Jam menunjukkan pukul 19.30 namun Katya masih di rumah Luna, lima menit yang lalu Nara dan Yuri baru saja meninggalkan pekarangan rumah ini. Mereka sadar waktu karena memang jam pulang sekolah sudah sore, alhasil menghabiskan waktu sampai malam.
"Aku tunggu ojolnya di depan gerbang aja, Lun."
"Yaudah ayok aku anter."
Sesampainya di depan gerbang, Katya di kejutkan dengan kehadiran yang sangat familiar duduk di atas motornya, sepertinya tengah menunggu seseorang.
"K- kamu kenapa ada di sini?"
Auriga membuka helm fullface nya, "Gue nungguin lo, ayok pulang sama gue, jangan naik ojol."
"Aku di jemput Edgar!" katanya spontan. Entah dari mana terpikirkan menyebut nama itu.
Katya membuka ponselnya dan membatalkan pesanan ojek online dengan gerakan cepat, "Eh, Ga kayaknya Edgar masih lama deh, aku nunggu di dalem kalau gitu, kamu pulang aja."
"Kalau masih lama mau gue anter duluan aja?"
"Jangan!" cegahnya disertai kepanikan.
"Dia udah otw kasian."
"Yaudah sana masuk, Kat."
Tanpa ragu Katya kembali masuk ke dalam rumah dan menutup pagar.
"Bukannya dia anak 12 IPA 1 ya?" bisik Luna yang sedari tadi di belakang Katya.
"Iya."
"Yaudah sana kamu masuk duluan aku gak enak sama dia."
Luna kembali membuka pagar rumahnya dan mendapati Auriga masih setia duduk di atas motornya, tak terlihat ada niat untuk pergi.
"Jemput Katya ya?"
Auriga menjawab dengan sekali anggukan.
"Tapi Katya udah di jemput Edgar," kata Luna mengikuti alur permainan Katya, walaupun tidak tahu apa maksudnya.
"Iya gak papa."
"Kalau kamu mau nunggu Katya sampai pulang di dalam juga gak papa."
"Gue cuma mastiin aja Edgar beneran jemput atau enggak, kasian Katya udah nunggu lama."
Luna agak sedikit menyesal menggunakan kata ganti kamu karena refleks pada Auriga jika pada akhirnya cowok itu malah mengatakan sebaliknya.
"Yaudah gue ke dalam ya." pamit Luna menyusul Katya.
Sedangkan Katya berusaha menghubungi Edgar, ini sudah buntu, waktunya untuk menghilangkan kegengsiannya pada Edgar, karena hanya nama itu yang ada di pikirannya saat ini.
"Halo"
"Edgar aku takut."
"Kenapa, Kat?" yang tadinya berbicara malas kini terdengar nada khawatir di sebrang sana.
"Kata kamu kalau aku ikut olimpiade fisika kamu bakal jagain aku dari Auriga, dan sekarang aku mau tagih janji itu, Gar."
"Katya please.. To the point."
"Jemput aku di rumah Luna sekarang, aku langsung share location abis ini, kamu bisa kan jemput aku?"
"Iya, tunggu gue jangan kemana-mana kalau lo takut." Edgar langsung memutuskan sambungannya dan Katya bisa bernapas lega sekarang.
"Nih minum dulu, kayaknya kamu panik banget deh." Luna menyerahkan segelas air pada Katya yang tengah menyandarkan punggungnya di sofa.
"Ngeri, Lun. Masa tiba-tiba Auriga ada di sini pasti ngikutin aku dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC VIOLET ☑️
Teen FictionMagic Violet (Fan fiction x Fantasi) ~•~ Katya hilang ingatan, ia hanya ingat dua tahun yang lalu, sejak lahir hingga 15 tahun entah bagaimana hidupnya dulu. Ada sesuatu yang menarik dalam dirinya, di SMA Cendrawana Katya menjadi sorotan karena mem...