25

356 39 3
                                    

Aura menidurkan kepalanya di atas meja. Badannya terasa kurang baik, Entah apa yang merasukinya hingga mau masuk sekolah. Padahal biasanya, terkena goresan pisau saja ia sudah meliburkan diri dengan alasan sakit.

Guru fisika peminatan tidak datang hari ini, hal ini yang membuat penghuni kelas mengucap syukur hingga berkali-berkali.

"Attention! gurls, gurls, boys"

"Tante gue buka program belajar online. Kalian ikut dong, sekali-sekali bantuin gue" Ujar Eva, teman sekelas Aura dan Laisa.

"Kalau mau bantu gak gitu Va" Ucap Sara.

"Trus gimana Sar?"

"Open b.o aja Va. Mudah" Ucap Dani ketua kelas Ips 3.

"Mending lo diem setan!" Ucap Eva sembari menjambak rambut Dani hingga ia kesakitan.

"Emang mudah si Va. Enak juga" Ucap Ria. Ria itu terkenal sebagai cewek centil. Tapi jangan salah sangka, yang nakal hanya otaknya, bukan orangnya.

"Ihh kalian. Tapi bantuin promo dong. Di ig di wa. Makasih" Ucap Eva dengan bujuk rayu.

"Eh eh. Kemaren gue di b.o anjir. Padahal gue boncengan sama papa gue. Eh malah dikira di b.o om-om. Untung bapak gue gak ngerti begituan" Ujar Oca, cewek itu duduk dibelakang Aura.

"Kok bisa Ca?"

"Gue sama bapak gue pergi ke hotel. Soalnya klien bapak gue nunggu disana. Trus papa ngerangkul pinggang gue. Wajar lah gue bibitnya. Eh malah dikira gue di b.o"

"Harusnya lo terima Ca. Biar dapet pengalaman"

"Yee gue tabok otak lu Na!"

"Eh lo sakit Ra? Pucet gitu" Ucap Oca tiba-tiba.

Spontan saja hal itu membuat perhatian seisi kelas tertuju pada Aura.

"Pusing dikit" Jawab Aura.

"Gue bikinin teh ya Ra"

"Mau gue beliin bubur gak?"

"Temenin gue jemput obat ke UKS yuk"

"Gue anter pulang aja yuk"

Aura tersenyum tipis mendengar semua itu. Meskipun Aura 'ansos', hubungannya dengan teman sekelasnya baik- baik saja. Aura bersyukur, karena mendapat teman sekelas yang kompak. Bahkan mereka tidak pernah menggibahi Aura, walaupun Aura memang pantas di gibahi.

"Gak usah repot-repot. Tidur dikit juga sembuh " Ucap Aura.

"Kalau gitu ayo gue anter ke Uks. Biar gak berisik"

"Gak usah. Makasih semuanya" Ucap Aura, menampilkan senyum tipis nya. Setelah itu, ia kembali menelungkupkan kepalanya. Kelas yang tadinya berisik seketika menjadi sedikit tenang. Teman-teman kelasnya yang tadi sedang bergibah langsung mengecilkan suaranya. Meskipun samar-samar Aura masih bisa mendengar bahasan mereka tentang open b.o.

Aura itu kudet, kurang apdet. Aura memang sering melihat atau pun mendengar kata open b.o di sosmed ataupun secara langsung. Tapi, Aura tidak tau artinya apa. Kursi disebelahnya yang tdinya kosong, langsung terisi. Laisa baru saja kembali dari toilet setelah limabelas menit. Entah apa yang dilakukan cewek itu hingga selama itu.

"Stt. Sa" Aura berbisik memanggil Laisa.

"Apa?"

Aura mendekatkan wajahnya pada telinga Laisa. "Open b.o itu apa?"

Laisa menoleh dengan raut terkejut. " lo gak tau?"

Aura mengangguk.

"Serius gak tau?!"

My Psyco GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang