja Jonah sudah berada tepat disamping Isabel dan bertanya seperti itu hingga membuatnya kebingungan dengan dahi berkerut seolah berusaha mengingat.
"Orang nanya tuh dijawab bukan nya bengong" ucap Jonah karena tak kunjung mendapat jawaban dari Isabel sambil mengusap pelan dahinya yang berkerut.
Tentu saja perlakuan Jonah itu membuat Isabel tidak bisa menyembunyikan rona merah pipi serta tarikan dibibir yang membentuk sebuah senyuman.
"G-gue tidur-" mendadak Isabel jadi gugup ditatap intens seperti itu.
"Nyampe rumah langsung tidur sih. Kenapa emangnya?" Jawab nya cepat
"Gapapa nanya aja" Jonah menjawab dengan sebuah kekehan
Isabel jadi ikut terkekeh karena Jonah.
"Yang anak kecil cowo tadi adik lo Ra?"
"Iya adik gue. Sori ya dia emang nyebelin tapi namanya juga anak kecil" Laura jadi merasa tidak enak karena sewaktu Zach menjemputnya tadi Gavin, adik laki-laki nya terlihat tidak suka dengan kehadiran pemuda itu dirumah nya apalagi saat Laura meninggalkan rumah dengan sebuah koper membuat anak laki-laki itu menangis.
"Gapapa adik lo lucu, takut kakak nya pergi sampe nangis gitu" ucap Zach meski sebenarnya dia sedikit jengkel dengan perilaku adik laki-laki Laura itu.
"Serius gapapa? Lo sampe dipukulin pake mainan dia" tanya Laura sedikit khawatir
"Gue kan cowo dipukul pake mainan gitu mah gak seberapa" karena tidak mau dianggap lemah dihadapan Laura, Zach memilih untuk menyembunyikan yang sebenarnya
"Kuat juga ya lo padahal itu mainan keras loh dari kayu" Laura memuji Zach
Oh pantes tangan gue langsung pegel abis dipukul tadi batin Zach.
"Rajin banget sih lo pagi-pagi udah bantu nyokap lo masak" puji Daniel pada Rumi
"Iya dong cewe tuh harus rajin bangun pagi" ucap Rumi dengan bangga
Isabel yang mendengar ucapan Rumi mendelik tidak suka seakan Rumi tengah menyindir dirinya yang sering bangun kesiangan.
"Gausah nyindir gue juga kali" sinis Isabel
"Oh lo merasa tersindir dengan omongan gue yaa sori deh gue gaada maksud buat nyindir lo" jelas Rumi
"Tau ga sih Jo, Isabel pernah tuh telat dateng ke sekolah gara-gara nungguin lo-" mulut Laura langsung dibekam oleh Isabel karena menceritakan kejadian dirinya yang bangun kesiangan karena menunggu Jonah live instagram.
"Anjir mulut lo ember banget sih Ra" sewot Isabel pada Laura
"Tapi itu memang fakta sih" tambah Rumi
"Iya bener kan Rum" akhirnya Laura bisa bernafas kembali setelah melepaskan tangan Isabel pada mulutnya
"Ih kalian temen gue bukan sih?" Tanya Isabel kesal
"Bukan" jawab keduanya kompak
"Anjir" karena kesal dengan kedua teman nya itu Isabel berdiri dan meninggalkan semua orang disitu termasuk Laura dan Rumi yang sudah tertawa melihat wajah kesal Isabel.
"Bel mau kemana?" Jonah bertanya seraya membuntuti Isabel
"Kemana aja asal gaada mereka berdua" jawab nya dengan penuh penekanan.
Kontan semua nya tertawa melihat kekesalan Isabel pada kedua sahabatnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Come True
FanfictionBagaimana jadinya jika seorang artis seperti Why Don't We jatuh cinta pada seorang fans? Berawal dari rencana mereka untuk mengenal lebih dekat dengan fans hingga menjadi sebuah kisah perjalanan tour yang menyenangkan. "Aneh. Kenapa rasanya gue gama...