4. Weekend Gabut

245 30 22
                                    

Biasanya di hari weekend seperti ini Laura, Rumi dan Isabel akan menghabiskan waktu bersama karena jarak rumah mereka yang berdekatan.

Tapi weekend kali ini mereka merasa malas untuk sekedar beranjak dari kasur. Mungkin mereka akan menghabiskan waktu seharian dirumah masing-masing.

Sejak alarm berbunyi Rumi masih aja enggan untuk bangun dari tidurnya, dia tidak ingin waktunya untuk bermimpi tentang Daniel terganggu.

Saat cahaya matahari mulai mengintip dari balik gorden, Rumi malah semakin menaikan posisi selimutnya sampai kepala. Sampai terdengar suara ibunya dilantai bawah yang memanggil dirinya untuk segera bangun.

"5 menit lagi mah" ucap nya setengah sadar

"Kamu itu anak gadis. Masa jam segini masih aja meluk guling"

"Ya tapikan ini weekend Mah"

"Gaada tapi-tapian. Ayo cepet bangun, bantuin Mama masak"

Akhirnya Rumi menyerah berdebat dengan ibunya jika diteruskan mungkin ini akan jadi berdebatan yang panjang dan hari yang semakin siang.

***

Laura yang sedang asik bermimpi bersama Zach harus berakhir saat merasakan kasur yang dipakai nya bergoyang seperti ada orang menaiki kasurnya.

Dengan terpaksa dia membuka matanya dan melihat siapa pelaku utama perusak mimpi indah nya. Terpampang lah seorang anak kecil berusia 5 tahun sedang asik meloncat-loncat diatas kasurnya.

"Kak, kaka ayo bangun udah pagi" suruh anak itu

"Iyaa tau udah pagi" jawab Laura dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Kita kan mau lari pagi kak" dengan suara yang imut

"Besok aja yaa kakak masih ngantuk ini"

Gavin yang tidak menjawab membuat Laura berpikir jika adiknya itu sudah keluar dari kamar nya tapi ternyata adiknya itu malah menggigit lengan Laura yang hanya dibalut kaos tipis. Seketika Laura berteriak dengan mata yang sepenuhnya terbuka.

"Gaviiiiiiiin" geram Laura karena adik kecil nya yang satu itu sudah merusak paginya.

Sementara Isabel yang tadinya berniat untuk lari pagi dengan sang kakak terpaksa batal karena Isabel yang bangun kesiangan. Padahal semalam dia sangat antusias untuk bangun pagi, tapi karena keasikan menonton drama korea kesukaan nya Isabel jadi tidur larut malam.

"Mah, Bang Devan mana?" Tanya nya saat menemukan Ibunya yang sedang membereskan meja makan

"Makanya kalo tidur jangan malem-malem ditinggalkan sama abang kamu" jawab Ibunya

"Bukan nya bangunin aku" ucap Isabel dengan bibir yang mengerucut

"Gimana mau bangunin, kamarnya kamu kunci dari dalem" sahut Ibunya lagi

Dengan wajah yang ditekuk Isabel duduk dimeja makan dan mulai memakan sarapan nya.

Terkadang Isabel sebal dengan dirinya sendiri jika sudah tidur seperti orang mati dan susah dibangunkan yang sering membuatnya ditinggalkan.

Dia jadi ingat saat ia terlambat ke sekolah akibat kebiasaan nya itu, sekarang kejadian itu terulang lagi untuk yang kedua kalinya.

Setelah selesai sarapan ketiga nya kompak bermalas-malasan disofa sambil memainkan ponsel nya, meski ditempat yang berbeda mereka bisa melakukan hal yang sama. Seperti biasa jiwa fangirling nya muncul tatkala melihat notifikasi ditwitter Why Don't We yang memberitahu akan mengadakan kuis untuk mendapatkan tiket konser gratis dari mereka.

Seketika ketiganya berteriak histeris dan berambisi untuk menjadi pemenang kuis tersebut. Kuisnya pun mudah dilakukan hanya dengan menjawab pertanyaan seputar Why Don't We dan alasan kenapa menyukai band tersebut.

Alasan nya harus dibuat seunik dan sejujur mungkin untuk menarik perhatian boy grup tersebut dan menjadi pemenang kuis.

***

Makin gajelas ceritanya haha

Jangan lupa vote dan comment yaa teman-teman.

Ellie Thumann as Isabel Thompson

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang