Chapter XVI : Levi

117 8 0
                                    

Always

Orific by Aomine Sakura

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.

DILARANG COPAS DAN PLAGIAT DALAM BENTUK DAN ALASAN APAPUN!

Warning content 21+

Selamat membaca!

Ting tong.. ting tong..

Arjuna membuka matanya dan menggeliat dengan malas ketika mendengar suara bel pintu apartemennya di bunyikan. Mengambil ponselnya, Arjuna memandang jam yang hampir menunjukkan pukul delapan pagi.

Bangkit dari sofanya, Arjuna merasakan pinggangnya sangat sakit. Dia merindukan ranjangnya yang empuk dan posesif itu. Bagaimana tidak posesif? Ranjangnya yang super empuk itu selalu membuatnya kesiangan.

Arjuna mulai mempertimbangkan untuk membawa Riva ke apartemennya yang lain yang memiliki dua kamar. Atau, Arjuna harus membeli kasur baru untuknya. Pinggangnya ingin lepas karena berhari-hari tidur di sofa ruang tamu miliknya.

Membuka pintu apartemennya, Arjuna melihat Divan yang tersenyum aneh. Kenapa sahabatnya ada di depan apartemennya?

"Mau apa kesini? Ganggu orang tidur aja."

"Hei, dengarkan dulu-"

"Kenapa kak Divan meninggalkanku?!"

Arjuna hampir saja melompat ketika mendengar suara yang tidak asing baginya. Sial. Kenapa adik kecilnya ada disini?

"Levi?!"

...

"Sudah kepalang basah." Divan tersenyum manis. "Masuklah."

Riva memandang ketiganya dengan pandangan bingung dan terkejut. Di kepalanya banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepada Divan maupun Arjuna.

Pertama, kenapa Divan bisa ada di apartemen Arjuna? Kedua, siapa wanita ini?

"Dia pacar kakak?"

Arjuna tersedak air liurnya sendiri mendengar pertanyaan polos dari adiknya. Sedangkan Divan tidak bisa menahan tawanya dan membuat Levi memukul Divan karena kesal.

"Calon istri.. mungkin?" Divan menjawab pertanyaan Levi sembari terkekeh geli.

"Sudah kuduga. Mana berani kak Juna membawa pelacurnya ke apartemen milik ayah."

"Tunggu dulu-" Riva memotong pembicaraan ketiganya. "Adakah yang bisa menjelaskan apa yang terjadi disini?"

"Oh. Kamu belum pernah bertemu adikku?" Arjuna merangkul Levi. "Namanya Levisa Adeeva, dia adik kecilku dan pemilik butik yang ada di Embong Malang, dekat Tunjungan Plaza."

Riva pernah melihat butik itu ketika melintasi jalan Embong Malang. Tetapi, Riva tidak tahu jika butik yang selalu ramai itu milik dari adik Arjuna. Ini hal yang mengejutkan.

"Jadi, kenapa kamu ada disini?" Arjuna memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Aku ingin mengunjungi kakak karena Mama dan Papa mengkhawatirkan kakak." Levi menjelaskan. "Lalu, aku bertemu dengan kak Divan yang sedang membeli bubur ayam."

"Sudah, sudah, ayo masuk." Divan menggandeng Levi masuk ke dalam apartemen milik Arjuna dan si pemilik apartemen melotot memandangnya.

"Kenapa kamu tidak mengatakan kalau Levi ada disini?" Arjuna berbisik kepada Divan.

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang