Pukul 17.00 Katya baru pulang sekolah di antar Edgar, setelah masuk ke dalam kamarnya, dengan cepat ia membuka tas lalu mengeluarkan sebuah botol kecil berisi campuran dari cairan kimia yang dibuat Jevan khusus untuknya.
Cukup lama Katya memandang benda yang berada di genggamannya itu, sampai akhirnya ia memberanikan diri membukanya.
Saat pandangannya mulai kabur, ia hendak berjalan ke tempat tidurnya, namun tubuhnya terlebih dahulu ambruk di lantai.
Bersamaan dengan itu Katya mulai memasuki alam mimpi. Bukan! Ini seperti de javu, ia di perlihatkan masa lalunya sebelum ingatannya hilang, sekitar tiga tahun yang lalu karena ia mengenakan seragam sekolah menengah pertama dengan hoodie yang menutupi seragam bagian atasnya.
Saat itu Katya tengah berjalan di lorong rumah sakit, lalu memasuki ruang dokter tanpa mengetuk pintu dan menempati sofa yang tersedia di sana.
Tak lama pemilik ruangan ini masuk, "Kamu baru pulang?"
Katya menoleh sekilas pada wanita yang memakai jas putih itu, "Hari ini capek banget, Ma." Kemudian Katya merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Yaudah pulang ke rumah aja kalau capek."
"Gak ada siapa-siapa, papa kan pulang malem."
"Tidur kalau gitu, kenapa malah main game." ujar sang mama yang melihat Katya mulai memainkan ponselnya, ia tahu kebiasaan Katya yang bermain game online.
"Otak aku yang capek, pulang sekolah langsung les, mumet banget harus belajar terus." celoteh Katya dengan kesal, sang mama hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum mendengarnya.
"Siapa suruh males belajar? Peringkat satu dari bawah, kerjaannya main game, gak mau sosialisasi. Mending mama masukin kamu ke tempat les aja."
"Masalahnya di tempat les tuh ada mereka."
"Sengaja, biar kamu gak bisa kabur. Mama dapet laporan terus dari Auriga kalau kamu hampir bolos terus."
"Mulutnya bawel banget tuh cowok." gumam Katya yang masih terdengar mamanya.
"Kamu mau makan apa Katya?" Tanya mama kemudian.
"Oh shit!" umpatnya saat ia kalah dari game, ia langsung mengubah posisinya menjadi duduk.
"Katya!"
Katya menyimpan ponselnya, lalu menatap mamanya dengan tawa canggung karena keceplosannya tadi, tak ingin mendengar mamanya marah-marah, ia langsung kabur meninggalkan ruangan ini.
"Katya Violeta!"
***
Kembali ke tiga tahun ke depan.
Katya baru tersadar dari pingsanya, pandangan pertama saat membuka matanya adalah atap polos rumah sakit yang beberapa hari lalu menjadi tempat rawat inapnya saat tertabrak mobil.
Tempat ini lagi? Pikirnya.
"Katya udah sadar." ucapan seseorang yang sangat familiar membuat Katya menoleh ke samping di mana ada Nara, Yuri dan Luna yang menampakkan raut bahagia melihat Katya terbangun.
Katya juga menyadari ada beberapa alat medis yang terpasang di tubuhya.
"Ini aku kenapa ya? Kok di sini?" Tanyanya karena merasa aneh, padahal ia rasa hanya pingsan sebentar.
"Kat, kita tuh khawatir banget sama kamu, udah tiga hari kamu gak bangun-bangun."
"Hah? Tiga hari? Kok aku gak ngerasa." Ia terjekut mendengar pernyataan Yuri tentang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC VIOLET ☑️
Teen FictionMagic Violet (Fan fiction x Fantasi) ~•~ Katya hilang ingatan, ia hanya ingat dua tahun yang lalu, sejak lahir hingga 15 tahun entah bagaimana hidupnya dulu. Ada sesuatu yang menarik dalam dirinya, di SMA Cendrawana Katya menjadi sorotan karena mem...