Part 7 • Deep Talk

91 25 10
                                    

Rasanya sangat lelah melewati hari ini, Katya melihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 17.30, setelah masuk ke dalam rumah ia langsung mendaratkan tubuhnya di sofa lalu menghela napas panjang. Tak lama papanya menyusul masuk ke dalam rumah.

"Baru pulang?" tanya papa mengingat Katya yang tidak meminta untuk di jemput.

"Iya."

"Gimana hari ini di sekolah?" tanyanya sambil menempati posisi di samping Katya.

"Nothing special." jawabnya lemah.

"Kenapa? Biasanya kamu selalu bersemangat."

Katya terdiam sejenak memikirkan apa yang terjadi saat di sekolah, ia pingsan karena menghirup asap yang keluar dari cairan yang dibuat Jevan. Juga memikirkan kejadian tadi harus di ceritakan atau tidak? Lalu gadis itu menggeleng pelan dan papanya menyadari itu.

"Ada yang menganggu kamu?"

"Enggak Pa, Papa lupa aku cukup famous di sana," katanya sambil tertawa kecil untuk meyakinkan sang papa bahwa ia baik-baik saja.

"Papa gak lupa, semenjak kamu memory lost banyak yang berubah dalam diri kamu sendiri."

"Oh ya?" katanya sambil mengingat apa yang dulu terjadi, namun nihil hasilnya justru kepala pening yang melanda akibat berusaha mengingat.

"Kamu dulu pemalas, cuek bahkan ga suka jadi pusat perhatian tapi sekarang kebalikannya."

Katya membenarkan posisi duduknya menghadap sang Papa agar nyaman karena ia mulai tertarik dengan topik obrolan ini, "Masa si Pa?" tanya Katya yang mendapat anggukan sebagai jawaban.

"Kalau di simpulkan tuh berubah 180 derajat." lanjutnya, sedangkan Katya mengerutkan keningnya bingung, rasanya aneh memiliki sikap seperti itu jika membayangkannya.

"Bukan aku banget," gumamnya mengedikkan bahunya.

"Dulu juga kamu paling gak bisa begadang apalagi buat belajar karena kamu pemalas."

Meskipun setiap kata yang dilontarkan papanya terdengar janggal menurutnya, ia tetap tertawa kecil mendengar sifatnya yang berbanding terbalik seperti sekarang.

Katya memegang rambutnya yang terikat oleh pita berwarna ungu, "Kalau ini dari dulu ada kan? Soalnya mama bilang ini ciri khas aku."

Katya semakin heran melihat gelengan kepala dari papanya.

"Hufttt aku makin gak ngerti Pa, hidup aku random banget kayaknya."

"Selama kamu ngerasa normal gak apa, Kat."

Katya tidak menjawab ia malah terdiam dan mulai ingin tahu pada masa lalunya, dua tahun sudah terlewati dan Katya mencoba menerima apa yang terjadi padanya, namun sekelebat bayangan lewat mimpi membuatnya tidak tinggal diam.

"Oh iya, ucapan mama waktu itu kamu ingat?"

"Iya, aku seperti baru terlahir kembali saat itu," jawabnya.

Dua tahun yang lalu.

Ia ingat saat terbangun dari koma dua tahun silam, dalam ruangan bernuansa putih dan berbau obat-obatan itu Katya sudah tidak ingat apa-apa bahkan seorang wanita yang duduk di sampingnya pun tidak dikenalinya.

MAGIC VIOLET ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang