"TOPAN! GEMPA! DEWA!"
Ketiga laki-laki yang baru saja berumur 10 tahun itu, kini berjalan menuruni tangga. Menghampiri kedua orang tuanya yang menatapnya tajam, serta rombongan ibu-ibu yang tidak dikenali oleh ketiga anak kembar itu, sepertinya mereka sedang demo di rumahnya.
Topan, Gempa dan Dewa. Sudah berada di hadapan kedua orang tuanya sambil menyenggol lengannya satu sama lain. Ibu-ibu yang berada di teras rumahnya berjalan ke arah Gempa.
"Nah ... ini nih, anak ini yang bikin anak saya masuk rumah sakit. Ini nih!" Bu Rina. Tetangga kompleks perumahannya menjewer telinga Gempa sehingga laki-laki itu meringis kesakitan.
"Aduh, sakit!" teriak Gempa sambil memegangi telinganya yang memerah.
Raturana yang melihat anaknya seperti itupun membantunya. Ia menepis tangan Bu Rina sedikit kasar. "Apa salah anak saya?"
Bu Rina memutar bola matanya malas. "Anak Mbak sudah membuat anak saya masuk ke rumah sakit. Katanya dia ditendang sama Gempa sampai tabrakan sama gerobak Mang Joko tukang sayur."
Raturana menganga lebar. "Gem, apa benar yang dibilang Mbak Rina? Kamu tentang Heru sampai tabrakan sama Mang Joko? Kamu tendang apanya?"
Pertanyaan berturut-turut keluar dari mulut Raturana. Sedangkan Gempa memudarkan tubuhnya takut, dan bersembunyi di belakang tubuh kakak pertamanya --- Topan.
Sang kakak yang tidak tega melihat adiknya ketakutan-pun mengeluarkan suaranya. "Gempa tendang burungnya."
"HAH!"
Ibu-ibu yang mendengar perkataan polos dari Topan pun menganga lebar, antara tidak percaya dan kaget. Apalagi Raturana dan Jordan yang kini melotot kaget.
"Astaga, bener-bener anak kamu yah, Jo. Tuh Si Wida juga dicukur sama Dewa sampai botak, dan akhirnya dia nggak mau sekolah karena malu," ketus Bu Erni sang Ibu Wida.
"Bukan anak kalian aja, Mbak. Anak saya juga di dorong sama Topan sampe masuk got." Timpal Bu Dina melayangkan tatapan tajamnya.
Ketiga anak kembar itu menenguk salivanya gugup. Topan yang tidak terima pun berkomentar. "Itu salah Dodot-nya Bu, katanya kalau kita masukin koin ke dalam got, permintaan kita akan dikabulkan sama Allah. Pas Dodot mau masukin koinnya, aku kesandung dan nggak sengaja dorong Dodot---."
"Alesan!"
"Enggak kok, bener kata Topan. Aku juga cuma nurutin kata Wida yang suka film Rohaya dan Anwar. Katanya dia mau kayak Rohaya, cewek cantik tapi botak. Ya udah aku botakin biar sama kayak Rohaya," ucap Dewa membela dirinya, dan kakak pertamanya.
Ibu-ibu itu mendengus sebal. Bu Rina yang notabenenya ibu-ibu pemarah pun mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Pokoknya saya minta ganti rugi."
"Iya bener, Randa! Makanya kalau punya anak itu di ajarin yang bener. Anak kembar kelakuan bar-bar," ketus Bu Erni melirik ketiga anak kembar itu dengan sinis.
"Heh! Nama gue Raturana! Bukan Randa, mata lo buta ya? Padahal suami gue masih ada di depan mata!" bentak Raturana tidak terima.
Para ibu-ibu itu tidak terima dengan bentakan Raturana kepadanya. Hingga akhirnya mereka menyerang Raturana, dan terjadilah aksi jambak-jambakan sehingga membuat Jordan menggeram, emosi.
Jordan menghela nafas panjang. "Diam! Saya akan ganti rugi secepatnya. Kalian bisa pulang, dan jangan marah-marah di depan rumah saya lagi. Uangnya akan saya transfer ke rekening kalian masing-masing." Setelah mengucapkan itu Jordan menyeret ketiga anaknya ke dalam rumahnya.
Saat semuanya sudah berkumpul di ruang keluarga, Jordan membanting koper kerjanya. Ia menatap ketiga anaknya nyalang. "APA KALIAN BELUM TOBAT JUGA? HAH!"
"MAU SAMPAI KAPAN KALIAN BERULAH?! JAWAB!" bentak Jordan kehabisan kesabarannya yang sedari tadi ia tahan.
Raturana mengelus-elus lengan Jordan agar suaminya tetap sabar. Ketiga anaknya itu hanya bisa menundukkan kepalanya takut. "K-kami minta maaf."
"Maaf, maaf, maaf terus yang kalian ucapakan. Papah bosan mendengarnya. Dari kalian TK sampai SD nggak ada yang berubah. Sepertinya benar kata kakek dan Nenek, kalian harus masuk pesantren!" bentak Jordan mengepalkan tangannya, hendak menampar ketiga anaknya. Tetapi Raturana menggeleng-gelengkan kepalanya tegas, agar suaminya tidak bermain fisik kepada kedua anaknya.
"APA?!"
°°°Three Stupid Twins°°°
Note: Jangan pelagiatin cerita Nana ya guys. Ehhh kalian belum tau ya. Kenapa Nana bikin cerita ini? Wah kalian sungguh terlalu.
Jadi cerita ini aku ikut sertakan dalam event AuristelaWritingMarathon yang di adakan oleh auristelapublisher_ jadi yah gitu.
Semoga suka sama ceritanya ya. Walaupun ceritanya garing, tapi semoga kalian terhibur dengan kebobrokan yang mereka miliki. Jangan lupa untuk kasih dukungan buat Nana.
Untuk readers setia ataupun readers yang baru kenal sama Nana, makasih sudah mampir. Sekian terima gajih.
++ Nana pamit Babay.👋
15-juli-2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Stupid Twins [SELESAI]
Novela JuvenilMengisahkan tiga anak kembar yang mempunyai karakter berbeda-beda. Kisah Topan yang tidak pernah mengenal kata lelah. Laki-laki ini terus saja mengejar mantannya yang sama sekali tidak mau balikan dengannya. Kenapa Topan tidak menyerah? Karena dia m...