12. Finally 1.2

152 23 16
                                    

Rumi terbangun saat jarum jam menunjukan pukul 4 sore yang artinya 3 jam dari sekarang konser akan segera dimulai dan dia baru saja bangun dari tidur siang nya.

"Mamaaaaaa" Rumi malah berteriak pada ibunya

"Kenapa sih teriak-teriak kaya gitu" jawab Ibunya

"Sekarang jam berapa?"

"Jam 4"

Rumi melototkan matanya tidak percaya kalau dia tidur selama itu belum lagi dia harus bersiap untuk pergi ke konser.

Dengan langkah yang terburu-buru Rumi berlari ke arah kamar mandi dan segera bersiap. Jarak dari rumah Rumi ke tempat konser lumayan jauh jadi terpaksa dia akan menggunakan sepeda motornya.

Dengan kecepatan kilat Rumi sampai ditempat konser dalam waktu 45 menit. Jika dengan kecepatan normal mungkin akan tiba dalam 1 jam.

Saat baru saja selesai memarkirkan motornya Rumi mendapat satu pesan yang berisi "Jika sudah sampai di venue langsung masuk ke arah backstage. Semuanya akan dikumpulkan disana. Bertanyalah pada orang-orang sekitar untuk sampai ke backstage. See yaa"

Rumi mengangguk kan kepalanya tanda mengerti dan mulai mengikuti petunjuk sesuai pesan yang ia terima.

"Ketemu" gumam Rumi saat menemukan pintu bertuliskan backstage

Sebelum Rumi menarik knop pintu dari arah dalam sudah ada yang membuka kan pintu hingga membuat jidat Rumi mencium pintu didepan nya.

Bugh...

"Awww" rintih Rumi sambil memegang jidat nya

"Sori sori gue kira gaada orang" sahut orang tersebut

"Sori sori, hati-hati dong kalo buka pintu" semula nada bicara Rumi terdengar keras dan ketus tapi setelah dia mendongak melihat siapa pelakunya dengan spontan dia melototkan matanya tanpa bisa berbicara apapun.

"Hey lo gapapa kan?" Tanya Daniel

"Halo" Daniel melambaikan tangan nya dihadapan wajah Rumi yang masih sama diam tak berkutik

"Aaaaaaa ini beneran Daniel kan?" Spontan Rumi berteriak dengan gerakan cepat dia menubruk tubuh Daniel saking senang nya

"Oh gue tau lo siapa" ucap nya sambil terkekeh dan memeluk Rumi erat

Dipeluk seperti itu oleh Daniel membuatnya bisa merasakan aroma maskulin dari tubuh Daniel.

"Aduh gue gak bisa ngomong apa-apa lagi" tak bisa dipungkiri jika Rumi sangat bahagia bisa bertemu dengan idolanya hingga tanpa sadar meneteskan air mata kebahagiaan.

"Jangan nangis dong" Daniel mengusap pipi Rumi sembari kembali memeluk tubuh gadis itu

"Lo langsung masuk aja ke dalem" tambahnya lagi setelah meregangkan pelukan mereka yang berlangsung cukup lama

"Oke thanks" Rumi masuk keruangan yang disebut backstage itu seperti orang yang kebingungan. Melihat Rumi yang kebingungan pemuda berwajah asia mendekat seraya bertanya

"Lo pasti Rumi pemenang kuis itu?"

Rumi kaget saat seseorang mengenal nya. "Iya hehe" jawabnya disertai kekehan

"Lo bisa gabung sama yang lain nya didekat pintu masuk sana" Rumi tidak tahu siapa pria itu tapi dia tetap berterima kasih karena telah memberitahunya

"Ayo cepet sini bentar lagi konser nya bakal mulai" teriak seorang wanita dengan melambaikan tangan nya pada Rumi untuk mendekat

Rumi kira hanya dirinya yang menjadi pemenang kuis itu ternyata sudah ada dua gadis lain nya yang beruntung sama seperti dirinya.

"Permisi kalian pemenang kuis juga?" Tanya nya berbasa basi

"Iya lo juga-" ucapan gadis tersebut terhenti saat melihat Rumi

"Laura Isabel, kalian?"

"Oh yaampun ternyata kita bertiga yang-" dengan tawa gembira mereka saling berpelukan

Kegiatan mereka terhenti saat mendapat instruksi jika mereka harus cepat masuk karena konser akan segera dimulai.

Sepanjang konser dimulai mereka tak hentinya berteriak mengikuti alunan lagu apalagi saat idolanya masing-masing menyanyikan bagian nya. Begitu pula dengan Rumi yang tidak bisa berhenti tersenyum saat tadi dia bisa memeluk Daniel seperti itu.

Apalagi saat ini tatapan Daniel terus mengarah padanya tanpa lupa sedikit pun dengan lirik yang dinyanyikan nya.

"Eh Rum, lo ngerasa gak sih dari tadi Daniel kaya liat kearah sini terus" Laura menyadari tingkah Daniel berucap seperti itu

Rumi sampai tidak mendengar apa yang dikatakan Laura karena begitu fokus menatap Daniel dari kejauhan. Mereka seperti sedang berkomunikasi hanya melalui tatapan.

***

Jangan lupa vote dan comment sebagai bentuk apresiasi untuk penulis hehe...

Harap maklum yaa kalo ceritanya biasa aja soalnya baru pertama kali nulis hihi...

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang