Always
Orific by Aomine Sakura
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.
DILARANG COPAS DAN PLAGIAT DALAM BENTUK DAN ALASAN APAPUN!
Warning content 21+
Selamat membaca!
"Divan?!"
Riva benar-benar terkejut melihat mantan kekasihnya ada dihadapannya. Ini benar-benar mengejutkan.
Otaknya mencoba mencerna alasan mengapa Divan ada di apartemennya, tetapi dia tidak menemukan jawaban yang tepat. Seketika dia merasa otaknya macet dan tidak bisa mencerna semuanya.
"Tunggu dulu." Riva memegang kepalanya. Dia tidak paham. "Pertama, kenapa kamu bisa ada disini?"
"Menemani.. kekasihmu?"
"Hah? Bagaimana bisa-"
"Arjuna yang mengajakku kemari." Divan menjelaskan. Riva mulai bisa membayangkan mengapa Divan bisa ada di apartemen kekasihnya.
"Bagaimana keadaan Pandu?" tanya Riva. "Apa dia baik-baik saja?"
"Dia terlihat kacau." Divan memegang pundak mantan kekasihnya. "Aku akan mundur untuk mendapatkanmu."
"Hah?"
"Setelah bertemu dengan Pandu, aku jadi tahu jika dia sangat-sangat mencintaimu. Kamu mendapatkan pria yang tepat, aku harap kamu bahagia dengannya." Divan tersenyum manis. "Boleh aku mendapatkan pelukan?"
Tersenyum, Riva merentangkan kedua tangannya dan Divan memeluknya. Riva mengelus punggung tegap milik Divan.
Hubungannya dan Divan sudah berakhir sangat lama, begitu pula dengan perasaannya. Dia merasa lega, mengetahui jika Divan juga sudah melepaskan perasaannya.
"Kita tetap berteman?" tanya Divan sembari melepaskan pelukannya.
"Tentu saja." Riva menepuk bahu Divan. "Lagi pula, kamu dan Pandu kini menjadi teman juga, bukan?"
"Benar juga." Divan tersenyum. "Masuklah, aku akan mengajak Arjuna pulang."
"Eh? Tidak mau sarapan dulu?"
"Tidak perlu. Aku akan membangunkan Arjuna."
Riva meletakan sepatunya dan melangkahkan kakinya mengikuti Divan. Dia bisa melihat Arjuna yang tidur di atas karpet dan kekasihnya yang tampak pulas tidur di sofa.
Tertawa kecil, Riva merasa sangat senang jika mereka semua akur seperti ini. Terutama Divan dan Pandu yang kini berteman baik.
"Hei, bangun." Divan mengguncang tubuh Arjuna. "Riva datang, ayo kita pulang."
"Riva datang?" Arjuna membuka matanya, nyawanya terkumpul sedikit.
"Makanya ayo segera pulang."
"Iya, iya." Arjuna mendudukan dirinya sebelum bangkit. Matanya memandang Riva yang berdiri tidak jauh dari mereka. "Akhirnya kamu memutuskan untuk kembali kepada Pandu?"
"Ya." Riva tersenyum. "Terima kasih atas bantuan kakak kemarin."
"Tidak masalah." Arjuna mengemasi barangnya. "Aku akan pulang, jaga Pandu baik-baik."
"Terima kasih."
Meninggalkan apartemen sahabatnya, Arjuna menguap dengan malas. Rasa kantuknya masih tersisa dan dia hanya ingin pulang ke rumah dan melanjutkan tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always
Romance"Always." © Aomine Sakura Pandu Arvidantama selalu mencintai kekasihnya, Rivana Jovanka. Semua tentang Rivana adalah segalanya baginya. Pandu akan selalu ada disisi wanita itu, namun Rivana selalu menolak lamarannya. Menceritakan tentang lika-liku k...