Seluruh murid SMA Wyita Dharma sudah di bubarkan dua puluh menit yang lalu. Ketiga laki-laki kembar tidak se-iras itu kini berjalan ke arah parkiran, berniat untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Namun saat mereka sudah berada di parkiran. Tatapan mereka tidak sengaja melihat Senja, Safira, dan Alicia yang sedang mengobrol di bawah pohon mangga."Hay Saf, belum pulang ya, lo?" tanya Topan mencolek dagu Safira gemas.
Safira menatap Topan tajam. "Ngapain sih lo disini? Nggak di kelas, nggak di sekolah, nggak di rumah. Ketemunya lo lagi, lo lagi. Besen tau."
Topan menyengir kuda, menampilkan deretan giginya yang putih. "Bahkan dihati lo pun masih ada gue Saf, iya 'kan?"
"Nggak!" sentak Safira menggibaskan rambutnya mengenai wajah tampan Topan yang berada di hadapannya.
Senja memutar bola matanya malas. Gadis itu menaiki motor pacarannya --- Gempa. "Heh Gempa bumi! Ayo buruan, anterin gue pulang. Mamah gue mau balik dari Sumedang."
Gempa yang masih berada di bawah pohon mangga pun berlonjak kaget. Namun tidak lama kemudian ia menyengir kuda. "Wah dapet oleh-oleh dong?"
Plak.
Senja menampar wajah Gempa tidak berkemanusiaan. Ia sangat jengkel kepada Gempa yang suka malu-maluin, entah itu di depan sahabatnya, saudaranya, dan bahkan calon mertuanya.
"Iya entar gue kasih oleh-oleh, tapi jangan harap oleh-olehnya itu kue, baju, sepatu atau apapun." Senja melipatkan kedua tangannya di depan dada, menatap wajah Gempa yang tampak berpikir keras.
"Lah? Terus apa dong?" tanya Gempa bingung.
"Tahu Sumedang," ucap Senja santai.
"BUHAHHAHA!!" Sontak saja semua sahabat serta kedua saudaranya itu tertawa keras, sehingga Gempa menganga lebar mendengar hal itu. Sedangkan Senja? Gadis itu terkekeh kecil sembari menarik Gempa agar segera mengantarnya pulang.
"Jangan lupa, bagi-bagi oleh-olehnya, Gen!" seru Topan saat melihat Gempa sudah keluar dari gerbang sekolahan.
Gempa mengacungkan jari tengahnya ke atas sambil berteriak. "OTW TAHU SUMEDANG!"
Setelah motor Gempa sudah tidak ada di parkiran. Barulah Topan mengajak Safira untuk pulang dengannya, selain mereka tetanggaan, Topan juga bisa leluasa menggombali mantan satu-satunya itu.
"Dew, gue balik dulu ya, sama Safira," ucap Topan menepuk pundak Dewa.
Safira melotot galak ke arah Topan. "Ehhh apa-apaan sih, gue pulang sama Cia, iya 'kan?"
Cia mengerjap-ngerjapkan matanya polos. "Enggak kok, Cia nanti dijemput. Sapi sama angin Topan aja, Cia nggak papa kok."
Safira menepuk jidatnya geram, ia lupa belum memberitahu Cia kalau dirinya tidak mau pulang barengan dengan Topan. Dan bodohnya Safira lupa, kalau Cia adalah gadis polos yang baru saja masuk ke dalam dunia luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Stupid Twins [SELESAI]
Fiksi RemajaMengisahkan tiga anak kembar yang mempunyai karakter berbeda-beda. Kisah Topan yang tidak pernah mengenal kata lelah. Laki-laki ini terus saja mengejar mantannya yang sama sekali tidak mau balikan dengannya. Kenapa Topan tidak menyerah? Karena dia m...