Alasan

276 71 12
                                    

Assalamu'alaikum
Selamat malam semua😊
Gimana kabar? Semoga teman-teman Selalu dalam keadaan sehat wal afiat, aamiin.

Sebelumnya Author mau minta maaf sama salah satu pembaca😢 Karena kemarin sempat bilang sama beliau kalau mau up malam kamis itu, tapi qadarullah ada satu dan lain hal yang membuat author tidak bisa untuk up😢 Maaf, ya. Author Nggak nepati janji🙏

Jadi sebagai permintaan maaf author kepada beliau, dan kepada teman-teman yang sudah lama menunggu. Untuk malam ini author up 2 part langsung😁 Semoga masih betah menunggu Rara dan Ilham, ya.

Selamat Membaca
vote⭐ dan comen 💬 jangan lupa
😍

👽👽👽

"Alhamdulillahilladzi ath-amanaa wa saqoona wa ja'alanaa minal muslimiin." Serentak kami membaca do'a setelah makan, tentunya dipimpin oleh Adam.

Salah satu bukti seorang hamba cinta kepada Rabb-Nya adalah dengan cara bersyukur, Syukur akan memberikan kita sifat qona'ah dimana kita akan selalu menerima segala bentuk rezeki yang Allah berikan. Baik rezeki itu berupa benda, keluarga, sahabat ataupun hal-hal yang tidak kita sukai.

Karena Allah SWT telah berfirman dalam QS Ibrahim ayat 7 yang berbunyi "La in syakartum la'azīdannakum wa la'ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd yang artinya Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Presiden Amerika Serikat ke-35 yaitu Jhon F. Kennedy juga berkata "Saat kita mengungkapkan rasa syukur kita, kita tidak boleh lupa bahwa penghargaan tertinggi bukannlah pada kata-kata, tapi bagaimana menerapkannya dalam kehidupan."

Rasa syukur bukan hanya diajarkan dalam agama islam, namun seluruh agama di dunia ini mengajarkan setiap penganutnya untuk bersyukur, karena syukur merupakan satu kata yang dapat mengubah segalanya.

Salah satu contoh bahwa setiap agama juga mengajarkan untuk bersyukur adalah sebuah kalimat indah dari buku milik agama kristen yang berjudul Himne Christian Science, kalimat tersebut berbunyi "Syukur adalah kekayaan, Dan keluhan adalah kemiskinan."

Tidak penting kalimat itu datang dan diucap oleh siapa, yang terpenting bagaimana cara kita mengambil pembelajaran dari kalimat tersebut.

"Fit, masa kalah sama Adam, sih! Itu Adam makannya nggak bersisa, loh."

"Ca, Sabda Rasullallah SAW dalam suatu hadits begini, 'Makanlah, minumlah, berpakaianlah dan beredekahlah tanpa berlebihan dan tanpa sikap sombong.' Nah, Jadi nggak boleh makan terlalu kenyang biar 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk udara dan 1/3 lagi untuk minuman."

"Kamu lupa firman Allah SWT dalam surah Al-Isra' yang artinya Sesungguhnya orang yang suka mubadzir itu adalah saudaranya syaitan, dan syaitan itu sangat ingkar kepada tuhannya."

Aku menatap dua manusia yang tengah adu argumen dan tidak ingin kalah satu sama lain. Jadi keingat dulu waktu di pondok. Suasana ribut seperti ini menjadi backsound kami belajar.

"Udah-udah, kalau memang sekiranya nggak sanggup lagi buat habisin, biarin saja, Fit. Tapi lain kali kalau ambil makanan itu sekedarnya saja, lebih baik nambah nanti belakangan, daripada harus disia-siakan seperti ini."

"Iya, maaf." Fitri akhirnya meminta maaf setelah mendengar  ucapan dari Dela.

"Ra, bisa bicara sekarang?" Fokusku teralih oleh ucapan Ilham. Tanganku berhenti mengumpulkan piring-piring yang kotor, tidak bisakah Ilham melihat apa yang sedang aku lakukan? Tunggu sampai semua selesai, kek, atau menawarkan bantuan biar cepat selesai, kan, enak ngobrolnya nanti.

DENDAM|| On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang