Always
Orific by Aomine Sakura
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.
DILARANG COPAS DAN PLAGIAT DALAM BENTUK DAN ALASAN APAPUN!
Warning content 21+
Selamat membaca!
Levi memandang Divan sebelum bangkit menemui kakaknya. Sedangkan Divan menatap Arjuna dan Levi yang hilang di balik pintu yang ada di lantai dua butik milik Levi.
Memandang Zely, Divan buka suara.
"Hei, Zely. Apakah kamu tahu, ruangan apa yang ada di sana?" Divan menunjuk pintu coklat yang di masuki oleh Arjuna dan Levi.
"Oh. Itu tempat tinggal kak Levi. Setauku, kak Levi tinggal disini." Zely menjelaskan.
"Apakah itu hal yang buruk?" Riva menghampiri dengan banyak baju di tangannya.
"Rivana, kau-" Divan tidak mampu melanjutkan kata-katanya ketika Riva meletakkan baju-baju yang di ambilnya di meja kasir. "Kamu mau membeli setengah baju yang ada disini?"
"Kenapa tidak?" Riva tersenyum penuh kepuasan. "Zely, cepat hitung semuanya sebelum playboy itu kembali."
Divan memegang kepalanya. Ternyata, Riva masih sama mengesalkannya sama seperti mereka bertemu.
"Bahkan kamu mau merampok Arjuna?"
"Bukankah itu hal yang bagus?" Riva mengeluarkan kartu milik Arjuna. "Cepat hitung, sebelum dia datang."
Divan mendudukkan dirinya di sofa empuk milik Levi dan memandang sekelilingnya. Waktu terus berjalan dan dia masih tidak terbiasa dengan semesta miliknya yang selalu berubah-ubah.
Mengenal Arjuna sejak mereka masih kecil, tentu saja Divan mengenal Levi yang sangat tomboy dan terkenal begitu jutek dan pemarah. Bahkan, beberapa kali Arjuna kerepotan dengan tingkah Levi yang kerap terlibat tawuran.
Meski begitu, Levi tidak pernah melanggar norma atau batas yang di berikan orang tua mereka. Sebagai putra bungsu keluarga yang menjunjung tinggi tata krama. Orang tua Arjuna maupun Levi menerapkan banyak aturan yang tidak boleh di langgar.
Tetapi bagi Levi, selama dia tidak melakukan free seks, merokok, memakai narkoba atau mentatto tubuhnya dan tidak melanggar norma serta merugikan orang-orang di sekitarnya, dia akan melakukan apapun untuk kesenangannya.
Siapa yang akan menyangka jika Levi berhasil membangun sebuah butik seperti ini. Wanita itu diam-diam bekerja paruh waktu dan mengumpulkan banyak uang untuk mendirikan butik ini meski membutuhkan waktu yang lama.
Hingga akhirnya Arjuna marah besar mengetahui kegiatan adiknya dan membeli ruko ini untuk di tempati Levi sebagai usaha milik wanita itu. Setelah melalui banyak drama, akhirnya Levi menerimanya dengan wajah di tekuk.
Jika bukan karena mereka masih memiliki keterikatan sebagai saudara, mungkin Divan akan mempertimbangkan untuk mempersunting Levi. Mengingat, wanita itu tumbuh dengan begitu cantik dan menawan.
Lalu Arjuna. Pria yang terkenal sebagai casanova itu menderita sister complex tingkat akut. Arjuna tidak segan menjauhkan Levi dari berbagai serangga yang mencoba mendekati adiknya.
Tidak ada yang menduga, di balik sikap Arjuna, pria itu begitu menyayangi dan melindungi Levi hingga rela mengorbankan apapun.
"Hei, kamu belum menjawab pertanyaanku." Riva memanggil Divan. "Apakah itu hal yang buruk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Always
Romance"Always." © Aomine Sakura Pandu Arvidantama selalu mencintai kekasihnya, Rivana Jovanka. Semua tentang Rivana adalah segalanya baginya. Pandu akan selalu ada disisi wanita itu, namun Rivana selalu menolak lamarannya. Menceritakan tentang lika-liku k...